226 Jin 1001 Malam

Pulang ke Indonesia aku membawa oleh-oleh segambreng. Habis berapa duit? Jangan tanya ya, yang jelas aku sudah berhasil merampok Satria. Segala yang menurut mataku bagus, pasti aku beli. Satria nggak melarang atau pun protes, asal bumil bahagia.

Para pelayan bergegas membongkar muatan di bagasi mobil yang menjemput kami dari bandara. Kakek sedang tidak ada di mansion saat kami sampai. Orang mansion bilang Kakek sedang mengikuti sebuah seminar bisnis, beliau dipanggil sebagai narasumber.

"Akhirnya sampai juga ke rumah!" Aku melemparkan diri ke sofa.

"Rea, pelan-pelan. Bukan hanya badan kamu aja yang kamu bawa," tegur Satria.

Seorang pelayan lantas meletakkan dua cangkir teh dan camilan di atas meja. "Selamat datang Nyonya dan Tuan Muda."

"Terima kasih."

Pelayan itu mengangguk lantas kembali pergi. Beberapa pelayan meletakkan semua barang bawaanku di ruang tengah. Satria di sebelahku hanya menggeleng. "Ini kita mau kasih oleh-oleh orang sekampung ya, Sayang?" tanya Satria.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter