Keesokan harinya, setelah melakukan ibadah di pagi hari, saatnya para murid Farmasi untuk menukarkan kupon masing-masing dengan berbagai macam hadiah. Semua murid tampak antusias menukarkan kupon-kupon milik mereka. Pradita pun tidak ketinggalan menukarkan kuponnya yang lumayan banyak.
Ia mendapatkan binder yang akan ia gunakan untuk menulis buku diari. Lalu ia juga mendapatkan berbagai makanan ringan dan minuman.
Danu duduk di pojokan sambil merenung sendiri. Pradita menghampirinya.
"Cuk, ngapain lu bengong di sini sendirian?" tanya Pradita bingung.
"Gua kan gak ada kupon."
"Hah? Masa sih?"
"Iya," ucap Danu. "Kemarin ini gua cuman dapet tiga kupon doang. Semua kuponnya udah gua kasih ke si Alisha."
Pradita jadi tidak tega melihat Danu yang tampak menyedihkan itu. Ia merogoh kereseknya dan menyerahkan Blink-Blink dan Buapita padanya. "Nih, buat lu."
"Makasih ya, Dit, eh Coy."
"Heh! Sejak kapan sih lu nyebut nama gua?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com