Dengan gerakan begitu perlahan, akhirnya aku membuka kedua mata. Hal pertama yang kulihat ketika kedua mata kembali terbuka adalah wajahnya yang tepat berada di depan mataku. Kedua matanya lurus berhadap-hadapan dengan kedua mataku, sukses membuat mataku tak sanggup menghindari tatapan matanya. Detik itu juga aku merasakan kakiku mulai berubah menjadi batu.
Sedikit demi sedikit tubuh bagian bawahku mulai menjadi batu. Hanya tinggal menunggu waktu maka seluruh tubuhku akan sepenuhnya berubah menjadi batu. Aku panik? Tentu saja aku panik, bahkan lebih dari sekadar panik, aku sangat ketakutan saat ini.
Medusa itu tertawa terbahak-bahak menyaksikan tubuhku yang terus berubah menjadi batu, kini sudah mencapai perutku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com