Pradita berusaha menguasai dirinya supaya jangan sedih dan menangis lagi. Bara menyerahkan tisu padanya yang langsung ia usapkan ke wajahnya. Ia hendak mendengus untuk membersihkan hidungnya, tapi ia tidak melakukannya karena ada April yang tampaknya mual melihat kelakuan Pradita.
Tante Sofia menyudahi makan siangnya dan kemudian menghampiri Om Rinaldi. Via dan April pun buru-buru menyelesaikan makannya dan pergi dari ruang makan. Kini hanya ada Bara dan Pradita di sana.
Air mata kembali tumpah di wajah Pradita. Ia sungguh merasa tidak enak hati atas apa yang terjadi padanya.
"Mereka semua pasti gak suka sama aku," ujar Pradita sedih.
"Duh, Yank. Jangan sedih gitu dong. Kan kamu gak sengaja keselek. Kalau bukan karena papa aku yang nanya kayak gitu ke kamu, pasti kamu gak akan sampe keselek gitu. Lagian kamu makannya tadi terlalu banyak. Mulut kamu udah kepenuhan, jadi susah ngunyahnya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com