Dea menahan napas saat wajah Abi mulai mendekat. Bahkan badannya sedikit mundur untuk menghindari wajah Abi yang kian memangkas jarak.
"Kamu tahu artinya pertemuan kita di sini?" tanya Abi. Bola matanya bergerak perlahan mengamati wajah Dea yang dihiasi make up tipis. Warna bibirnya tidak mencolok namun masih cukup menggairahkan di mata Abi. Sudah lama sekali dia tidak merasakan bibir indah itu.
Kepala Dea menggeleng. Tangannya berpegangan erat pada sandaran tangan sofa di sebelahnya. Tubuhnya menegang dan bersikap waspada. Siapa tahu Abi tiba-tiba akan menerjangnya. Dea mendapat udara bebas kembali saat tubuh Abi menjauh.
Lelaki itu bergerak meraih botol minuman di atas meja dan membuka tutupnya. Dea memperhatikannya menuang minuman dari botol pada sebuah gelas berukuran kecil.
"Gimana kalau kita rayakan pertemuan kita kembali dengan minum?" tanya Abi seraya menyodorkan gelas itu kepada Dea.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com