webnovel

DUNIA YANG TERASING

Sanggar_Diza · Fantasy
Not enough ratings
58 Chs

Prasangka Ibu

Didalam Kamar

*****

" Hallo ibu ,,,apa kabar nya? maafkan saya malam malam begini bertamu ke rumah ibu,,bagaimana perkembangan nya???masih sakit perut nya? " sambil memegang perut kiri ibu . " Saya kemari mau kasi kabar bahagia nech ke ibu kalau kami sudah menemukan pendonor hati buat ibu,,kalau tidak ada halangan saya akan segera mengoperasi ibu senin depan".

" Syukurlah ,,,,benarkan ini dokter? Sunggu ini kabar bahagia yang luar biasa dok,,, Siapa dia?? orang mulia mana yang mau berbagi hati nya kepada ibu,,Semoga Tuhan membalas kebaikannya " Tiba-tiba ibu Rine memegang tangan dokter dan menangis terharu.

" Ibu ngk perlu tau yach,, pendonor nya minta dirahasiakan identitas nya karena semua yang ia lakukan atas dasar kemanusian" Dokter melirik ke arah Rine sambil tersenyum manis kepada nya. " Yang sekarang ibu lakukan hanya banyak berdoa tetap jaga kesehatan ibu rutin minum obat sesuai aturan nya, semua kita serahkan kepada Tuhan ya ibu ngk perlu khawatir. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk operasinya nanti."

" Baik dok"

" Ya sudah saya permisi dulu"

" Nak ,,, tolong antarkan dokter ke luar yachh,, maaf ya dok saya ngk bisa mengantarkan dokter sampai ke luar".

Dokter Rian memberi senyuman manis ke ibu Rine pertanda dya tidak mempermasalahkan nya.

" Rine".Tiba tiba langkah nya terhenti sampai di pintu depan rumah.

" Ya dokter"

" Dari tadi saya menghubungi ,,,tapi kamu ngk jawab jawab telepon saya,,kenapa?" sambil duduk di kursi kayu teras rumah.

" Oh maaf dok saya ngk pegang hp dari tadi saya pegang buku belajar persiapan ujian terakhir buat besok,,sengaja hp saya silent kan saya minta maaf ya dok" sambil menundukkan kepala.

" Duduk lah " sambil menyerahkan kursi satu lagi ke Rine . " Benarkah???"Tatapan dokter sangat hangat kepada Rine malam ini,,tatapan yang benar benar keluar dari hati nya. Rine masih belum sadar maksud dan tujuan dokter itu datang kerumah nya. " Kamu tau ngk perjuangan saya untuk sampai kerumah mu? untuk cari alamat ini butuh waktu 3 jam mondar mandir. Sampai sampai harus bolak balik tanya orang loch gara gara kamu ngk menjawab tlp dari saya"

"Dokter sampai segitu nya, maafkan saya karena kesalahan saya dokter jadi repot begini. Bagaimana cara nya saya harus membalas kemurahan hati dokter ,,dengan semua pengorbanan dokter selama 3 bulan membantu kami sejak awal ?" sambil menundukkan muka pertanda terharu.

Tiba tiba dokter memegang dagu Rine sambil menatap hangat wajah Rine penuh kasih. " Boleh saya pegang janji nya,, suatu saat akan saya minta loch??? Bisa???. Suara lembut bisikan dokter menyentuh hati Rine seolah Rine terbawa suasana yang menyejukkan.

Tanpa berfikir panjang Rine menyetujuinya dan tidak ada berfikir apa apa akan tentang maksud perkataan dokter Rian."

"Boleh minta senyum nya ngk??? Hari ini capek banget " sambil mengurut bahu sebelah kanan dan memutarkan leher.

Seketika Reni mengiyakan lalu memberikan senyum nya.

" Ach...malam ini seperti nya saya bakal tidur dengan nyeyak, sudah lama ngk tidur nyenyak ,,kebanyakan dead line pasien,,hadech. Saya pulang dulu ya Reni, titip salam buat ibu mu yach"

Kemudian ia langsung menuju mobil sedan berwarna hitam mengkilap yang terparkir di halaman rumah dan masuk kedalam mobil sambil membukakan kaca pintu mobil.

" Dok,, uang obatnya saya belum bisa ganti sekarang,,bagaimana ya dok??"

" Seperti janji mu tadi Ren,, lain hari aja kamu tepati yach"

" Maksud nya dok???"

"Manis ..... selamat belajar ya,, semoga mimpi indah" Tiba tiba pintu kaca mobi di tutupnya rapat rapat dan pergi meninggalkan Rine.

Didalam kamar

****

"Rine ,,dokter Rian itu baik sekali kepada kita,,balasan apa yang akan kita berikan kepada nya suatu saat jika ibu sehat nanti"

" Entah lah bu,,, " sambil teringat perkataan dokter untuk menepati janji nya.

" Nak ibu mendengar semua apa yang kalian bicarakan diluar. Meskipun samar-samar terdengar tapi ibu mengerti maksud yang dokter itu katakan ke kamu".

" Memang nya ibu mendengar yach?" sambil tersenyum manis pertanda malu.

" Semoga yang ibu dengar tidak salah,,dan firasat ibu tentang dokter Rian tidak salah"