219 Malam terakhir di Pulqu Jeju

Sudah hampir satu jam kami berada di taman ini. Satria tampaknya belum bosan menikmati setiap pahatan erotis itu. Aku menoleh padanya ketika dia mencolek lenganku. Dagunya mengedik ke atas. Aku mengikuti arah matanya dan langsung menemukan tiga patung wanita yang sedang duduk telanjang. Spontan tanganku terangkat menutupi matanya.

"Bahkan kamu lebih seksi daripada patung itu, Sayang." Dia meraih tanganku yang menutupi matanya lantas mengecup basah telapak tanganku. Sontak aku segera menarik tanganku.

"Dasar mesum."

Aku beranjak meninggalkannya yang tergelak-gelak melihat tingkahku.

***

Mungkin dengan melihat patung-patung di taman tadi bisa membuat stresnya hilang. Semoga setelah ini, dia bisa kembali waras.

"Mau ke mana sekarang kita?" tanya Satria begitu kami keluar dari taman.

"Kita cobain sup abalone, gimana?"

"Boleh."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter