2 Bab2. Harimau

Han dan Eja mengedarkan pandangan mereka untuk melihat situasi sekitar mendapati diri mereka di tengah hutan bukanlah suatu hal yang baik. Saat Han berkeliling untuk melihat sekitar Han menemukan gua yang cukup besar.

"Ja, kemari cepat ada gua. Kita bisa diam di gua dulu untuk menunggu siang hari esok," teriak Han memanggil Eja.

Eja menghampiri Han, sekarang mereka berdua berada di depan mulut gua yang tidak terlalu besar tersebut, "Ya, kita beruntung bisa tidur di gua ini daripada di tengah hutan," sahut Eja.

Han mengangguk tanda jawaban, mereka berdua lekas berjalan memasuki gua tersebut. Gua ini sangat gelap dan dingin Han dan Eja berjalan semakin dalam dan melihat secercah cahaya di dalam gua. Eja mengajak Han untuk masuk semakin dalam ke gua saat mereka sangat dekat dengan sumber cahaya mereka mendengar raungan dari seekor binatang, tidak itu lebih mirip harimau atau singa.

Rawllll...

Raungan semakin keras saat mereka mendekat, tiba-tiba seekor harimau meloncat ke depan mereka berdua itu membuat jantung mereka merosot saat melihat harimau dengan ukuran di luar nalar mereka. Harimau tersebut memiliki ukuran lima kali lipat dari harimau yang pernah mereka lihat, itu tidak hanya satu tapi dua harimau!

Harimau berwarna putih dan harimau berwarna loreng seperti Harimau loreng biasa di dunia mereka dulu. Namun baik Han ataupun Eja mereka tak berpikir bahwa harimau ini biasa karena dari ukuran saja sudah di luar nalar.

Mereka berdua tidak ketakutan justru sebaliknya mereka sangat antusias melihat harimau tersebut.

Han tidak bisa tidak berseru dengan riang, "Benar dunia ajaib ini ada!"

Mereka berdua selalu mencari keberadaan dunia selain dunia yang mereka tempati, sekarang mereka menemukan dunia tersebut. Namun disela bahagia mereka tiba-tiba teringat bahwa mereka tak akan bisa melawan jika harimau tersebut menyerang.

Benar saja dua harimau tersebut melangkah menuju mereka berdua dengan geraman. Han gemetar karena ketakutan, bagaimana tidak? Harimau normal saja sudah mengerikan apa lagi ini yang berukuran lima kali lipat ini!

"Pergi kalian dari sini!"

Han dan Eja tersentak saat mendengar Harimau tersebut bisa berbicara. Namun Han tidak paham bahasa dari macan tersebut dia bertanya pada Eja, "kau paham apa yang dia ucapkan?"

"Mereka memakai bahasa Beifanghua kuno. Ya aku paham."

Han menghela napas karena Eja paham bahasa dari si Harimau tersebut.

"Namun sedikit," lanjut Eja seraya menggaruk kepalanya.

Han meminta Eja untuk berkomunikasi pada Harimau tersebut dan mengucapkan bahwa mereka tidak ada niatan jahat, secara logis ini dianggap gila namun Harimau yang besarnya lima kali lipat dan bisa berbicara ini pasti bukan dunia mereka yang dulu. Tapi Harimau tersebut tidak menggubrisnya kedua Harimau tersebut segera melangkah ke arah Han dan Eja membuat dua manusia tersebut mundur. Harimau mengayunkan kakinya, tiba-tiba dibelakang dua pemuda tersebut tak ada jalan keluar hanya ada batu besar menghalangi jalan mereka.

Harimau berwarna putih maju dengan cepat dan menabrak Han membuat Han terjatuh lalu menyegel Han membuat tubuhnya tidak bisa bergerak, dengan ayunan kaki lainya Harimau tersebut menyegel Eja.

Dua manusia tersebut hanya bisa diam seperti patung lebih tepatnya mereka menjadi patung hidup yang bernapas. Mungkin ini adalah hari akhir mereka bernapas dan tak akan bisa melihat matahari esok.

