webnovel

Bab 8

Bab 8. Asing

" kenapa lu teriak gitu?" tanya Skyla. 

" sadar nggak sih kalau dari tadi kaki lo itu menginjak kaki gue," keluh Aurel. 

"Ohh, iya sorry soalnya gue nggak kerasa. Makanya kakinya tuh dikondisikan dong!" ujar Skyla. 

" minta maafnya yang tulus ngapa, kok gue merasa kalau lu minta maafnya nggak tulus sih. Ini kakiku itu benar-benar sakit tahu, masa gitu sih lo!" sahut Aurel yang dibuat sok sedih.

" udah nggak usah akting basi tahu," ujar Skyla. 

" orang kalo lagi mau pms gitu amat ya, salah bukannya merasa bersalah malah nyolot. Udah ah gue mau nyusul Kimy tidur aja!" ucap Aurel.

Kedua sahabat Skyla pun sudah tertidur. Kini dirinya mulai memikirkan lagi tentang hubungannya yang agak jauh dengan Skala. 

"Kala kenapa sih, aku salah apa coba tiba-tiba jauhin aku gitu. Sok cuek lagi sama aku, seharusnya kan kasih tahu gitu salah aku apa nggak langsung jauh gitu aja. 

Emangnya dia pikir aku itu kamunya perasaan apa, gini-gini perasaan aku itu peka tahu!" keluh Skyla. 

Biasanya mereka berdua itu sering bercanda tertawa, tapi beberapa hari ini mereka mama terlihat seperti orang asing dalam satu atap.

Aneh sih rasanya, tapi memang itulah yang sedang terjadi. 

"Turun woy, udah sampai emang kalian mau tidur di mobil!" teriak Skyla. 

" orang ini emang gak kira-kira ya, bangunin ya bisa kalau aja nggak sih neng!" sahut Kimy. 

"Tau tuh, kalau gendang telinga gue sampai pecah gimana coba," timpal Aurel. 

" sejak kapan si punya sahabat yang lebay, udah ayo turun katanya mau masak masak di rumah gue. 

Kok malahan tidur di mobil gimana sih kalian," ujar Skyla. 

" iya daripada di sewotin terus sama lo, mendingan kan gue tidur dapat mimpi cogan ganteng gitu."

Mereka sudah masuk ke dalam rumah Skyla. 

Sahara langsung menyambut boneka dengan penuh sukacita.

" ternyata ada temen-temennya Kila," ujar Sahara. 

" iya Tan, kita diajakin main di rumah sama Kila!" sahut Aurel. 

" oh begitu, ya sudah kalau begitu tante tinggal dulu sebentar ya. Soalnya tante mau Ketemu dulu sama bude Kila" pamot Sahara. 

" mama mau ke rumah bude  Nesa?" tanya Kila. 

" iya mama ada urusan sebentar, udah sana temennya dibikinin minum dulu kasihan mereka pasti harus," perintah Sahara. 

" biarin mereka yang bikin sendiri aja," sahut Skyla. 

"Ehh, gak boleh seperti itu dong kalau ada temennya yang main. Masak tamunya suruh bikin minum sendiri nggak sopan tahu," tegur Sahara. 

" iya ma, Skyla bikinin mereka minum."

Akhirnya gak di situ bangkit dari duduknya, melangkah ke dapur membuat kan minum untuk kedua sahabatnya.

" waduh tumben sekali sahabat kita ini baik, biasanya kan kita disuruh bikin sendiri!" uuar Aurel. 

" iya ini kan karena tadi ada mama gue, ya udah kalau mau bikin sendiri sana bikin sendiri saja. Biar ini gue sendiri yang minum," uuar Skyla. 

" lo kenapa sih tiba-tiba berubah jadi sensi gitu, kalau lagi mau pms itu emosinya jangan dihabiskan ke sahabat.

Untung aja kita itu udah kebal makan hati," cetus Kimy. 

" nggak tahu kenapa mood gue lagi benar-benar berantakan banget. Bawaannya gue itu kepengen marah bukan karena mau pms sih orang gue abis pms. 

