webnovel

FROM SEX TO LOVE 2

Menceritakan sebuah kisah seorang wanita cantik,berambut pirang dengan body yang sexy dan tubuh yang sangat mulus tanpa ada cacat sedikitpun.namanya Risma Amelia wanita ini berprofesi sebagai wanita pemuas hasrat lelaki,namun hanya bisa di pesan secara pribadi.dan nggak mangkal di tempat tempat perdagangan wanita,komplek,dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pelacur. wanita ini adalah wanita yang tak pernah puas dengan sex,belum ada laki laki yang mampu memuaskannya. walaupun dia tak punya tempat mangkal,namun job nya tak pernah henti,bahkan orang yang mau kencan dengannya harus membuat kontrak satu bulan sebelumnya. tidak melayani per crot ya.... sistem kontrak show time: per jam : 20jt per hari : 200jt(12jam) 1x24 jam non stop : 350jt long time ? : bisa dibicarakan. tentunya harga itu tak mahal buat kalangan pengusaha .dan sebanding dengan kecantikan Risma. Dan ada seorang pengusaha kaya,masih muda,tampan,,berwibawa,dan sangat mempertahankan prinsip,berjiwa sosial tinggi.yang mengontrak Risma selama 10thun.pemuda ini bernama Bayu Samudra. tak ada lho pengusaha yang tak ingin kencan dengan Risma.nih ya mulai dari: pengusaha es cendol pengusaha gorengan pengusaha properti hingga pemilik perusahaan perusahaan besar. saking cantik nya,dari kalangan bawah sampai atas berebut ingin kencan dengan Risma. RANGKING # 1 bokeb # 1 sex # 1 semi # 1 telenovela # 1 ftv # 1 xxx # 1 blue # 1 hot # 2 konten dewasa # 1 Romance # 1 fiksi # 1 populer Di update 09/11 2020

Letto_Anker · Urban
Not enough ratings
42 Chs

Part. 2/Bab. 11 Tidur Seranjang.

Setelah mendengarkan penjelasan Bayu, Dewi kembali melancarkan aksinya.

"Stretch mark cream, Mama's Choice Herbal Massage Oil (pereda pegal-pegal), korset kehamilan. Hah ...!, kan, perut Kak Risma belum buncit Kak ...." ucap Dewi

Risma tersenyum dan duduk lebih dekat lagi dengan Bayu usai mendengar ucapan Dewi, lalu Risma menyandarkan tubuhnya di dada Bayu, dengan ujung kepalanya yang menempel di dagu Bayu.

Bayu hanya diam tanpa menanggapinya dan tidak menolak Risma yang sedang ingin bersandar padanya tersebut.

Risma kemudian memegang kedua tangan Bayu, dengan tangan kirinya memegang tangan kiri Bayu, dan tangan kanannya memegang tangan kanan Bayu, kemudian Risma menaruh kedua tangan Bayu di pangkuannya.

Setelah itu kemudian mereka berdua dengan mata yang fokus menonton Tv, tetapi telinga mereka mendengarkan Dewi yang sedang fokus membaca produk barang-barang belanja'an yang di beli oleh Bayu.

"Anmum materna ibu hamil, Lactamil ibu hamil, frisomum gold ibu hamil, lovamil ibu hamil, SGM bunda, prenagen mommy, frisian flag mama. Kakak ..., kenapa semua merk susu ibu hamil dibeli, kan, satu ajha cukup." kata Dewi sembari memandang Bayu dan Risma yang sedang berpangku-pangkuan.

Lagi-lagi Risma menahan tawa saat mendengar apa yang telah diucapkan Dewi.

"Mbremp!." tawa Risma yang ditahan dan hanya mengasilkan getaran di bibirnya.

"Kan, bisa di coba ..., mana yang cocok, ya, itu yang di pakai." kata Bayu.

"Buat anak, kok, coba-coba." sahut Risma bigitu mendengar perkataan Bayu.

"Iya ...., buat anak, kok, di coba-coba." ucap Dewi mengikuti perkataan Risma.

"Hah ..., entahlah entahlah ...." kata Bayu yang merasa malas berdebat dengan mereka, Bayu berkata sembari menempelkan dagunya ke bahu Risma, dan memindahkan tangan kanan nya dari pangkuan Risma ke perut Risma, kemudian Bayu mengusap-usap perut itu dengan tangannya tersebut.

Risma pun tersenyum saat Bayu mengelus-elus perutnya. .