***

Di tempat lain hutan ini ada kelompok berisikan lima orang dengan dua gadis dan tiga pemuda, mereka terlihat sangat gagah layaknya pendekar muda. Salah satu gadis cantik memimpin jalan dengan aura mengesankan.

"Nona, kita sudah mendapatkan jantung dari Serigala Api yang setara Kultivator Alam Perak ketiga, kenapa kita masih berkeliling di Hutan Kegelapan?" pemuda yang mengenakan rompi besi bertanya pada gadis cantik di depan.

Gadis tersebut berbalik melirik pemuda tersebut, ia tak menjawab hanya melirik sekilas lalu memimpin jalan lagi. Kelompok tersebut masuk semakin dalam di Hutan Kegelapan. Hutan ini seperti namanya sangat gelap dan sulit memastikan ini adalah siang atau malam.

Di hutan ini hanya ada kegelapan abadi yang bahkan matahari tak bisa menembus lebatnya hutan ini. Ada legenda yang mengatakan bahwa hutan ini terbentuk dari seorang dewa kegelapan yang jatuh dari kekuasaanya dan mati di sini, legenda lain mengatakan bahwa ini adalah tempat seorang yang memiliki kekuatan dewa bertapa, legenda lain mengatakan di sini adalah tempat beristirahatnya Naga Kegelapan yang misterius. Namun itu semua hanya legenda tak ada satupun yang terbukti untuk saat ini.

Saat sampai ke kedalaman hutan mereka bertemu Binatang Iblis berbentuk kelabang raksasa dengan kaki yang sangat banyak, di punggung kelabang tersebut api berkobar terang dan kakinya terlihat sangat tajam dengan aura dari besi yang sangat kuat.

Kelompok itu bertarung hingga melukai kelabang tersebut namun pertahanan kelabang itu sangat kuat. Itu adalah makhluk yang setara dengan kultivator Alam Emas Ketiga! Salah satu pemuda dari kelompok itu terluka parah dia kehilangan satu lengannya, empat dari mereka juga tak kalah menyedihkan tapi hanya gadis pemimpin tadi yang hanya dengan sedikit luka di bahu kirinya. Itu menunjukan bahwa dia adalah yang terkuat di kelompok ini.

"Xue Yan, kau pakai pil ini. Ini akan mengisi Qi darimu yang hilang dengan cepat." Gadis tersebut memberikan pil pada pemuda yang kehilangan lengannya.

"Kalian juga..." lalu dia melemparkan tiga pil lagi pada sisa orang di kelompok tersebut.

Saat ini adalah titik kritis mereka jika tidak bisa mengalahkan kelabang tersebut mereka akan mati. Mereka sudah mencoba melarikan diri tapi kecepatan kelabang tersebut sangat cepat!

Mereka berlima sangat berjaga saat ini jika kelabang memberi serangan pada mereka, "Aku tak ingin mati di sini. Aku masih ingin menikah," lirih gadis berambut merah di samping gadis pemimpin.

Slashh...

Kejadian di depan mereka membuat tercengang lantaran kelabang tiba-tiba terpotong-potong seperti kue. Mereka mengedarkan pandangan mereka tapi tak bisa melihat siapapun. Mereka tak ingin lengah walaupun kelabang sudah terbunuh, bagaimana jika orang itu juga musuh? Tidak itu belum jelas apakah itu manusia atau bukan jadi belum bisa disebut orang.

"Dengan pemimpin seorang Kultivator Alam Emas kedua kalian bisa menyedihkan seperti ini," suara berdecak terdengar di atas pohon.

Serempak kelompok lima orang tersebut melihat ke arah tersebut, mereka mendapati seorang pemuda tampan dengan kaos oblong, wajahnya yang riang dan polos membuat mereka sedikit melonggarkan keamanan.

"Kau... Jangan meremehkan pemimpin kami!" bentak pemuda yang memakai rompi besi emas. Pemuda tersebut tampan namun auranya lemah.

Gadis pemimpin itu tak marah tapi menghentikan pemuda itu dan maju untuk memberi hormat pada pemuda yang berada di atas pohon, "Sebelumnya terimakasih atas bantuan senior, jika tidak kami khawatir kemungkinan akan mati." gadis itu menangkupkan tinjunya lalu melanjutkan berbicara, "Saya Bi Jiao dari Sekte Tiga Pedang, boleh saya tau nama senior?"

