Denis dan Nala masih menghabiskan waktu berdua. Mereka tidak peduli meskipun banyak mata yang memandang saat mereka makan bersama di restauran yang letaknya tak jauh dari apartemen. Nala memang belum di ijinkan pergi terlalu jauh oleh sang mama meskipun sudah sembuh total saat ini. Alasannya bukan karena takut kelelahan dan sakit, tapi sang mama tidak ingin putri kesayangannya itu kembali merasakan sakitnya jarum suntik. Rea memang cerewet apalagi terkait kesehatan. Tapi Nala tidak masalah karena semua itu memang untuk kebaikan dirinya.
Mulai sarapan hingga makan siang Nala dan Denis tidak bisa dipisahkan. Rea yang menyaksikan hal itu ikut bahagia meskipun awalnya ia tidak setuju jika putrinya itu kembali merajut kasih dengan putra mantan kekasihnya. Ah bisakah disebut begitu?
"Sayang besok aku sudah harus kembali ke Indonesia," kata Denis saat mereka selesai menyantap makanan.
"Jangan merusak mood dan selera makanku," decak Nala yang tiba-tiba berubah ketus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com