webnovel

Chp 11: Emosi

Ezra menemukan sebuah gua kosong di sekitar tempat itu yang akan dia gunakan untuk beristirahat, gua itu sedikit kecil tapi tidak ada monster yang tinggal disana jadi dia bisa beristirahat dengan tenang

Dia rebahan di sebuah batu besar yang ada di dalam gua itu dan dia memanggil Xavier dikepalanya

[Ya, Master]

"Apakah ada suatu System yang sama denganmu juga?"

Ezra bertanya begitu bukan tanpa alasan, jika dia dilahirkan kembali dan mendapatkan System, ada kemungkinan teman-temannya juga terlahir kembali dengan System yang sama dengannya

Mungkin kalian bertanya, kenapa Ezra tidak menanyakan tentang teman-temannya kepada System Xavier?

Sebelumnya Ezra sudah menanyakannya, tapi System menjawabnya dengan menggatakan jika dirinya tidak dapat mengakses informasi itu....

Jadi Ezra sekarang mencoba untuk menanyakan tentang keberadaan System lain selain dirinya

[Menjawab]

[System Xavier memang mendeteksi keberadaan entitas yang mirip dengan System Xavier yang masih belum aktif, tapi itu sedikit berbeda dengan System Xavier]

Ezra sedikit terkejut dan bangun dari rebahannya, dia tidak mengharapkan tentang jawaban Xavier seperti ini.

"Kenapa mereka bisa berbeda denganmu? " Ezra bertanya dengan sedikit kebingungan

[Menjawab]

[Sebelumnya System telah menggabungkan sebuah Energy Misterius yang menyebabkan System berevolusi menjadi System Xavier, mungkin itulah penyebab System Xavier menjadi lebih istimewa dan berbeda dengan entitas yang lain]

Ezra akhirnya menyadari ketika dia bertarung melawan Zetton, System mengatakan seperti bergabung dengan Energy misterius dan berevolusi....

Sebelumnya, Ezra terlalu fokus untuk mengalahkan Zetton sehingga dia tidak memperdulikan apapun, selama itu dapat membantunya dia akan menggunakan apapun itu.....

"Apa kau tahu letak System lain itu? "

[Menjawab]

[Maaf Master, System Xavier tidak dapat mengetahui keberadaan System lain karena mereka masih belum aktif]

"Hah... "

Ezra menghela napas, dia belum bisa menemui teman-temannya untuk sekarang... Tapi, ada satu hal yang mengganggu pikiran Ezra

'Apakah mereka akan menerimaku...? '

Dirinya sekarang adalah seorang Vampir... Dia membunuh dan memakan manusia... Apakah mereka masih akan menerimanya.....

Ezra merenungkan hal itu selama benerapa saat sebelum sebuah suara membangunkannya dari renungannya

"Owah! Ada orang disini! "

"Wah....! Benar! Teman-teman lihat kemari! "

Suara dua anak kecil terdengar berteriak nyaring dimulut gua sempit itu hingga membuat suaranya bergema diseluruh gua

Ezra berdiri dan sedikit waspada, tidak ada yang tahu apakah mereka membawa orang dewasa yang pasti akan mengancam Ezra, beberapa saat kemudian tiga orang anak mucul dan berdiri di pinggir gua yang membuat Ezra tidak bisa pergi

Mereka adalah anak-anak yang berusia sekitar 9 sampai 10 tahun, mereka memiliki kulit kusam dan pakaian dari kain sederhana, sekali dilihat orang bisa menebak jika mereka dari pedesaan

"Eh!? Itu bukan orang! Itu iblis! "

Salah satu anak berkepala botak dengan ingus di hidungnya terlihat sangat terkejut saat menyadari kalau Ezra bukanlah manusia

"B-Benar! I-Itu iblis! Ayo kita lari! "

Seorang anak kurus dengan kepala botak tapi memiliki sedikit rambut didepan kepalanya terlihat ketakutan dan ingin lari

"Tapi dia hanya balita.... "

Seorang anak gemuk bicara dengan bibir gemuknya

"Apakah kau lupa yang diajarkan orang tua kita? Walaupun seorang iblis masih kecil tapi mereka mempunyai kekuatan yang setara dengan remaja manusia! "