Bi Jiao, pemimpin dari kelompok itu dengan lembut dan sopan terhadap pemuda riang itu dan memanggilnya 'Senior' karena pemuda itu bisa memotong kelabang tersebut seperti tahu! Jelas bahwa kemampuan pemuda riang itu melebihi dia.

Pemuda di atas pohon tersebut tersenyum canggung lalu menggaruk kepalanya, "Hmm... Siapa namaku?" batin pemuda tersebut.

Saat pemuda tersebut sedang bingung datang seorang pemuda lagi lalu memukul kepalanya membuat pemuda riang tadi kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.

"Woy bodoh! Jangan ngagetin gue jadi jatuh sakit tau!" teriak pemuda riang itu pada pemuda yang baru datang bahasa dari pemuda itu membuat kelompok lima orang tersebut bingung.

"Hey... Dia berbicara dengan bahasa apa?" tanya Xue Yan pada gadis berambut merah di sampingnya.

"Tidak tau." Gadis tersebut sangat berpengetahuan namun masih tak mengerti apa yang di ucapkan pemuda riang tersebut.

Dengan kesal pemuda riang tadi bangkit lalu menatap kelompok tersebut. Pemuda yang baru datang tadi juga turun dari pohon lalu melihat kelompok lima itu.

Pemuda riang tadi mendekati pemuda tampan yang baru datang lalu berbisik, "Hey namaku siapa?"

Pemuda itu tersedak saat mendengar pertanyaan ini, dia menatap pemuda riang tersebut lalu membisikan nama untuk pemuda riang itu. Dengan senang pemuda riang itu tertawa dan mengenalkan pada kelompok lima orang.

"Ah, namaku adalah Han Xiao dan ini sahabatku Ne Zha."

Empat orang di kelompok tersebut menangkupkan lengan mereka lalu dengan bersemangat mengenalkan diri mereka masing-masing. Gadis berambut merah bernama Xue Yin dia adalah kembaran Xue Yan yang lengannya terpotong.

Pemuda dengan rompi besi emas adalah Bi Qingchen. Dan yang terakhir pemuda berompi besi perak bernama Bi Luo mereka berdua adalah anak buah Bi Jiao dari keluarga Bi, salah satu keluarga besar di Kekaisaran Yang.

Kelompok itu entah bagaimana sangat senang saat melihat Han Xiao dan Ne Zha, Xue Yin tidak bisa tidak bertanya pada dua pemuda tersebut, "Apakah anda Han Xiao keluarga kekaisaran dan anda Ne Zha dari Klan Ne?"

Serempak dua pemuda itu mengangguk untuk mengkonfirmasi pertanyaan tersebut.

Bruk...

Xue Yin ambruk dan pingsan, melihat gadis berambut merah tersebut pingsan. Itu membuat Han Xiao dan Ne Zha terkejut akan reaksi tersebut.

"Apakah kita setampan itu hingga gadis ini pingsan?" Han Xiao bertanya pada Ne Zha.

Ne Zha memukul kepala Han Xiao untuk jawaban. Han Xiao merintih pelan lalu menggerutu, "Penghemat napas, berbicara saja tidak mau."

Mereka mendirikan tenda dan beristirahat sebentar hingga luka mereka sembuh mereka akan melanjutkan perjalanan, ini adalah usul dari Ne Zha. Dia memberikan pil dan ramuan untuk mempercepat penyembuhan luka yang dialami empat orang tersebut.

Han Xiao dan Ne Zha duduk di atas pohon seraya merenung.

***

Terlihat dua pemuda sedang membatu seperti patung, mereka tidak bisa bergerak walau hanya sedikit, mereka hanya bisa mengedipkan kelopak mata mereka. Saat ini datang dua Harimau dengan bulu berwarna putih dan loreng, Harimau berwarna putih itu melambaikan kakinya tiba-tiba muncul sebuah kuali besar di hadapan kedua pemuda tersebut.

"Sialan apakah Harimau ini mau memasak kami terlebih dulu?" batin pemuda bernama Han, dia sudah berkeringat dingin kaos oblong yang dipakainya sudah basah.

