webnovel

Divine Sword Project

Author: Zikake
Fantasy
Ongoing · 16K Views
  • 7 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Usai pertarungan berkepanjangan para Kesatria Suci melawan Dosa berakhir, salah satu dari Pemilik Pedang Suci membuat permohonan untuk sebuah dunia di mana dirinya dan seluruh Kesatria lainnya bisa tinggal. Dosa yang telah lama tersegel di dimensi lain tiba-tiba lepas. Para Kesatria Suci yang telah melupakan siapa dirinya harus kembali bertarung karena janji sebelum dunia mereka dibuat. Inilah kisah para Pemilik Pedang Suci yang berjuang demi melindungi dunia dari Dosa. Mampukah mereka menghadapinya?

Tags
2 tags
Chapter 1Nama Dari Mereka Yang Terpilih

Seseorang yang sedang terbaring di atas ranjangnya seketika membuka mata saat sinar Matahari mengenai wajahnya.

"Kakak, sudah pagi lho~" Suara menggemaskan itu terdengar melalui telinga kirinya yang tidak terhalang bantal seperti yang kanan.

Usai mengedipkan mata beberapa kali ketika bangkit dari ranjang, lelaki itu melihat sosok pemilik suara serta pelaku yang membuat kamar gelap menjadi terang dengan menyingkap gorden ruangan itu.

Seorang gadis SMP …. Mungkin ia antara 13 dan 14 tahun. Rambut pendeknya memiliki warna putih sedikit terlihat ada biru. Senyum yang disunggingkan olehnya memberikan perasaan tenang di hati.

"—Pagi, Lia."

"Pagi juga. Kakak berangkatlah sendiri nanti, aku pergi duluan karena teman-teman sudah datang menjemputku," balas gadis itu yang kemudian pergi meninggalkan laki-laki tersebut.

Kini, lelaki itu sendiri. Ia tetap berada di atas ranjangnya, bagian bawah tubuh pun masih berselimutkan kain lembut berwarna putih polos.

Beberapa saat kemudian, ia beranjak dari ranjangnya dan mengambil handuk yang tergantung di atas pintu lemari karena itu dibiarkan terbuka, dan pergi ke kamar mandi.

Hal yang perlu dilakukan pada kamar mandi saat pagi hari ia lakukan. Ketika hendak pergi, pandangannya tanpa sengaja terarah ke cermin.

"Aku ini … berbeda, ya?"

Di hadapan cermin pada kamar mandi, tangannya menyentuh kaca bening yang dapat memantulkan pandangan itu, dan menggumamkan sesuatu untuk diri sendiri.

Beginilah penampilannya. Laki-laki SMA 18 tahun—mendekati 19, rambut putih yang menyerupai dengan salju dan sepasang mata berbeda warna. Kanan ungu, sementara kiri emas. Itulah yang membuat ia berbeda dari kebanyakan.

"Karena alasan ini … aku sering dirundung."

Telapak tangannya semakin mendorong ke cermin. Namun, ia segera melepasnya, dan raut wajah bingung tercermin di wajahnya.

"Tunggu, sejak kapan aku dirundung?" Alisnya berkerut ketika menyuarakan itu. "Hari-hariku di sekolah terasa biasa saja. Setidaknya, perlakuan mereka tidak sampai merundungku."

Semakin ia memikirkannya, semakin banyak pula waktu yang dihabiskannya. Ia segera pergi dari sana usai membuang nafas untuk melupakan masalah tersebut.

Di ruang makan, ia menemukan surat di sisi piring berisi lauk yang tadinya ditutup dengan piring lain. Tertulis di sana adalah :

"Untuk Kak Ethan. Jika membuka pintu kulkas, tolong ditutup kembali. Pintu rumah juga, jangan lupa untuk dikunci. Dari adik sepupumu, Rosalia."

Melipat surat tersebut, laki-laki berambut putih bernama Ethan itu pun berbalik. Yang ia temukan adalah … kulkas dengan pintu terbuka karena ia lupa menutupnya setelah mengambil kecap dari sana.

