"Satu dua tiga empat lima enam, yang gak kepilih ya takdir."
Mario mengambil random jajanan dengan hitungan jari, ia kini berada di dalam minimarket yang untungnya buka 24 jam. Berada tepat di depan rumah sakit, dan tentunya ternyata di sana juga menjual roti yang menurutnya cocok untuk dijadikan menu sarapan.
Ia sudah beli roti dengan minum air mineral saja, karena kalau yang lain-lain nanti bisa dipesan di rumah sakit dan langsung di antarkan ke kamar inap yang di tempati.
Kini, Mario sudah mendaratkan bokong di salah satu kursi. Di sana memang tersedia banyak sekali kursi dan meja dengan payung yang kalau matahari mulai menyapa, akan melindungi seseorang yang duduk tepat di bawahnya.
Mario memiliki waktu yang cukup untuk menghirup udara segar karena dari malam terus-menerus menghirup udara AC, yang terlebih lagi sangat beraroma 'rumah sakit' paham kan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com