"Bay ..., Bay!, kayaknya aku memang benar-benar harus hamil deh!." kata Risma dalam hati.

Disisi lain saat Risma merasa bahagia karena Bayu begitu menyayanyi perutnya, justru lagi-lagi Dewi kembali heboh.

"Apa'an ini Kak ...?." tanya Dewi sembari mengeluarkan sesuatu dari kantong belanja'an tersebut.

Dewi mengangkatnya dengan menggunakan ibu jari dan telunjuknya. ( Seperti orang yang memegang sesuatu yang menjijikan. )

Risma dan Bayu seketika itu juga langsung memandang barang yang di pegang jijik Dewi tersebut.

Dan Bayu langsung menepuk jidatnya begitu melihatnya.

"Plak!. " suara saat Bayu menepuk jidat.

"Bra ...?!." ucap Risma dengan mata tercengang saat melihat Bra dari salah satu barang belanja'an Bayu.

"Pink, lagi, warnanya, hadech ..., Kak ..., Kak!." kata Dewi sembari mengibas-ibaskan barang tersebut dan menunjukannya kepada Bayu dan Risma.

Melihat kelakuan Dewi, lalu Bayu langsung menyahutnya.

"Bra ibu hamil yang dilengkapi kawat memiliki fungsi sama seperti bra biasa. Kawat pada bra ibu hamil berfungsi untuk membuat payudara terlihat penuh dan kokoh tanpa melebar ke samping. Bra ibu hamil dengan kawat ini populer di kalangan working mom yang bekerja dan ingin agar payudaranya tetap terlihat indah selama kehamilan hingga melahirkan." ujar Bayu.

"Semua wanita tau itu Kakak ..., dan nggak harus ibu hamil kali ..., yang boleh memakainya, aku juga memakai nya, nih!, liat ...." kata Dewi sembari menunjuk kan sedikit Bra yang sedang dipakainya.

Risma langsung tertawa terbahak-bahak pada saat itu, karena Risma sudah tidak bisa menahan tawanya.

"Ha ha ha ha ha .... "

Saat Risma tertawa, Dewi kembali mengatakan sesuatu.

"Kakak ini, nggak jelas!." cletus Dewi.

"Bawel kamu!." sahut Bayu dan langsung berdiri dari tempat ia duduk.

"Kemana Bay ...?." tanya Risma saat Bayu tiba-tiba berdiri saat ia tengah bersandar padanya.

"Tidur!." sahut Bayu dengan tegas dan dengat raut wajah yang kesal sembari berjalan ke arah kamar.

Risma yang melihat hal tersebut, dia segera bergegas mengejar dan mengikuti Bayu.

Begitu Bayu mau membuka pintu kamar, Risma menghalanginya.

"Eits ..., mulai malam ini ..., aku mau, kita tidur seranjang." kata Risma sembari menghadang Bayu untuk mencegahnya masuk ke dalam kamar.

"Hah!." Bayu tercengang begitu mendengar apa yang telah dikatakan oleh Risma.

Karena biasanya, walaupun mereka sekamar, tetapi mereka tidur dengan terpisah, dan tiba-tiba Risma ingin dia tidur bersamanya. Permintaanya itu pasti membuat Bayu terkejut.

"Nggak mau, ya ...?." tanya Risma sembari menunduk kan kepalanya dengan muka yang tertekuk lesu sembari mengelus-elus perutnya.

Melihat Risma tertekuk lesu di hadapan nya, akhirnya hati Bayu luluh, dan menuruti kemauan Risma.

"Baiklah ..., iya ..., kita akan tidur seranjang, tapi ... di batasi dengan guling ya ...." kata Bayu dengan lembut sembari mengelus rambut Risma.

Risma mengangguk usai Bayu mengatakan kalau dia setuju untuk tidur dengannya, Risma mengangguk sembari tersenyum manja pada saat itu.

Dan lalu kemudian mereka berdua pun masuk ke kamar.

"Kamu pilih sebelah kanan atau sebelah kiri?." tanya Bayu sembari menatap ranjang tidur mereka.

"Em ..., kanan!." kata Risma sembari menatap ranjang yang sama.

"Kenapa nggak kiri aja, kan, enak dekat dengan meja, kalau kamu butuh apa-apa kan jadi gampang, bisa tinggal ngambil." kata Bayu.

"Enak sebelah kanan lah ...." ucap Risma.

"Kok, bisa?, alasannya apa?. " tanya Bayu.

