Axel terbangun saat dokter visit. Sekitar pukul tiga sore. Aku ikutan nimbrung saat dokter mengecek kondisinya.
"Dia udah baikan, Dok? Masa minta pulang mulu," tanyaku pada Dokter Andriwal. Itu nama yang aku lihat di tag name yang dokter itu pakai.
Dokter itu tersenyum, seraya mengecek nadi Axel. "Secara keseluruhan udah bagus kok."
"Ya kan kerjaan gue di sini cuma rebahan, makan, main hape. Mending di rumah ajalah kalau kayak gitu." Axel berdalih.
"Oke, Pak Axel sudah bisa pulang. Kondisinya semua sudah ok, paling tinggal ngilangin luka lebam aja. Nanti akan saya kasih resepnya."
"Terima kasih, Dok."
Sore ini Axel benar-benar pulang. Dia ngotot membayar sendiri biaya perawatannya meskipun aku menolak.
"Udah gue bayar semua." Aku mengembalikan black card-nya. Axel mengernyit.
"Ya udah, ntar gue ganti."
"Igh! Nggak perlu, apaan sih. Lagi pula itu yang bayar Satria sebagai rasa tanggungjawabnya udah celakain lu. Udahlah, sekarang gue antar lu pulang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com