webnovel

Siapa Kak Han?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tubuh Xia Changyue menjadi kaku dan dia pun tetap berjongkok di tanah. Dia tidak tahu apakah dirinya harus bangun atau terus berjongkok. Sudah berapa lama dia ada disini? Apa dia mendengar semua pembicaraan ku? Dia memandangku dengan tatapan itu, jadi dia pasti sudah mendengarnya. Bagaimana aku harus menjelaskan kepadanya? Pikirnya.

Xia Changyue sangat gelisah, sama gelisahnya dengan kumbang yang sedang berada di atas panci panas. Rasanya, dia tidak bisa menahan diri untuk berlari mengelilingi tempat sampah agar suasana hatinya dapat membaik. Pada akhirnya, dia hanya bisa tersenyum canggung pada pria di depannya. Dia memeluk boneka itu dan berdiri di samping tempat sampah.

"Aku disini untuk membuang boneka itu, tapi aku baru saja menerima telepon." Xia Changyue memegang boneka kumbang di satu tangan, lalu tangan lainnya menggenggam erat ponselnya. Kedua telapak tangannya kini sudah sangat berkeringat.

Tubuh sempurna Yan Chengchi berdiri di depan Xia Changyue. Dia mengerutkan bibir tipisnya dengan erat tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia sedikit menyipitkan matanya, menatap gadis yang tampak merasa bersalah itu. Dia melihat ponsel di tangannya.

Siapa yang ditelepon? Siapa Kakak Han? Apa dia ingin pergi bersama pria lain lagi? Batin Yan Chengchi.

Selama beberapa saat, Yan Chengchi merentangkan tangannya dan bersiap mengambil ponsel Xia Changyue. Kemudian terlintas kalimat gadis itu beberapa waktu lalu dibenaknya, 'Yan Chengchi, apakah kamu masih peduli padaku, jadi kamu harus memeriksa kemana pun aku pergi?'

Yan Chengchi berpikir, jika dia mengiyakan perkataan Xia Changyue dan mengambil paksa ponselnya sekarang, bukankah gadis itu akan menjadi bangga dan membuatnya malu. Wajah tajamnya tampak suram, lalu tangannya terangkat ke udara dan mengambil boneka kumbang dari tangan Xia Changyue. Setelah itu, dia membalikkan badan dan berjalan masuk ke dalam vila.

Xia Changyue tertegun menatap tangannya yang kini kosong, seluruh organ tubuhnya terasa membeku. Bukankah dia seharusnya membuang boneka itu? Kenapa dia mengambil bonekaku? Gumamnya dalam hati. Celakanya, boneka itu adalah pemberian putranya. Yan Chengchi melihat dan memeriksa sebentar boneka itu, kemudian dia kembali mengambilnya dari tangannya.

Boneka kumbang itu baru saja direnggut oleh Yan Chengchi, sementara Xia Changyue hanya tertegun, dia bertanya-tanya dalam hati mengenai bagaimana dia harus bereaksi. Dia melihat pria itu sudah memasuki ruang tamu, bahkan dari jarak jauh, seseorang tetap dapat mendeteksi bagaimana wajah iblis yang ada pada dirinya.

Yan Chengchi tidak menunggu Xia Changyue merespons, lalu kembali keluar dari ruang tamu vila lagi dengan masih membawa boneka kumbang di tangannya, tetapi dia mengambil jas. Mata iblisnya menatap tajam ke arah gadis itu, menggigit bibir tipisnya dengan keras, kemudian berjalan menjauh dari villa.

Siapa yang sudah menyinggungnya lagi? Pikir Xia Changyue.

Xia Changyue menyentuh hidungnya menggunakan jari telunjuk dengan wajah muram sambil menatap Yan Chengchi yang terus melangkah pergi. Dia seharusnya bahagia melihat pria itu pergi, tetapi entah mengapa hatinya tiba-tiba terasa kosong. Dia berdiri di halaman vila dan tidak kembali ke kamar untuk waktu yang cukup lama.

Di luar pintu vila, mobil mewah berwarna hitam telah terparkir di pinggir jalan selama hampir setengah jam. Yan Chengchi bersandar di kursi belakang dengan hati yang dipenuhi dengan amarah serta boneka kumbang berada di sampingnya. Dia memandangi vila dengan pikiran kacau, baru saja dia melihat Xia Changyue sangat tertekan karena bonekanya rusak dan juga tidak mau membuang benda itu.

Tanpa diduga, Yan Chengchi mendengar Xia Changyue sedang dalam sambungan telepon dengan seseorang. Dia teringat ketika gadis itu memanggil orang di seberang telepon dengan sebutan 'Kak Han' hingga jantungnya pun menjadi berdetak tidak karuan. Dia kemudian menoleh dan menatap boneka kumbang di sampingnya, seolah-olah ingin menganggap boneka itu sebagai pengganti Xia Changyue.

Xia Changyue hanyalah wanita yang mengkhianatinya. Entah mengapa Yan Chengchi masih begitu peduli kepadanya. Dia juga berpikir bagaimana bisa dia masih tetap peduli seperti itu.

Yan Chenghci sebenarnya tidak ingin merampas boneka Xia Changyue. Akan tetapi, jika dia tidak merampasnya, dia tidak bisa tinggal lebih lama di sana. Jika dia tinggal lebih lama, dia takut tidak bisa menahan amarah di hatinya.

"Tuan Muda Chi, kemana kita akan pergi sekarang?" Sopir menunggu cukup lama, namun tidak ada instruksi dari Yan Chengchi yang duduk di belakang mobil.