Seorang anak yang lebih pendek dari keempatnya berbicara dengan sedikit panik

"Semuanya tenanglah! "

Seorang anak yang terlihat lebih dewasa daripada yang lainnya menenangkan teman-temannya, hanya dengan sekali lihat orang sudah tahu kalau dia adalah pemimpin dari kelompok anak tersebut

"Bos, lalu apa yang harus kita lakukan? " tanya si anak kurus

"Gua ini milik kita, jadi kita harus mengusirnya!" kata si bos dengan percaya diri

"T-Tapi, dia kan iblis!" kasa si anak gemuk yang masih khawatir

"Dia hanyalah balita, dia tidak sekuat itu, orang-orang hanya membual tentang iblis kuat!" kata si bos

Saat mereka masih berdebat, anak pendek mengambil mengambil sebuah batu dari tanah dan melemparkannya kearah Ezra tapi dapat dihindari oleh Ezra dengan mudah dan anak pendek itu menjadi sasaran kemarahan anak lain

"Apa yang kau lakukan dasar bodoh! "

"Apa kau mau membuatnya marah! "

"Dasar pendek! Apa kau mau membuat kita mati! "

Anak pendek itu terus dimaki oleh temannya yang lain, tapi anak gemuk itu tidak ikut memakinya dan malah mengambil batu ditanah dan melemparkannya kepada Ezra, tapi masih bisa dihindari oleh Ezra

"Apa yang kau lakukan dasar gemuk sialan! " teriak si kurus

"Dia hanyalah bayi lemah! Apa kalian takut padanya!? Pulanglah dan menyusu kepada ibumu dasar keparat! " si gemuk berteriak dengan wajah yang memerah karena marah

Anak lain tidak terima dengan perkataan si gemuk dan dengan emosi yang memuncak, mereka mengambil batu dan melempari Ezra dengan kemarahan yang terkandung dalam lemparannya, bahkan si bos juga ikut emosi karenanya

SWOSH!

SWOSH!

SWOSH!

Ezra menghindari semua lemparan batu itu dengan mudah yang membuat anak lain menjadi tambah marah dan mulai memaki Ezra bersamaan dengan melempar batu

"Dasar anak sialan! "

"Mati kau dasar anjing! "

"Jangan menghindar terus bang*at! "

"Ayo kita bunuh anak sialan ini! "

"Dasar iblis! "

"Dasar anak haram! "

Tatapan Ezra menjadi dingin saat mendengar makian mereka dan ingatan yang ingin dilupakannya selamanya kembali bermunculan....

Cuih....

"Dasar anak pel*cur..... "

Seorang laki-laki remaja berambut pirang terlihat menginjak kepala laki-laki berambut hitam dan meludahinya...

Grrt

Ezra mengertakan giginya dan-

BUGH!

Batu besar seukuran kepalan tangan tepat mengenai dahinya karena Ezra tidak fokus menghindar.....

Tes.... Tes.... Tes.....

Tetesan darah menetes ke tanah gua yang kasar....

"Yatta! Kalian lihat itu!? Aku bisa mengenainya! "

Suara seorang anak terdengar riang...

"Heh.... Kau hanya beruntung....."

"Jangan terlalu sombong dengan satu lemparan...."

"Kau curang, kau melemparnya terlalu dekat.... "

"Jika aku memakai batu yang lebih baik, aku pasti sudah mengenainya..... "

Tanggapan dari anak lain terdengar riang dan mereka berhenti melempari Ezra.....

Tap.....

Ezra memegang keningnya, darah menempel ditangannya dan sedikit demi sedikit bergerak dan bercahaya.....

BRUUSH...

Sebuah tombak terbentuk ditangannya...

SWOSH!

JLEB!

CRASH!

Ezra melemparkan tombak tersebut dan dengan tepat menancap di kepala anak yang melukai keningnya.....

Itu tepat mengenai dahinya, menghancurkan otaknya dan menembus belakang kepalanya seperti sebuah bor.....

""Eh?""

Anak lain menatap teman mereka yang kepalanya telah hancur oleh sebuah tombak darah dengan tatapan kosong.....

Mereka berbalik dan melihat seorang anak berusia 3 tahun menatap mereka dengan dingin dan berkata dengan dingin juga....

"Apa yang kalian katakan tadi...? Aku tidak mendengarnya dengan jelas... "