Nggak tahu kenapa gue itu lagi kurang srek gitu sama keadaan!" ujar Skyla. 

Skala baru saja pulang dari kampus. Ketika laki-laki itu masuk langsung disambut oleh kedua sahabat Skyla. 

" eh ada Kala, ngobrol dulu lah sini sama kita masak ada tamu malah ditinggal masuk!" ujar Aurel. 

" boleh tapi bentar ya mau taruh tas dulu di dalam kamar, sama mau ganti baju dulu juga!" sahut Skala. 

" kenapa sih pakai mau ngobrol segala sama Skala. Kita akan mau masak masak," protes Skyla. 

" sama kakak lu juga nggak papa kan, lagipula seru lagi kalau semakin banyak orang. Siapa tahu kan kakak lu mau diajakin masak-masakan," tukas Kimy. 

Hubungan yang sedang tidak baik membuat gadis itu malah sekali untuk melihat atau bahkan mengobrol dengan Skala. 

Biar laki-laki itu juga tahu kalau bukan hanya dirinya saja yang bisa marah tanpa alasan yang jelas. 

Tapi dirinya juga bisa marah tanpa alasan yang jelas. 

" ya udah deh terserah kalian saja, gue mau ganti baju dulu ntar!" ujar Skyla akhirnya. 

Saat akan masuk ke dalam kamarnya tidak sengaja mereka berpapasan, pandangan mereka bertemu.

" kuat Skyla, lo harus kuat!" ujarnya dalam hati. 

" baru pulang kelihatannya capek banget," ujar Skala. 

" nggak kok udah dari tadi juga, cuma lagi ganti baju aja!" jawab Skyla datar. 

" oh begitu, gue kirain lu lagi pulang. Ya udah kalau gitu sana ganti baju dulu!" ujar Skala. 

"Hmm," sahut Skyla.

Kalau bukan karena Skala ya mulai cuek duluan dengan dirinya gak di situ pun tidak mau sebenarnya bersikap sedingin ini pada Skala. 

" kenapa sesakit ini ya ketika sikapnya begitu dingin kepadaku. Bukankah ini ya aku inginkan, jadi aku bisa menepis perasaan ini secara perlahan!" ujqr Skala.

Laki-laki itu kemudian turun ke lantai bawah, kebetulan kedua teman adiknya itu sedang asyik mengobrol.

" sepertinya seru banget lagi ngobrol ini apa emang?" tanya Skala. 

" oh enggak kok La, ini cuman lagi ngobrolin tentang liburan kita yang akan datang.

Katanya kita mau diajak liburan ke Bali!" ucap Kimy. 

" oh ya, tumben banget sih kampus kita mengadakan liburan ke bali?" tanya Skala yang masih penasaran. 

" kurang tahu juga sih sebenarnya, tapi dengan dengar sini bukan hanya sekedar liburan tapi kita di sana itu mau melakukan kunjungan gitu ke tempat wisata.

Nggak tahu juga sih kebenarannya seperti apa, soalnya ini tuh baru isu saja," jelas Kimy. 

" oh begitu, tapi asik lho kalau kita bisa liburan ke sana. Udah lama juga akan nggak liburan," ujar Skala.

" tumben semangat banget kamu mau liburan, biasanya kan orang paling susah kali ajakin liburan?" Tanya Aurel.

" dari mana kamu tahu kalau aku susah diajakin liburan, perasaan aku nggak pernah cerita sama siapa-siapa!" ujar Skala. 

" iya adek kamu lah, kan dulu pas kita mau ke villa katanya kalau kamu itu susah banget diajakin liburan. Makanya dia nggak ngajakin kamu gitu katanya," ujar Aurel.

" oh gitu, tapi gue lagi suntuk juga sih. Banyak tugas jadi kepengen liburan pengin refreshing otaknya juga," ujar Skala. 

" ya semoga saja liburan kampus itu jadi, kan kita bisa refreshing otak di sana nanti."

" banyak tugas itu emang gak enak!" timpal Kimy. 

" bisa bilang kayak gitu, padahal kerjaannya molor kalau di kelas!" tukas Aurel.