Langkah kaki ini semakin berat ketika sepasang mata menangkap bayangan sesosok wanita berhijab panjang dengan seorang pria berumur di sampingnya. Sepasang suami istri paruh baya itu berdiri menatapku sambil terpaku seolah menanti kedatanganku.
Bang Fahri juga berdiri sambil menggendong Azka yang tertidur dalam gendongannya. Disebelahnya ada mbak Anisa yang duduk manis di kursi dengan tatapan sendu ke arahku. Kupikir, hanya kedua kakak ku saja yang datang, ternyata ayah dan bunda juga turut hadir.
Habib tak terlihat sampai langkah kakiku membawa tubuh ini ke hadapan mereka semua. Nampaknya ayah dan bunda sudah tahu apa yang terjadi pada Farida, maka dari itu mereka datang dari Bandung ke Ibukota.
"El, ada yang ingin Bunda tanyakan," kata bunda padaku.
Kami semua masih berdiri di depan ruang UGD, tempat Farida dirawat. Umar juga belum kelihatan, mungkin dia masih didalam menemani istrinya.
"A—apa, Bunda?" tanyaku gagap.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com