Suasana ramai begitu perawat keluar kamar. Karena ada duo Anin dan Dika tentu saja. Yang paling ramai Mbak Anin. Dia sangat penasaran dengan Satria. Beberapa kali dia bertanya tentang tubuh atletis yang Satria miliki, kenapa bisa sampai seperti itu? Bagaimana cara bikin tubuh macho begitu? Ah, pokoknya ada saja yang dia tanyakan.
"Mungkin kamu punya saudara atau paman yang kerennya sebelas dua belas sama kamu, boleh dong kenalin satu buat aku. Janda cantik nan seksi, beranak satu," kata Mbak Anin membuat Mas Dika melempar tutup botol air mineral yang dia minum.
"Mbak, kira-kira dong kalau obral diri."
"Eh, kampret. Gue nggak obral ya. Gue pasang kriteria." Mbak Anin mengangkat dagunya sombong.
"Ahelah, Mbak. Ngaca lu, ngaca!"
"Udah kok. Dan gue masih cantik."
"Tapi kok, ada kerutan di bawah kelopak mata elu ya."
"Hah! Mana ada!" Mbak Anin buru-buru mengambil cermin kecil di dalam tas mungilnya. "Mana kampret?! Lu ngerjain gue. Skincare gue mahal! Anti aging asal lu tau!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com