Dengan lambaian kaki lainya Harimau putih itu memasukan berbagai ramuan yang sangat wangi obat-obatan.

"Apakah kita mau dijadikan obat?" batin Eja dengan bingung.

Sesaat kemudian Harimau berwarna coklat melambaikan kakinya lalu menenggelamkan Han dan Eja kedalam cairan berwarna merah darah di kuali tersebut, mereka berdua ingin berontak dan berteriak namun apa daya mereka disegel oleh kekuatan sang Harimau putih.

Asap mengepul dan gelembung meletup saat dua manusia tersebut direbus di dalam kuali, kedua Harimau terus berdebat dengan bahasa yang sulit dipahami saat Han dan Eja direbus.

Setelah dua hari penyulingan di kuali ada dua kepompong berwarna hitam dan emas terang. Kedua Harimau itu memperhatikan kepompong dengan serius seolah mereka berhadapan dengan lawan yang paling kuat.

Krekk...

Setelah jam yang tidak diketahui kepompong retak lalu menampilkan dua pemuda, itu adalah Eja dan Han! Mereka tidak mati setelah direbus selama dua hari dua malam!

Han dan Eja membuka kelopak mata mereka lalu terkejut melihat masih ada dua Harimau tersebut! Mereka mengira bahwa mereka sudah pergi ke surga.

Saat ini dua Harimau meletakan satu kaki mereka di dua pemuda tersebut Harimau putih menyentuh kepala Han dan Harimau loreng menyentuh kepala Eja. Dan saat itu kepala Han dan Eja dipenuhi dengan ingatan baru, ini sebuah kenangan. Lebih tepat kenangan seseorang dan sang Harimau! Ini juga memberi mereka pengetahuan tentang dunia ini, ini adalah dunia dengan banyak kultivator atau praktisi mereka bisa mengendalikan api, membekukan air, mengendalikan tanaman, dan mengendalikan tanah!

Han dan Eja tenggelam dalam kenangan dan informasi tersebut, hingga saat itu selesai segel di tubuh mereka sudah terlepas mereka sudah bebas! Mereka berdua memandang dua Harimau di depan dan segera membungkuk untuk memberi hormat. Mereka sekarang mengetahui bahwa dua Harimau di depan mereka adalah Binatang Suci dan pendekar sejati mereka adalah salah satu dewa dari berbagai binatang!

Han Xiao bereaksi dengan cepat menggeledah setiap kantong celananya, "Gotcha! Untung ponselku anti air dan tidak kenapa-napa." Han Xiao menghembuskan napasnya lalu melanjutkan, "sangat sayang jika ada dunia seperti ini tidak diabadikan dalam foto." senyumnya merekah bagaikan bunga.

"Mulai saat ini nama kau adalah Han Xiao, dan kau adalah Ne Zha." Harimau putih itu berbicara dan memberikan nama untuk Han dan Eja seraya menyentuh kepala dua pemuda itu.

"Kalian mulailah perjalanan kalian," ucap Harimau loreng.

Han menggaruk kepalanya lalu bertanya, "Ehm... Kemana tujuan kita? Walaupun kami mendapatkan pengetahuan dari master kami masih bukan siapa-siapa di dunia ini."

"Kalian akan melanjutkan legenda kami! Untuk menjadi dewa dari para dewa!"

***

"Senior, kita akan melanjutkan perjalanan." Bi Jiao membangunkan Han Xiao dan Ne Zha dari lamunan mereka.

"Ah, baik mari kita lanjutkan perjalanan," ucap Ne Zha.

Berkat obat dan ramuan dari Ne Zha kelompok tersebut sembuh dengan kecepatan yang bahkan mereka sebagai kultivator tercengang dan terpana akan hebatnya pil dan ramuan tersebut.

Mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang menuju Kekaisaran Yang, Han Xiao dan Ne Zha juga ingin pergi menuju Kekaisaran Yang karena ada seseorang yang harus mereka temui dan beberapa barang yang harus mereka beli sesuai arahan dari dua master mereka dua Harimau Suci!

avataravatar
Next chapter