133 Perang di Desa

Suara pisau tajam menyayat leher sang kolonel

SPLLAATTT!!!

Darah menetes dari leher kolonel lalu kemudian dia jatuh terbaring di tanah. Adam masih menyangkal tidak terima kalau sang kolonel telah meninggal, namun kenyataan terlihat dari mata kolonel yang kosong telah kehilangan nyawanya.

"Tidaaaakkkk!!!!" Adam melihat situasi mereka dan pikirannya kacau. Haruskan aku mundur atau membalaskan dendam? Apakah si pria gila benar? Apakah mereka tidak bisa apa apa tanpa sang kolonel?

Adam ingin maju kedepan dan membunuh keempat pria pucat di depan dia, namun orang orang ini kuat dan tampak tidak takut pada kematian. Mereka melihat sekeliling dengan tatapan haus darah

Dia ragu ragu ketika tiba tiba dia merasa sebuah tangan di bahunya. Itu adalah Axel, pemimpin pasukan khusus dan petarung terkuat diantara mereka

"Kita ceroboh.. sekarang dengarkan komandoku"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter