Tidak dapat dipungkiri Raja Vein sangat murka, sempat terlintas di benaknya untuk menghukum putrinya dengan berat. Akan tetapi, begitu menatap kedua mata putrinya yang selama ini selalu berhasil menyejukkan perasaannya itu, perasaan marah, murka dan kesal itu hilang begitu saja. Kasih sayangnya untuk Giania, tidak ada satu pun yang mampu menghapusnya termasuk penderitaan rakyatnya sekalipun.
Kini putri kesayangannya telah menghilang untuk selamanya. Meskipun Raja Vein dapat melihat sosoknya dengan kedua matanya. Tetapi dia tidak dapat melihat senyuman yang menenangkan hatinya lagi. Suara penuh semangat dari putrinya yang selalu membuat Raja Vein berbahagia dan keceriaan dari putrinya yang membuat suasana di dalam istana berwarna, kini sudah tidak nampak lagi.
Sungguh Raja Vein rela melakukan apa pun untuk mengembalikan putri kesayangannya seperti dulu. Sekalipun demi mewujudkannya Raja Vein harus merelakan takhtanya bahkan rakyatnya.
"Yang Mulia ..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com