"Kan ..., bisa dimanjain kamu ..., jadi ..., kalau aku butuh apa-apa tinggal minta sama kamu." kata Risma sembari mencolek hidung Bayu dengan jarinya.

"Kalau aku tidur?." tanya Bayu sembari berbaring diranjang tersebut di sebelah kiri.

"Ya ..., aku bangunin!." ucap Risma yang juga ikut berbaring diranjang tersebut sebelah kanan.

"Kalau aku nggak bangun gimana?. " tanya Bayu sembari menatap langit-langit kamar.

"Ya ..., aku telanjangin." jawab Risma yang juga sedang berbaring sembari menatap langit-langit kamar.

"Otak mesum, mulai nakal, ya ...." kata Bayu sembari tersenyum dan ganti mencolek hidung Risma dngan jarinya.

Mereka sama-sama berbaring diranjang tersebut, tetapi mereka sama-sama belum tidur dan justru malah asik bergurau dan bercanda bersama.

"Pengen di kelonin ...." ucap Risma dengan manja sembari memiringkan tubuhya ke kiri karena Bayu ada disebelah kirinya,

Setelah memiringkan tubuhnya, lalu Risma tersenyum manja sembari memandang Bayu yang masih memandangi langit-langit kamar tersebut.

Bayu yang merasa Risna sedang memperhatikan nya, lalu perlahan dia juga memiringkan tubuhnya ke kanan, karena Risma sedang berada di sisi kanan nya pada saat itu.

Bayu menatapnya untuk beberapa saat, dan kemudian langsung memeluknya dengan adanya guling di tengah-tengah mereka.

Risma yang masih tetap menatap dan memperhatikan Bayu, sembari tersenyum menatap nya ia kembali berkata.

"Gulingnya ...?!" tanya Risma dengan manja sembari terus memandang muka Bayu.

"Eits ..., kan, sudah sepakat." kata Bayu.

Mendengar apa yang telah dikatakan Bayu, lalu Risma perlahan memejamkan mata, dengan muka yang cemberut.

Melihat Risma yang cemberut dengan memanyunkan bibirnya sembari memejamkan mata tersebut, Bayu lalu mengecup keningnya dengan pelan dan dengan penuh perasaan.

"Tidurlah ...." kata Bayu dengan pelan dan lembut usai mencium keningnya.

Sembari memejamkan mata, Risma tersenyum. Hingga sampai akhirnya merekapun tertidur.

#Keesokan harinya ....

09:00

"Ting tung ...." suara bell yang berbunyi.

"Siapa sih, pagi-pagi gini ...." gumam Bayu yang masih merasa ngantuk.

Sedangkan Risma masih tertidur pulas pada saat itu.

"Ris ..., bangun ...." ucap Bayu sembari menggoyang-goyangkan tubuh Risma dengan pelan untuk membangunkan nya.

"Apa'an sih, Bay ...." kata Risma yang membuka mata sesaat dan kemnali menutup matanya dengan menarik selimut hingga menutupi kepalanya.

"Ting tung ...." dan bell pun kembali berbunyi.

"Tamu tuh ...." kata Bayu.

"Aeh ...." gumam Risma dengan hati dan perasaan yang kesal, lalu Risma langsung terbangun dan menarik tangan Bayu hingga membawanya ke ruang tamu.

Mereka berdua berada diruang tamu dengan dalam kondisi yang masih sama-sama ngantuk, dan masih sama-sama memakai baju tidur.

Anehnya mereka keruang tamu, justru tidak bergegas membuka pintu, namun malah duduk di sofa dengan masing-masing menyandarkan kepalanya di sandaran sofa tersebut sembari kembali menutup mata. ( Ya Awoh Bayu sama Risma sama-sama kebo ya ....)

Pada saat yang bersamaan pula, Dewi berteriak dengan sangat keras hingga membuat mereka kaget dan terbangun dari rasa ngantuknya.

"Kakak!!!. Kenapa nggak dibuka pintunya ...!, malah pada molor!." kata Dewi dengan keras sembari berjalan kearah pintu dan membuka pintu tersebut.

"Papa ..., Mama ...." sapa Dewi.

Bayu dan Risma kaget mendengar Dewi yang telah menyapa Papa Mama nya, sehingga mereka berdua segera bergegas menyusul Dewi ke depan pintu.

Mama Bayu bernama Yuni, orangnya heboh, cerewet tetapi baik hati.

Dan Papa nya Bayu bernama Yohanes. Orangnya lucu, berwibawa, galak tapi humoris, nggak tentu sih orangnya, tergantung mod nya saja!.

