Aldy sekali lagi menghela napasnya saat Ayahnya berkata seperti ini. Ia masih setia dengan kebungkamannya. Aldy malah kembali menatap ke arah depan sambil sesekali meniup permukaan kopi lalu menyesapnya dengan perlahan.
Banyak keraguan dan ketakutan di dalam hati Aldy jika ia harus berbagi cerita dengan Ayahnya. Padahal ia yakin seratus persen, Ayahnya ini pasti memiliki solusi paling baik untuknya. Meski ya… terkadang mulut Ayahnya ini lebih sarkas dan jahat dari mulut Ferdinan.
Tapi, Ayahnya tetap orang baik, cerdas dan juga pintar. Ayah yang selalu Aldy dan Ibunya andalkan.
"Suatu masalah itu tidak akan bisa terselesaikan ketika kamu hanya diam dan membiarkannya saja, Al. Sama seperti sebuah pekerjaan. Jika kamu hanya berdiam diri saja, apakah pekerjaan itu akan cepat selesai?" ujar Ayah Aldy kembali bersuara, beliau sepertinya masih saja tak pantang menyerah untuk terus memancing Aldy agar mau membuka suaranya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com