***

Berdiri di depan kaca suatu toko pakaian, seorang gadis menatap sesuatu di sana dengan sepasang mata biru yang berbinar.

"Indahnya~"

"Kak Sophi, uang kita bisa sekarat, lho."

Jauh di belakang gadis pirang panjang yang fokus pandangannya ada di balik kaca itu, gadis lain dengan warna rambut sama tetapi pendek berdiri memperhatikannya.

"Iya, iya. Aku tahu." Sophia memalingkan wajah dari sana dan berniat untuk segera menyusul adiknya.

—Namun, baru selangkah ia berpindah dari tempat tadinya berdiri, ia kembali memalingkan wajah menatap kaca toko itu.

Melihat keanehan kakaknya, gadis berambut pendek itu berjalan dan menepuk pundak gadis berambut pirang panjang itu, "Kak Sophia …."

"A-Ah! I-Iya? Ke-Kenapa, ya?"

Terkejut sebentar, gadis berseragam sekolah berwarna putih dengan rok hitam berbalik untuk menatap adiknya serta memberikan senyum, walau dipaksakan.

"Kamu kenapa?"

"Bukan apa-apa! Aku cuma …. Ah, benar! Aku cuma ingin memperbaiki topiku yang agak miring!"

Segera, ia kembali berbalik menatap kaca melalui mata birunya. Usai memperbaiki topi baret coklat yang dikenakan di atas rambut pirang panjang miliknya, ia pun pergi dari sana.

"Kak, tunggu."

Adiknya berlarian kecil untuk menyusul. Sementara yang melarikan diri jatuh dalam pikiran bertanya-tanya di dalam benak, "… Mungkin, cuma perasaanku saja. Seseorang sedang memanggilku dari balik cermin."

***

Sebuah lamborgini berhenti di depan gerbang pembatas antara dunia luar dan kawasan sekolah.

Ketika pintu lamborgini terbuka, dari sana turunlah seorang pria tinggi serta tubuh dipenuhi otot berpakaian jas dan celana serba hitam termasuk kacamatanya.

Setelah itu, barulah orang yang dikawal turun. Seorang gadis berambut hitam panjang bergelombang serta diikat di kedua sisi.

Beberapa murid yang kebetulan berada di sana terpana. Suara orang-orang di bagian belakang terdengar heboh membicarakan tentang siapa gadis itu.

Merasakan kehebohan tersebut, gadis berpakaian lolita hitam itu pun memalingkan wajah ke samping dan memberi mereka senyuman manis. Hal itu membuat keadaan semakin berisik.

Tak lama kemudian, seorang pria lain berpenampilan kurang lebih sama dengan sebelumnya turun dari lamborgini.

"Nona, mari pergi."

Kedua pria tadi pun berdiri di samping gadis bertopi yang itu selaras dengan gaun lolita hitamnya. Mereka berdua menjaga gadis itu dari kedua sisi, memasuki wilayah sekolah.

Setiap orang yang mereka lalui—baik itu di taman sekolah atau aula dan lorong—selalu menepi ketika menyadari keberadaan kedua penjaga serta gadis yang ada di tengahnya.

"Sekolah, ya?" Gadis itu menutup kedua mata saat berjalan. "Aku sangat menantikan apa yang akan terjadi di sini." Bibir merah menggodanya pun membentuk sebuah senyum.

***

Pandangan yang nampak bosan terarah ke jendela sebuah kelas. Laki-laki yang duduk di paling depan pojok kanan itu terkadang menanggapi perkataan teman sekelas yang duduk di sekitarnya.

"Eh, punya cermin?" tanya orang yang ada di belakangnya. Laki-laki berambut lurus rapi itu pun merogoh tas kemudian menggeleng karena tidak mendapati apa-apa, membuat orang yang bertanya kecewa, "Yah …. Yang lain?"

"Mana ada, lah. Buat apa coba bawa yang begituan? Mau dandan? Tanya anak-anak cewek sana." Orang yang duduk di baris kedua kiri menanggapi demikian.