"Kok lama amat sih buka pintunya, kaki Mama pegal nih ...." kata Yuni sembari memijit kakinya yang dirasa sudah pegal.

"Pagi Om ..., Tante ...." sapa Risma yang sudah menyusul Dewi ke depan pintu untuk menyambut Mama dan Papa nya.

"Pagi ...." sahut Yohanes dan Yuni secara bersamaan.

Tanpa menunggu waktu, tiba-tiba Yuni langsung mencubit pipi Risma sembari berkata.

"Uh ..., menantuku cantik banget ..., jangan panggil Om Tante dong ..., tapi Papa dan Mama, ingat!, Papa ...., Mama ..., paham ...?!." kata Yuni dengan tegas sembari mengangkat jari telunjuknya.

"Iya Ma ..., Pa ...." ucap Risma dengan lembut sembari tersenyum kepada Yuni dan Yohanes.

Papa sama Mama kesini bawa truk ya?, kok, ada truk masuk parkiran rumah kita?." tanya Bayu yang melihat sebuah truk yang sedang diparkir di halaman rumah tersebut.

"Ya, nggak lah Bay ..., itu mobil Papa kamu." kata Yuni sembari menunjuk mobilnya Yohanes.

"Lha trus ..., itu truk milik siapa?." tanya Bayu yang masih penasaran dengan truk yang tiba-tiba ada di halaman parkir rumahnya.

"Itu sih ..., Papa sengaja, membawakan kelapa muda buat Risma yang lagi nyidam." ungkap Yohanes.

"Satu truk kelapa muda, maksudnya?." tanya Bayu.

"Yaiya lah Bay ..., masa Papa bawain satu truk semangka, kan, nyidam nya kelapa muda." kata Yohanes.

Mendengar pernyataan Yohanes yang nembawakan nya satu truk kelapa muda untuknya, Risma menahan tawa nya pada saat itu.

"Mbremp!. " tawa yang tertahan dan hanya menghasilkan hetaran di bibir saja.

Berbeda dengan Risma yang menahan tawa, Dewi justru tercengang mendengar itu semua.

"Hah!, satu truk kelapa muda." ucap Dewi sambil menggelengkan kepala dan lalu menepuk jidat nya.

"Plak!. " suara saat Dewi menepuk jidat.

"Ya, nggak satu truk juga kali Pa ..., emang nya ..., Papa mau buka pabrik es degan apa?, bawa kelapa muda sampai satu truk. " gumam Bayu yang merasa Papanya sudah berlebihan.

"Apa salah nya sedia payung sebelum hujan Bay ...." kata Yohanes.

"Ya Awoh ..., yang satu beli BH, yang satu lagi beli kelapa muda satu truk, Anak sama Bapak sama-sama nggak beres." kata Dewi sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Mendengar perkataan Dewi, Risma sudah tidak bisa menahan tawanya lagi dan dia langsung tertawa terbahak bahak pada saat itu.

"Ha ha ha ha ha ..."

"Orang hamil, kok di belikan BH." sahut Yohanes begitu mendengar apa yang telah Dewi katakan.

Dan semua orang pun tertawa terbahak bahak usai Yohanes mengatakan hal tersebut.

"Ha ha ha ha ha ...."

"Sudah ..., sudah!, jangan berdebat, ayo masuk." ucap Yuni sembari menggandeng tangan Risma dan mengajaknya masuk.

Disini Risma merasa punya keluarga yang lengkap, dia merasa bahwa dirinya telah menjadi bagian dari keluarga ini, dan tidak merasa hidup sebatang kara lagi.

Menurut Risma ini adalah keluarga yang harmonis. Bisa tertawa bareng ..., bercanda bareng ..., walaupun sesekali berdebat.

"Aku merasa bahagia ... banget, telah menjadi bagian dari keluarga ini." kata Risma dalam hati.

Kemudian Risma menarik baju Bayu dan berbisik kepadanya.

"Thank's ya Bay ...." ucap Risma dengan lirih sembari berbisik kepada Bayu.

"Buat apa?." tanya Bayu dengan lirih yang tidak mengerti kenapa Risma bilang terima kasih kepadanya.

"Buat semuanya, aku merasa kalau aku punya keluarga baru sekarang." ucap Risma dengan lirih sembari berbisik kepada Bayu.

Dan Bayu hanya menanggapinya dengan senyuman sembari mengelus-elus kepala Risma.