BAB 9

Tatapan Naoki tadi benar2 menghanyutkan...

Tatapan tajam dengan mata indahnya..

Pantas saja banyak wanita yang bertekuk lutut padanya..

Aku saja jadi kikuk sendiri..

hemmm...benar2 pagi yang panas...

Aku sudah duduk di meja makan...

Naoki baru saja selesai menuruni tangga..

Naoki,,ayo sarapan dulu...

Ibu memanggilnya untuk sarapan..

Tidak seperti kemarin....

Ia menurut saja dan langsung duduk berhadapan denganku...

Ayah dan ibu tampak senang dengan tawa di wajah mereke melihat naoki yang mau bergabung untuk sarapan bersama...

Begitupun aku...

Semoga naoki bisa selalu berbaur seperti ini dan kami benar2 menjadi keluarga seutuhnya

Aku senyum sambil menatapnya..

Tapi balasannya

Naoki hanya jutek dan diam saja..

Aku mengacau kakinya di bawah meja dengan kakiku..

Ia tampak kaget...

Dia lalu melotot padaku..

Aku dengan centilnya membalas matanya yang melotot itu dengan mengedipkan sebelah mataku menunjukkan padanya...😉

Uhukkk...uhukkk....

Naoki malah tersedak sejadi jadinya..

Makanan di mulutnya berhamburan keluar..

Wajahnya merah dan terus batuk batuk..

Saat itu tawaku pecah...

Sementara ayah dan ibu terlihat bingung dengan apa yang terjadi...

Pelan pelan saja Naoki makannya..

Seru ibu padanya...

Naoki lalu menyesap minum dengan cepat..

Tanpa ibu tahu,,,

Sebenarnya Naoki tersedak karena ulahku..

Di sela sela sarapan itu

Ayah menyampaikan sesuatu...

Begini..Naoki...juga Yun shu..

Ada hal yang mau ayah bicarakan..

Aku dan Naoki berhenti makan dan memerhatikan ayah...

Ayah dan ibu akan ke Korea untuk sementara waktu..

Kami ingin mengurus kedai mie yang ada di sana karena sudah memiliki pelanggan tetap dan omset penjualannya juga terus naik.

Lebih lagi itu milik mendiang ayahmu dulu yun shu..

Jadi...sementara kami pergi tolong kalian saling menjaga dengan baik dan akur ya..

Kami akan berkunjung 2 bulan sekali...

Setelah kami menemukan orang yang bisa di percaya untuk menjalankan kedai itu...

Kami akan kembali ke sini lagi...

Aku bingung harus berkata dan menjawab apa.

Tapi kedai mendiang ayah juga kasihan jika harus terlantar dan tidak beroperasi lagi..

Kedai itu di bangun dengan jerih payah dan keringat ayah dan ibu...

Setidaknya aku harus mengerti dengan pertimbangan itu..

Baik ayah..Aku mengerti..

Ibu jagan khawatir..

Aku akan menjaga rumah dan mengurus kak Naoki dengan baik..

Iya yun shu...ibu percaya padamu..

Naoki hanya diam tidak memberi tanggapan..

Situasi seperti ini tentu sudah biasa untuknya..

Dia sudah mandiri sedari kecil...

Ibu terlihat bahagia dan lega mendengar responku tadi..

Aku yakin dia tidak akan khawatir lagi...

Ibu dan ayah pergi selepas kami berangkat sekolah...

Mulai hari ini Aku berangkat sekolah dengan Bus...

Rumah kami kebetulan tidak jauh dari halte bus..

Banyak siswa lain yang juga naik bus ini...

Naoki sudah melesat lebih dulu dengan motornya..

Padahal satu sekolah....

Apa tidak mau mengajakku pergi bersama....

Pikiranku luntang lantung selagi duduk di bus..

Bus berhenti di dekat sekolah...

Aku turun dan berjalan santai menuju sekolah...

Tanpa terasa aku sudah ada dan masuk di dalam gerbang sekolah...

Dannnn...

Ssssshhhhhhhhhhh

Harum Naoki terlintas seiring motornya yang baru saja melwatiku..

Hmmmm..harumnya...

Hal itu mengingatkanku lagi akan tatapannya semalam...

Haisshhhh astaga....

Aku menyadarkan diriku sendiri..

Dasar gila...entah apa saja yang kupikirkan...

Itu adalah saudaraku!!!!!walupun saudara tiri...!!!