webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira ¡ Urban
Not enough ratings
64 Chs

devian murka (1)

seperti dugaan nya orang orang terus menghina dan memakinya, tapi apadaya sama seperti dulu naysila tidak bisa berbuat apa apa dia hanya bisa diam dan mendengarkan, Naysila berjalan beriringan dengan raisa, wajah raisa benar benar sangat menyeramkan, sepanjang jalan dia terus mengamuk pada orang orang yang menghina naysila, dia heran kenapa orang orang itu berbicara dengan seenak nya tanpa mencari tau dulu kebenaran nya, rasanya dia ingin menelan hidup hidup orang orang itu, dan tentu kekesalan nya bukan karena hal itu saja hal yang paling membuat dia kesal adalah sikap acuh naysila bahkan setiap orang orang mengatainya dia hanya bersikap datar seperti tidak terjadi sesuatu, dia bahkan berfikir temannya itu memiliki kepribadian aneh, ya mungkin faktor dia tinggal dengan orang yang aneh juga, tak herah dia tinggal dengan devian sejak kecil jadi mungkin salah satu sipat devian di warisi oleh nya,

Sampai di kelas lagi lagi naysila dan raisa di suguhkan dengan hal yang sama, bahkan lebih parah ada orang yang memasang poster gambar naysila yang di edit tampak di poster itu naysila sedang tersenyum manis dan tubuhnya mengenakan baju yang sangat seksi dengan fose yang menggairahkan, dan tidak lupa ada tulisan di poster itu yang membuat emosi raisa semakin mendidih ' siap melayani tuan kapan saja '

Dengan emosi yang meluap luap raisa berjalan kearah poster itu lalu langsung menarik poster, kemudian menginjak nginjak dengan penuh emosi poster itu,

"siapa yang melakuka ini, katak siapa orang yang memasang poster ini, katakan cepat" raisa melolong di dalam kelas seperti seekor singa yang sedang mengamuk, suaranya bahkan sampai terdengar keluar kelas menancing perhatian banyak orang, dia benar benar mengamuk, naysila yang melihat raisa menjadi pusat perhatian buru buru dia menghampirinya, lalu menarik nya pergi keluar dari kelas, cukup baginya mendengarkan dirinya di hina dan di rendahkan, tapi tidak dengan teman nya, dia tidak akan membiarkan orang orang untuk menghina nya juga.

" cukup raisa, jika kamu terus seperti ini orang orang itu juga akan menghina mu" ujar naysila dia berjalan menuju sebuah meja di sana tampak raisa sedang duduk dengan emosi yang tak kunjung reda, naysila duduk di depan raisa menyerahkan air minum pada raisa agar raisa sedikit tenang,

setelah meneguk habis air di dalam gelas itu risa tampak menatap naysila yang terlihat tenang

" aku tidak suka mereka merendahkan mu, cih.. aku ingin melihat ekspresi mereka saat tau bahwa kamu sebenarnya adalah istri devian syaputra, mereka pasti akan mendapatkan tamparan yang keras di wajah nya, akhh.. aku sangat kesal" raisa rasanya benar benar ingin membunuh seseorang saat sedang berbicara, dia selalu menjadi seorang teman yang akan selau melindungi teman nya saat teman nya dalam masalah, dia adalah teman sejati beruntungnya naysila bisa bertemu dengan nya dan menjadi teman nya juga, dari dulu dia tidak pernah punya teman sedekat ini, karena sikap mendominasi devian yang selalu mengawasinya, dia hanya mempunyai satu teman dari kecil yaitu vania, dan dia adalah teman saat dia di panti, nasib vania tidak seberuntung naysila yang di adopsi orang kaya. karena vania tidak ada yang mengadopsi jadi setelah keluar dari panti dia harus berjuang melanjutkan hidup nya, dengan bekerja di tempat yang mau menpekerjakan nya, karena sibuk dengan pekerjaan nya, dia jadi jarang punya waktu dengan naysila, begitupun naysila yang terus di jaga ketat oleh devian, dia seperti seorang tahanan devian, bahkan saat devian sedang melakukan study nya di luar negri pun dia akan menyewa seseorang untuk mengawasi nya secara diam diam.

Naysila merasa di berkati karena dia bisa kuliah di sini dan bertemu raisa, yang mau menjadi teman nya setelah vania.

"ohh jalang sekolah ternyata sembunyi di sini rupanya" raisa dan naysila langsung menoleh saat mendengar suara seseorang, mereka melihat aliya cs sedang berdiri di hadapan mereka berdua, naysila melihat raisa yang murka, ketika raisa hendak berdiri dengan cepat naysila memegangi tangan nya, raisa langsung menatap ke arah mata naysila, mereka seperti sedang berbicara dengan bahasa isyarat,

"heh jalang ingat ini baik baik, jika aku melihat mu dengan glen lagi aku bersumpah hari hari mu akan lebih buruk dari ini" setelah mengucapkan kata kata itu alia cs langsung pergi dengan di iringi suara tawa kemenangan, kali ini raisa tidak bisa menahan amarahnya lagi dengan keras di langsung menggebrak meja

Brak..

