Hari yang di nanti pun tiba, hari dimana aku dan Habib akan memutuskan untuk menemui Bara di penjara dan meminta sebuah tertanggungjawaban darinya untuk bayi yang di kandung Farida. Uuh, rasanya seperti deja vu dengan hal ini.
Mau tahu bagaimana reaksi abi dan umi ketika mendengar hal ini? Mungkin kalian juga sudah bisa menebak. Ya, mereka marah dan sangat menentang apa yang kulakukan. Seperti Habib kemarin, abi juga menyarankan agar aku tidak usah ikut campur lagi dengan urusan Farida.
"Peduli itu boleh, tapi jangan sampai rasa pedulimu itu jadi di manfaatkan olehnya. Farida itu seperti ular, dia lincah sekali dalam bertindak. Kadang-kadang juga suka mematuk pada tuannya, jadi untuk apa kamu masih peduli padanya?" seloroh umi tampak tidak setuju.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com