"Halah, alih-alih minjem kaca. Kesenggol cewek saja udah jantungan," jawaban lain datang dari orang yang duduk di sebelah laki-laki yang ditanyai tentang cermin.

Semua yang duduk di sana tertawa. Namun, laki-laki berambut hitam panjang serta memakai kacamata tadi hanya memberi senyum.

"Diam terus. Ada masalah?"

Menyadari bahwa hanya laki-laki itu yang tidak tertawa, temannya yang duduk di belakang tadi pun bertanya.

"Indra emang gitu dari sananya. Harus sabar kalau sama dia. Kayak bicara sama dinding." Semua lalu kembali tertawa karena ucapan orang yang ada di sebelah orang yang bertanya.

Indra menggeleng, "… Sembarangan. Aku diam karena kurang sehat. Maunya sih izin, tapi ya … gitu."

"Murid rajin~"

"Yoi."

Semua pun kembali tertawa.

Sekali lagi, Indra menggeleng. Kelakuan teman-temannya memang seperti ini setiap harinya di sekolah ini.

****

Sejauh mata memandang, hanya ada warna putih di sana. Tepat di tengah-tengah tempat tersebut—anggap saja di tengah—berdirilah seorang pria tinggi memakai jas serta sarung tangan putih.

Kepalanya terlihat aneh. Semacam bola hitam putih, tetapi terdapat pola yang melambangkan wajah. Mata kiri hitam bulat, mata kanan putih putih. Kumis hitam sebalah kiri sementara kanan putih. Lalu, bibir kiri hitam melengkung ke atas sementara yang kanan putih melengkung ke bawah.

Ia terlihat menatap layar biru transparan di hadapannya. Terpampang di layar tersebut, adalah tulisan yang tidak jelas hurufnya.

<Pada layar ini, tertulislah nama-nama dari mereka yang telah mendapat berkah serta kekuatan dari Pedang Suci.>

Suara semacam mesin—sistem dan semacamnya—menggema di tempat serba putih itu. Tentu, suara tadi berasal dari pria aneh tersebut.

<Meski ingatan kalian telah menjadi samar, aku masih ingat jelas tentang perjuangan keras yang kalian tunjukkan untuk menyelamatkan dunia ini dari mereka.>

Layar biru transparan tadi menghilang.

<Nah, maukah kalian menyelamatkan dunia ini sekali lagi? Ini, adalah permohonanku, pada kalian para pemilik Pedang Suci, Kesatria Suci. Dengarlah panggilanku, dan lindungilah dunia ini sekali lagi.>

