50 Mayat Hidup

Sebenarnya masih ada satu kamar tidur yang kosong, namun kelompok ini memutuskan untuk tidur di ruang keluarga. Adam menyuruh mereka untuk tidur namun hal itu sulit dilakukan mengingat apa yang terjadi hari ini, dan apa yang akan menanti esok hari.. Ketika mentari pagi telah terbit, para wanita hanya sempat tidur kurang dari dua jam..

PRANG!!!

".."

Terdengar suara kencang dari unit diatas, semuanya bangun dengan terkejut… Suara itu dapat terdengar bergerak ke arah balkon

"TOLONG!!.. TIDAK..TIDAK…AAARRRRRGGGG"

Kelompok ini baru saja akan berjalan ke balkon ketika sebuah tubuh manusia jatuh dari atas. Tubuh itu menabrak balkon mereka dan terus terjatuh.. darah dapat terlihat di pinggiran balkon

".."

"AAAAAAAAAA!"

Rahel berteriak kaget, Jason dan Adam mengambil senjata mereka dan berjalan perlahan ke balkon.. Tidak ada yang terlihat di atas. Orang yang terjatuh dari lantai 9 terlihat tidak bergerak di tanah… kemungkinan besar sudah meninggal. Adam perlahan menutup pintu balkon

.

Mereka berlima saling menatap… Berpikir mengenai mayat di dalam kamar tidur, jantung mereka berdebar kencang

.

"…"

Suara lain terdengar di lorong

"BAAAMM BAAAMMM BAAAM"

Tolong buka pintu… tolong aku!! Sesuatu terjadi pada ayahku" Suara wanita, dia mengetuk beberapa pintu meminta bantuan

"Jangan dibuka!!" Teriak Rahel

"Kita harus tahu apa yang terjadi"

Adam menatap Jason, dia mengangguk. Senjata siap dan mereka perlahan membuka pintu…

Apartemen ini sangat eksklusif, hanya ada 12 unit di setiap lantai. Tidak ada listrik,lorong gelap. Hanya ada satu jendela di setiap ujung. Wanita itu sedang mengetuk 3 unit di sebelah. Ketika Adam akan memanggilnya, unit yang diketuk tidak terkunci.. dia membuka pintu.

"…"

"AAARRRRGGGHHHH"

Sebuah sosok melompat kearah wanita itu.. dua sosok lagi mengikuti.. ketiga makhluk itu mengerumuninya.. darah terciprat kemana mana.. pemandangan ini benar benar mengejutkan Jason dan Adam.. Mereka terpana…

Salah satu makhluk itu berbalik dan menghadap mereka. Makhluk itu mendekat selangkah demi selangkah.. sosok seorang pria pucat dengan darah terpercik di mata dan seluruh mulutnya.. mayat hidup, zombie.

Akhir-akhir ini banyak film mengambarkan zombie, namun melihat dalam tv atau buku dan menghadapi zombie asli adalah hal yang berbeda. Darah dan baunya begitu menyesakkan.

Melihat hanya satu makhluk ini mendekat, Adam mengumpulkan keberanian dan mengambil kapak

"Lindungi aku dan perhatikan pintu"

Adam mendekat dan mengayunkan kapak ke kepala zombie

"SLAAABBB"

Ayunan itu tidak cukup kuat untuk memenggal kepalanya, namun tampaknya berhasil. Mayat itu bergoyang dan jatuh ke lantai. Adam menarik kapak dan mengayunkannya sekali lagi agar yakin

"SLAABB"

Kali ini ayunannya memutuskan kepala. Zombie itu tidak lagi bergerak. Kedua zombie lainnya masih menikmati sarapan pagi saat ini. .. Adam berbalik dan melihat Jason

"Jason, dibelakangmu!!"

Jason hanya melihat pemandangan itu, dia tidak menyadari ada mayat lain sudah dibelakangnya. Tidak ada pintu lain yang terbuka di belakang, kemungkinan zombie ini adalah ayah si wanita.

Jason sedikit panik, dia tidak siap, dia terdorong oleh zombie. Dia bergelut membebaskan diri dari zombie diatasnya. Zombie itu ternyata memiliki fisik yang cukup kuat. Adam berusaha berlari kembali ketika tiba tiba

"STAABBBB"

Zombie itu tertusuk pisau di kepala. Darah terciprat di wajah Jason. Zombie itu berhenti bergerak.. ternyata Daisy, dia keluar dan membantu.

Dua zombie terakhir baru saja menghabiskan makanan dan berjalan mendekat ke Adam. Jason bangun, dia menganguk berterima kasih pada Daisy dan berdiri di belakang Adam. Gerakan zombie tidak sepelan dan sekaku dalam film, tapi masih lambat dibanding dengan kebanyakan manusia hidup. Adam dan Jason bekerja sama. Jason memukul salah satu zombie dengan palu. Ketika zombie itu terjatuh, Adam mengayunkan kapak ke kepalanya. Jason kemudian menjatuhkan yang lainnya dan mendorongnya ke dinding. Menahan lehernya hingga tidak dapat mengigit. Adam mengambil palu Jason dan memukul kepalanya.

SPLATT!!

Adam dan Jason berkeliling dan memeriksa unit yang terbuka. Hanya memastikan tidak ada zombie yang tersisa. Setelah itu, adam berteriak,"Kita telah mengamankan lorong lantai ini, apakah ada orang yang selamat di lantai ini?"

