webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teen
Not enough ratings
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

92. Keluarga Adalah Yang Terpenting

Bara mendengar suara berisik di luar. Sepertinya pamannya baru saja pulang. Namun, sepertinya pamannya tidak sendirian karena ia bisa mendengar suara lain; suara seorang wanita.

"Mas, yakin?"

"Ya, Andin Sayang. Keponakanku pasti udah tidur."

Bara menelan ludah. Ia mendengar suara ciuman yang seketika membuatnya merinding. Pamannya pasti membawa pulang seorang wanita.

Lalu terdengar suara orang menabrak pintu. Bara menunggu hingga suara ciuman itu menjauh, lalu ia memberanikan diri untuk mengintip keluar. Sepertinya koridor itu kosong. Ia berjalan tanpa suara menuju ke kamar pamannya yang berada di sebelahnya.

Sial! Pintunya belum tertutup sempurna. Bara mengintip ke sana dan melihat pamannya sedang sibuk membuka kemejanya sambil mencium seorang wanita yang sudah bertelanjang dada. Bara bisa melihat tubuh wanita molek itu dengan sejelas-jelasnya.

Ia menahan napas dan tercengang melihat kejadian vulgar tepat di depan matanya sendiri.

"Bara?"