Danu terkejut mendengar adiknya berkata seperti itu. "Lu jadi anak kagak ada sopan-sopannya. Masa lu nyebut dia nama?" protes Danu. Adiknya itu memang kurang ajar.
"Dia yang nyuruh aku suruh panggil dia Dita aja. Ya udah, aku panggil nama aja. Kan dia yang minta," ujar Desta membela diri.
"Ya, tetep aja. Lu kan gak boleh nyebut nama sama orang yang lebih tua dari lu," ujar Danu sok sok menasehati.
Desta memutar bola mata seolah tidak peduli dengan apa yang Danu katakan. Ia lanjut memakan nasi yang tinggal sedikit lagi itu dan kemudian menaruhnya di wastafel. Danu melanjutkan makan malamnya dengan ikan yang rasanya sangat enak, apalagi kalau dicocol dengan sambal. Kangkungnya pun ia aduk-aduk dengan sambal supaya semakin nikmat.
Danu senang menikmati makanan dan jarang pilih-pilih makanan. Itu semua ia pelajari dari Pradita yang sama-sama senangnya makan. Berbeda sekali dengan adiknya yang badannya jauh lebih kurus dan lebih suka makan yang simple.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com