webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teen
Not enough ratings
405 Chs

138. Telepon Dari Arini

Danu terkejut mendengar adiknya berkata seperti itu. "Lu jadi anak kagak ada sopan-sopannya. Masa lu nyebut dia nama?" protes Danu. Adiknya itu memang kurang ajar.

"Dia yang nyuruh aku suruh panggil dia Dita aja. Ya udah, aku panggil nama aja. Kan dia yang minta," ujar Desta membela diri.

"Ya, tetep aja. Lu kan gak boleh nyebut nama sama orang yang lebih tua dari lu," ujar Danu sok sok menasehati.

Desta memutar bola mata seolah tidak peduli dengan apa yang Danu katakan. Ia lanjut memakan nasi yang tinggal sedikit lagi itu dan kemudian menaruhnya di wastafel. Danu melanjutkan makan malamnya dengan ikan yang rasanya sangat enak, apalagi kalau dicocol dengan sambal. Kangkungnya pun ia aduk-aduk dengan sambal supaya semakin nikmat.

Danu senang menikmati makanan dan jarang pilih-pilih makanan. Itu semua ia pelajari dari Pradita yang sama-sama senangnya makan. Berbeda sekali dengan adiknya yang badannya jauh lebih kurus dan lebih suka makan yang simple.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com