You May Also Like

ATMA-TRUTH OF SOUL

Sebuah retakan misterius muncul dan mengubah seluruh sistem tatanan dunia. Para peneliti mencoba memastikan tentang sesuatu yang mereka sebut retakan dimensi. sebab retakan misterius yang disebut retakan dimensi mengeluarkan energi aneh. Sebuah energi yang tidak diketahui oleh para peneliti manusia di bumi karena baru pertama kali melihatnya. "Monster Dimensi" Itulah teriakan yang sering terdengar ketika manusia melihat monster keluar dari retakan dimensi. Fenomena kemunculan monster dimensi masih menjadi perdebatan para peneliti. Namun fenomena itu tidak hanya membuat kekacauan, tapi juga memakan banyak korban. Sampai akhirnya sosok manusia yang disebut etranger muncul dan membunuh monster dimensi. "Etranger yang bisa mengalahkan monster dimensi adalah kunci utama untuk keselamatan umat manusia." Begitulah argumen Presiden Amerika ketika melakukan pertemuan darurat tentang kemunculan monster dimensi. Dunia telah menganggap keberadaan etranger merupakan kondisi istimewa yang menguntungkan manusia. Namun tidak semua kekuatan mendatangkan kebaikan, sebab tidak semua orang bisa menjadi etranger. "Kami kaum elit yang telah berkuasa jauh lebih pantas mendapatkan kekuatan itu dari pada rakyat jelata...!" Rasa iri terus menghiasi orang-orang yang tidak mendapat kekuatan untuk menjadi seorang etranger. Tingkat kejahatan di sebuah negara yang tidak bisa mengatur etranger pun meningkat dengan pesat. Indonesia juga termasuk negara yang pernah mengalami krisis akibat ulah para etranger. Pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, dan banyak kejahatan lainnya yang melibatkan para etranger. Rigma Sanja Dawala, anak dari seorang peneliti dan Jenderal Besar Militer Indonesia yang tidak menyukai etranger. Di tengah kekacauan dunia, rigma lebih memilih menjadi seorang peneliti. Rigma mencoba mencari pengetahuan tentang sumber kekuatan etranger. Segala macam jenis pengetahuan tentang etranger terus dipelajari olehnya. Semua itu dilakukan karena sosok terpenting baginya terkena penyakit kontaminasi jiwa akibat serangan monster dimensi. Sampai akhirnya muncul kondisi dimana rigma hampir mati karena serangan monster dimensi peringkat SS+. Di saat kritis rigma masih memikirkan keselamatan temannya, hingga sebuah suara terdengar. "Terimalah kontrak ini untuk membuat kami bertiga menjadi milikmu." Tiga jiwa pengelana menawarkan kontrak saat rigma hampir mati untuk membuatnya menjadi etranger. Rigma pun terpaksa menjadi etranger untuk menolong teman sekelasnya di universitas. "Kami, sosok yang sering disebut Raja terkuat akan membantumu menemukan jawabannya."

KannaSayu · Fantasy
Not enough ratings
511 Chs

Menara Naga Kekacauan Primordial: Sistem Harem

[Peringatan: Konten dewasa 18+. Ekstrem Smut setiap 10 - 20 bab] "Apa, aku telah menerima dua keterampilan berperingkat SSS? Menara, tunjukkan padaku." [Nama Keterampilan: Sentuhan Cabul Ilahi] [Nama Keterampilan: Manual 10,000 Cara Kesenangan] --- Kent adalah seorang pria manusia tampan yang, entah kenapa, tidak bisa membuat batangnya berdiri, juga tidak bisa merasakan kesenangan. Dia menjalani seluruh hidupnya penuh penyesalan dan kebencian. Mengetahui hari-harinya tidak akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Dia memilih menjadi sutradara film dewasa, di mana dia bisa melihat segala sesuatu dari dekat dan mendapatkan penghasilan besar karena profesionalismenya. (Dia tidak bisa membuat kemaluannya berdiri, jadi tidak ada hal aneh di lokasi syuting...Lol) Kemudian dia dibunuh, dan jiwanya tersedot ke dalam alam Kebencian dan Penyesalan. Segala sesuatu berubah baginya dari sana. Dia menerima sebuah Menara Inheritance Grade Selestial, yang memberinya akses ke Sistem Harem Overpower. Dia juga mendapat tubuh yang bagus dengan tongkat ilahi sepanjang 9 inci. Tapi itu tidak gratis... Ia diberi tugas untuk membunuh dewa alkimia oleh dewi kebencian dan penyesalan. Tentu saja, dia harus menjadikan sang dewi sebagai anggota harem pertama sebagai persyaratan tantangan pertamanya. Setelah satu tahun penuh seks dan kesenangan, ia mendapatkan keinginannya. Kemudian, dia dikirim untuk memulai perjalanannya sebagai pembudidaya dengan sistem haram dan dua keterampilan berperingkat SSS. Dengan wanita yang menunggu penyelamatannya dan dewi yang mengabulkan setiap keinginannya, Kent memulai perjalanannya dengan tongkat ilahi yang akan digunakan untuk membuat wanita bahagia. Sebuah perjalanan penuh darah, rasa sakit, dan kesenangan... ============ Tidak ada NTR Tidak ada Yuri ============ Bergabunglah dengan Server Discord: https://discord.gg/HQFRrS8y6Q

Pen_Drop · Fantasy
Not enough ratings
475 Chs

SUPPORT