webnovel

Karla atau siapa?

di hari yang sama saat mereka pergi ke sekolah tiba-tiba saja Kisa bertanya kepada Theo "apa kau malam ini sibuk?" Theo cukup kaget dengan pertanyaan Kisa tapi sebenarnya Theo tahu kenapa Kisa bertanya seperti itu "sepertinya tidak, memangnya kenapa?" jawab Theo sambil tersenyum, Theo tahu dan ingin Kisa mengatakannya didepan yang lain tidak lama kemudian mereka sampai di sekolah dan mereka masuk kelas masing-masing saat jam istirahat hanya Kisa yang pergi ke atap sekolahnya bukannya tidak ingin mengajak Theo tapi dia diajak Karla dan Karla mempunyai suatu rencana dan Theo dialihkan oleh Ito dan Yori dan Kisa dibawa ke atap sekolah oleh Karla.

Sesampainya di atap sekolah Karla memulai pembicaraan dengan Kisa dengan angin yang berhembus melewati rambutnya Karla terlihat sangat serius dengan perkataannya "Begini Kisa, apa kau pernah dengar sesuatu tentang Thea dari Theo?" tanya Karla Kisa sangat kaget dengan pertanyaan Karla "i-iya aku pernah mendengarnya secara tidak sengaja" jawab Kisa yang masih kaget karena ia masih ingat kenapa Theo menyebut nama itu kepadanya, "oh begitu, apa saja yang kau tahu tentang itu?" Karla bertanya kembali "aku tidak tahu banyak yang ku tahu dia itu kakaknya Theo yang hilang saat Theo masih kecil dan dia ingin tahu akan keberadaannya dimana ia sekarang dan apa dia masih hidup, yang ku tahu itu menjadi pertanyaan besar bagi Theo" jawab Kisa, "oh begitu ya, apa kau sadar kalau aku selalu mengawasi Theo dari dekat maupun jauh?" ucap Karla Kisa kaget dengan ucapan Karla.

"a-apa maksudmu" tanya Kisa, "menurutmu kakak Theo ada dimana sekarang?" tanya Karla, "mu-mungkin dia ada di jerman" jawab Kisa yang masih syok dengan perkataan Karla "salah, dia apa di sini kok" ucap karla dengan senyum lebar "apa maksudmu? bukannya kau Karla dan namamu bukan Thea" ucap Kisa "yang sekarang Karla sebenarnya aku bisa menceritakan ini kepadamu tapi ini menyangkut tragedi lantai berdarah apa kau masih ingin mendengarnya?" tanya Karla "iya" jawab Kisa.

"jadi waktu itu Theo masih berumur 10 tahun aku saat itu lagi di kamar penginapan dan tidak ikut dengan mereka jadi aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi disana, tiba-tiba saja aku melihat berita jika ada penyerangan teroris di tempat Theo dan orang tuaku saat aku sampai disana yang ku tahu orang tuaku sudah tiada dan Theo berlumuran darah di sekujur tubuhnya aku membawanya ke tempat penginapan kami saat itu tatapan Theo kosong dan ia mencoba menjawab semua pertanyaan yang ku lontarkan" ucap Karla dan lalu Kisa bertanya "apa dia tahu kau kakanya?" "tidak, dan aku berharap kau bisa merahasiakan ini darinya" jawab Karla tiba-tiba saja ada pulpen yang mengarah ke Karla dengan kecepatan tinggi dan Karla sempat menghindarinya dan dari kegelapan Theo melompat keluar dari ruangan tangga ke atap dan Theo langsung mengembil pulpennya yang menancap di besi di jaring-jaring atap sekolahnya.

"seberapa jauh kau memberitahunya?" tanya Theo dengan nada yang serius "tidak banyak, tenang saja aku juga menyaring omonganku kok, kalau sudah tenangan lepas karet yang ada di tanganmu itu tidak enak kalau harus menunjukkannya" jawab Karla Theo pun melepas karet yang ia pegang dan menyimpannya di saku bajunya tapi ia masih memegang pulpennya "sudah tenangan kan?" tanya Karla, Theo hanya mengangguk dan Theo melemparkan pulpennya ke arah ruangan tangga lalu dari kegelapan Ito terjatuh karena menghindari pulpen itu "kau keren juga bisa menghindari itu" ucap Theo Ito masih telentang berusaha menenangkan Theo dengan santainya Karla berkata "dia sudah tidak separah tadi kok, mungkin kalo tadi dia bisa saja membunuhmu" "oh senjata karet itu ya?" tanya Ito "kok kalian semua sudah tau tentang senjata karet itu?" tanya Kisa "dia sering melakukan perhitungan di tempat latihan kita tapi pernah juga dia menembak Yori dengan pulpennya tapi dalam keadaan tertutup jadi tidak berbahaya" jawab Ito "kalian mau melewatkan pelajaran berikutnya tidak? aku bisa saja memberikan kalian izin" tanya Karla, semuanya ingin melewatkan pelajaran berikutnya kecuali Kisa "aku tidak heran" ucap Theo setelah mendengar penolakkan Kisa.

setelah bel berbunyi mereka yang ingin melewatkan pelajaran tetap di atap sekolah dan Karla ikut turun untuk memberi izin untuk Theo dan Ito dan dirinya sendiri, beberapa menit kemudian Karla kembali lalu ia bertanya "Theo apa kau punya rencana dengan Kisa malam ini?", "tidak, tapi yang pasti tadi pagi dia bertanya apa malam ini aku sibuk" jawab Theo "Theo pinjam handphonemu sebentar" ucap Karla, Theo hanya mengiyakan permintaan Karla dan meminjamkan handphonenya Karla menelpon Kino untuk meminta izin jika Theo dan kisa diperbolehkan untuk pergi berdua nanti malam, karena menyangkut kepergian Theo Kino hanya mengiyakan permintaan Karla tanpa tahu siapa yang menelponnya "aku akan mengurus Kisa dan kau akan diurus Ito" ucap Karla setelah mengembalikan handphone Theo.

bel pulang pun berbunyi Kisa menyuruh yang lain pulang lebih dulu saat ditarik Karla ke ruang OSIS dan Theo ditarik ke lab oleh Ito, Kisa diberitahu bagaimana cara bersiap untuk diajak pergi dengan Theo dan begitu juga dengan Theo diberitahu bagaimana cara bersiap untuk diajak pergi dengan Theo saat di asrama nanti, setelah mereka berdua diberitahu oleh Ito dan Karla mereka berdua disuruh pulang dengan satu tas belanjaan yang berisi baju yang mereka akan pakai, "selamat menikmati malam kalian berdua" ucap Karla dan Ito.