Axel pikir Glenca akan menanyakan hal penting apa. Dia tersenyum menatap wanita cantik di hadapannya. Baik, Axel akan coba memahami. Wanita itu memiliki pikiran komplek dan selalu berasumsi wajar memiliki pertanyaan seperti itu.
"Aku kan sudah milik kamu. Kenapa aku harus kembali sama dia? Eve itu masa lalu, kamu masa depan. Dari sini ada yang ingin kamu tanyakan lagi?"
"Kan enggak ada yang tahu ke depannya bakal seperti apa."
"Ke depannya kita akan menikah. Bagaimana kamu bisa bilang enggak ada yang tahu?
Glenca berdecak sebal. Axel tidak tahu kekhawatiran yang Glenca rasakan. Saat ini lelaki itu bisa saja berkata demikian, tapi jika suatu saat benar-benar kejadian, lelaki itu bisa apa?
Axel terkekeh. Lalu menatap Glenca kembali. "Udah sih, jangan mikir yang aneh-aneh. Aku perlu ribuan kali berpikir untuk kembali kepada Eve. Dan, kemungkinannya sangat kecil, bahkan mungkin nggak ada."
Benar kah yang Glenca dengar, atau lelaki itu hanya sedang menghiburnya saja?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com