"aku bersumpah akan membunuh senior gila itu"teriak raisa, naysila terus mencoba menenangkan nya, ini seperti sebuah dunia yang terbalik siapa yang di hina siapa yang marah bahkan yang di hina malah menenangkan orang yang membelanya, naysila benar benar tidak terpengaruh oleh hal itu tapi itu jika di lihat dari luar, jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat sedih dan tertekan, penghinaan, penindasan, cacian atau apapun yang berbentuk kekerasan fisik dan mental dia seperti sudah terbisa, tapi dia juga manusia punya perasaan dan hargadiri.

jadi setelah itu naysila dan raisa memutuskan untuk pulang saja,

_

setelah sampai di rumah naysila langsung bergegas ke kamarnya, para pelayan membungkuk hormat saat naysila melewati mereka, para pelayan itu menatap satu sama lain, mereka tidak pernah melihat naysila seperti itu, dia selalu memberi salam lalu memberikan senyuman manis pada para pelayan saat dia melewatinya, tapi tidak hari ini, naysila malahan mengabaikan nya, para pelayan tau pasti ada sesuatu yang terjadi, tapi apa ? walau naysila selalu berdebat dengan devian dan semarah apa pun pada devian dia akan selalu bersikap ceria ketika bertemu para pelayan,

saat sudah di kamar naysila langsung menyelinap ke balik selimut, dia masuk ke kamar atas karena dia tau jika dia masuk ke kamar devian, dia akan di tanyai banyak pertanyaan dia sangat tertekan mengingat kejadian tadi di kampus, jika devian mengetahuinya devian pasti akan sangat marah mengingat devian selama ini selalu mejaga dan melindunginya,

Sebuah airmata tiba tiba mengalir begitu saja, di pipi halus naysila, dadanya terasa sangat sesak dia tidak bisa membendung kesedihan nya lagi, dari dulu saat situasi yang sama terjadi dia akan diam sambil menahan rasa sakitnya, tapi hari baik datang saat orang tua devian mengadopsiinya, semenjak dia bersama devian tidak ada lagi orang yang berani menindasnya, dan sejak itu pun dia tidak lagi merasakan hal yang sama, sampai hari ini, dia harus merasakan dirinya di hina dan di kucilkan lagi, naysila menangis sampai tertidur fikiran nya membuat dia sangat lelah,

di luar kamar devian tampak dua pelayan wanita sedang membersihkan debu debu yang menempel di semua barang di tempat itu,

"hey kau lihat tadi nyonya tidak seperti biasanya" ucap salah satu pelayan sambil mengelap sebuah guci kecil

"ya aku juga melihatnya ada yang tidak beres" lanjut pelayan lain yang dedang membersihkan meja

"apakah terjadi sesuatu"timpal pelaya yang baru saja datang dia memancarkan aura pemimpin "berhentilah bergosip kalian ini, " setelah itu pelayan itu langsung pergi dan dua pelayan yang tadi tidak menanggapinya mereka malah lanjut menggosip, sedangkan di dalam kamar devian bisa mendengar pembicaraan pelayan pelayan itu, tatapan nya sangat mengerikan, dengan mudah devian langsung berdiri, sebernarnya cedera patah tulangnya hanya cedera kecil baginya, tapi demi naysila dia harus menurut tidak boleh berjalan dan tetap menggunakan kursi roda, tapi emosi yang berkobar di dalam dirinya membuat dia hilang kendali, dia sudah bertekad saat pertama kali dia melihat naysila yang sedang di buly dia berjanji pada dirinya tidak akan ada lagi orang yang membulynya, kecuali dia tidak menginginkan kehidupan nya lagi,

saat devian membuka pintu kamar dua pelayan yang tadi sedang bergosip langsung terdiam, meraka sangat tegang dan khawatir karena mereka takut devian mendengarpercakapannya tentang naysila, devian berjalan melewati mereka berdua seperti tidak ada orang di sana, devian berjalan dengan sedikit pincang karena kakinya belum sembuh total, devian berjalan melewati ruang tamu, ruang makan, lalu menaiki tangga saat sampai di depan pintu kamar devian membukanya dengan hati hati , melihat suasana kamar yang hening devian berjalan mendekati tempat tidur dari arah jendela tampak sinar matahari menyorot dengan begitu terang, tapi karena ada ac jadi suhu di kamar sangat sejuk, devian melihat tubuh naysila yang seluruhnya di tutupi oleh selimut mendengar suara nafas naysila yang teratur dia tau naysila tertidur, di tariknya selimut itu secara perlahan, terlihat wajah naysila yang tertidur dengan tenang membuat hati devian damai kembali tapi.. tatapan devian kembali menghitam tak kala dia melihat air mata yang tersisa di ujung mata naysila, bulu mata naysila pun masih basah, kemarahan devian meningkat, semenjak naysila tinggal bersama devian, dia hanya melihat naysila sekali menangis saat dia masih kecil dan itu pun gara gara devian terluka karena melindunginya saat naysila akan terjatuh dari sepedanya, dan semenjak saat itu devian menegaskan pada naysila kalu dia tidak boleh lagi menangis jika ada orang yang berani membuatnya menangis devian akan memastikan orang itu akan lenyap, kemudian setelah hari itu naysila tidak pernah lagi menangis,

Cukup sudah kesabaran devian sudah ada dalam batasnya, dia pasti akan membuat orang orang yang telah menyakiti naysila membayar setiap perbuatan nya, tunggu dan lihat pembalasan devian selalu sempurna,