.

.

Tidak ada yang menjawab

Entah tidak ada lagi orang yang hidup atau mereka terlalu takut untuk keluar. Adam dan Jason kembali ke unit.

Melissa dan Rahel masih tegang. Darah masih membasahi wajah Jason. Juga terlihat di pakaian Adam. Mereka sekarang yakin 100% video Akhir Jaman itu benar. Sebelum mereka merencanakan sesuatu, mereka harus mengurus tubuh Sally di dalam kamar tidur. Walaupun Adam, Jason dan Daisy sudah berpengalaman membunuh zombie, suatu hal yang berbeda membunuh orang asing dengan seseorang yang mereka kenal. Rahel dan Melissa tidak mau melakukannya. Akhirnya, Adam memberanikan diri melakukannya. Daisy menawarkan diri untuk membantunya..

Mereka masuk ke ruangan dan seperti yang diduga, mayat Sally saat ini merangkak, menggores dan mengigit lantai kamar tidur. Adam meletakkan bed cover di atasnya.. menarik nafas dalam dan menusuk kepalanya dengan pisau. Kemudian dia meletakkan seprai bersih untuk menutupi tubuhnya. Dia memutuskan untuk meninggalkan mayatnya di kamar tidur saat ini. Setelah apa yang terjadi, bahkan bila mereka membersihkan kamar ini dengan seksama tidak akan ada seorangpun yang bersedia menggunakan kamar ini

"…"

Terdengar suara dari luar, mereka keluar dan melihat Melissa mengacungkan pisau pada Jason

"Apa yang terjadi?"

"Adam, LIhat bahu Jason!"

Setelah membasuh wajahnya dan berganti baju, semua orang dapat melihat bekas gigitan diantara leher dan bahu Jason

"Ya, aku baru sadar kalau aku tergigit..."

"Biarkan aku lihat" Daisy bergerak maju dan mencoba melihat bekas gigitan itu, dia kemudian membasuhnya dengan alkohol dan memperbannya.

"Video Akhir Jaman tidak pernah berkata bahwa seorang akan berubah karena bekas gigitan.. itu hanya sesuatu yang kita tahu dari film. Kita harus menunggu dan mengamati. Ini mungkin saja bukan apa apa"

.

Melihat ke luar balkon, mereka dapat melihat api dan asap di seluruh kota. Terdengar letusan senjata dan ledakan. Mereka mulai melihat zombie di jalanan dan orang berlarian menghindar.. Lebih banyak zombie dibandingkan manusia yang terlihat di jalanan. Keadaan semakin memburuk

.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tidak ada yang tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka bimbang.

.

.

"Karena pesan Akhir Jaman, semoga, pemerintah telah menyiapkan tindakan persiapan.. pilihan pertama, rencana A, adalah menunggu.. kita punya persediaan cukup untuk beberapa minggu bila kita berhemat"

"Pilihan kedua, rencana B, mungkin sudah ada dalam pikiran kita sejak kemarin.. kita dapat mencari keluarga kita, kita dapat mulai dari yang terdekat.. rumah Rahel?"

.

Melissa menimpali dan berkata "Aku memilih menunggu.. mungkin ada ribuan makhluk itu di jalanan. Terlalu berbahaya"

.

Adam berpikir sejenak dan meminta kelompok itu di kamar tidur lainnya. Dia berjalan ke salah satu lemari, ternyata ada kompartemen rahasia. Didalamnya ada 3 buah pistol GLOCK, enam peluru tambahan dan dua pisau tentara.

<GLOCK 19>

Diameter: 9 mm

Kecepatan menembak : 1100-1200 RPM

Jangkauan tembakan efektif: 50 m

Jumlah peluru : 15

"Bagaimana menurut kalian? Merasa sedikit aman? Ini adalah pistol cadangan ayahku.

"Ayahmu memiliki 3 senjata cadangan yang tidak terpakai.. siapa sebenarnya Ayahmu?"

"Sudah aku bilang, dia polisi berpangkat tinggi"

Aku akan memakai satu, ayahku mengajariku menembak sebelumnya. Siapa lagi yang punya pengalaman menembak?

.

.

Jason berkata, "Hanya pengalaman dalam video games.." Adam menjawab "Itu cukup, yang lain?" Rahel tidak menginginkannya. Jadi antara Melissa dan Daisy. Mereka berdua tahu sekarang ini, senjata dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati.

Melissa cepat cepat berkata "Berikan satu padaku, aku perlu satu.." Daisy tidak ingin berkelahi, tapi kemudian Jason berkata "Kamu bisa ambil punyaku Daisy, aku pikir aku lebih baik menggunakan palu dan pisau ini. Jason tersenyum pada Daisy, dia menyelamatkan nyawanya hari ini.. dia berencana untuk membalas budi.

Adam melanjutkan "Walaupun kita punya senjata ini, aku sarankan kita tinggal disini beberapa hari lagi. Apartemen ini pelindung yang cukup baik, akan sulit bagi zombie untuk naik kesini. Kita lihat situasi beberapa hari lagi, kalau tidak ada perubahan, kita bergerak, bagaimana?"

"Setuju!, berarti rencana A"

avataravatar
Next chapter