webnovel

Chapter 5

Keesokkan harinya

Pagi pagi sekali, Zilong sudah mengajarkan Xiaying, Xin, Xiao Yi dan An Ming dilapangan terbuka. Mereka diajarkan dasar beladiri terlebih dahulu oleh Zilong

"Pangeran Xin, jangan begitu kaku" Ucap Zilong memberi arahan

"Baik guru" Jawab Xin

"Gunakan tenaga saat memukul. Jangan terlalu lemah! Bungkukan sedikit badanmu, agar mudah untuk digerakkan! Tendang lebih kuat! Bla bla bla bla bla bla bla bla" Zilong terus mengomentari mereka jika membuat kesalahan

Beberapa saat kemudian

"Baiklah. Sudah cukup untuk hari ini. Kalian boleh istirahat, setelah itu sarapan bersama Kaisar dan Permaisuri. Setelah sarapan, kalian temui aku diruang belajar, kita akan belajar tenteng aturan dan tata krama" Ucap Zilong memberi jadwal

"Baiklah guru. Kalau begitu kami pamit undur diri" Ucap mereka, kemudian mereka pergi

'"Huft" Zilong menghela nafas 'Disini tidak ada yang istimewa sama sekali..' Batin Zilong 'Kecuali..' Menatap punggung Xiaying yang semakin jauh 'Tunggu?!' Batin Zilong kaget, saat melihat ada yang salah "Tidak. Aku harus memastikannya malam ini" Gumam Zilong

(Tuan! Apa kau ingat persentase love Guan Zilong terakhir kali?)

' Aku ingat, itu masih 7%, ada apa?' Tanya Xiaying

(Apa?! Bagaimana bisa?!)

'Apa yang terjadi?' Tanya Xiaying penasaran

(Tuan, saya baru saja melihat persentase love Guan Zilong. Dan itu sudah meningkat hingga 20%. Apa kau telah melakukan sesuatu?)

'Hei, bagaimana mungkin? Sejak tadi aku tidak mempeduli orang itu sama sekali, bagaimana bisa itu meningkat dengan sendirinya? Pasti ada yang salah dengan otak orang itu' Ucap Xiaying

(Bukankah itu bagus?! Kamu tidak perlu bersusah payah untuk berada didekatnya, hanya untuk meningkatkan persentase lovenya, karena itu meningkat dengan sendirinya)

'Kau benar. Sekarang, tugas yang paling utama adalah, membuat kenangan indah dengan keluarga dan rakyat. Itu tidak sulit, hanya membuat mereka tidak bisa melupakan pemilik tubuh saja, sangat mudah' Batin Xiaying

"Gege, apa hari ini kita akan berkeliling kota lagi?" Tanya Xiaying

"Apa kau mau keluar Istana lagi?" Tanya Xin

"Iya. Xiaxia bosan kalau diistana terus. Xiaxia mau nonton teater drama. Pasti sangat menyenangkan" Ucap Xiaying dengan mata berbinar

"Tapi, kamu juga perlu istirahat Xiaxia. Apalagi nanti kita masih harus belajar aturan dan tata krama?!" Ucap Xin

"Ih, tapi Xiaxia mau jalan jalan keluar Istana. Kita bisa keluar setelah pelajaran usai" Usul Xiaying

"Huft, baiklah. Tapi kita harus minta ijin ayah Kaisar dulu ya?!" Ucap Xin

"Baiklah. Yey, jalan jalan!!" Ucap Xiaying lompat lompat kegirangan

"Apa tidak masalah jika membawanya keluar lagi?" Tanya An Ming khawatir

"Tidak akan terjadi apapun padanya, asal kita tidak meninggalkannya sendiri" Ucap Xin meyakinkan

"Huft, baiklah" Ucap An Ming menghela nafas

"Hey, apa kau menyukai adikku?" Tanya Xin sambil menatap An Ming serius

"Eh, a...apa maksudmu? A...aku tidak mengerti" Elak An Ming menggaruk tengkuknya canggung

"Jangan mengelak lagi. Aku bisa melihat itu dengan jelas. Sebenarnya, kau menyukai adikku 'kan?!" Ucap Xin

"Ti..tidak! Aku hanya mengaguminya saja" Elak An Ming

"Oh" Ucap Xin kembali seperti semula, seperti tidak terjadi apapun 'Cih, masih tidak mengaku juga' Batin Xin

'Selamat' Batin An Ming 'Seperti ada yang menatapku' Batin An Ming melihat sekitar. Mata An Ming bertemu dengan Xiao Yi yang sedang menatapnya curiga "Mengapa kamu menatapku sampai seperti itu?" Tanya An Ming

"Kamu menyukai Xiaying 'kan?!" Ucap Xiao Yi sambil menaik turunkan alisnya

"Sudah ku bilang, aku hanya MENGAGUMINYA saja!" Ucap An Ming dengan kesal dan menekan setiap kata

"Kalau hanya mengagumi, untuk apa kamu kesal seperti itu?" Ucap Xiao Yi

'Sial! Dia menjebakku' Batin An Ming "Kau salah lihat. Aku tidak kesal" Elak An Ming

"Sudahlah. Aku sudah lama mengenalmu, jadi aku tahu. Mengelak seperti apapun, jawabannya sudah pasti. Kita bukan orang asing yang baru kenal kemarin" Ucap Xiao Yi berlalu

"Dasar An Ming bodoh" Gumam An Ming 'Aku sampai lupa kalau mereka sahabatku. Ck' Batin An Ming 'Kira kira, Xing sadar tidak ya?' Batin An Ming "Gawat kalau Xing sampai tahu?" Gumam An Ming takut

"Tahu apa?" Suara orang yang dstang dari belakang

'Mampus' Batin An Ming perlahan berbalik

"Tahu apa?" Tanya orang itu lagi

"Oh, itu kamu. Bukan apa apa" Ucap An Ming santai setelah tahu siapa yang datang 'Kukira itu Xing. Aku terlalu banyak berpikir' Batin An Ming berlalu pergi

"Tsk" Decak Zilong yang bertanya pada An Ming tadi 'Ck, anak yang terkurung dalam sangkar emas selalu sombong seperti mereka' Batin Zilong

Ditengah kota

"TOLONG!! TOLONG!!"

"Seperti ada suara minta tolong?" Ucap Xiao Yi

"Ya. Aku juga mendengarnya" Xin menganggukan kepala

"Kita kesana untuk melihat apa yang terjadi" Ucap Xiao Yi, kemudian mereka mengikuti asal suara itu, hingga berhenti didepan gang sepi

"Ini.... Apa sedang menindas orang?" Ucap mereka dengan suara pelan

"Gege, apa yang terjadi?" Tanya Xiaying dengan polos, dia bingung karena seseorang tiba tiba menutup matanya

"Bukan apa apa. Hanya sesuatu yang tidak enak dilihat" Bisik An Ming yang menutup mata Xiaying

'Inikah yang dinamakan mengambil kesempatan dalam kesempitan?' Batin Xiao Yi dan Xin menatap An Ming datar

'Hey hey. Jangan menatapku seperti itu. Ini bukan modus, hanya saja, adegan didepan tidak baik dilihat anak anak' Batin An Ming

"Sebaiknya kau bawa dia menjauh dari sini. Kami akan mengatasi masalah disini" Ucap Xin pada An Ming

"Baiklah. Kami menunggu kalian didepan" Ucap An Ming menuntun Xiaying berjalan

"Ini... Bukannya kau memberi peluang untuk An Ming?" Ucap Xiao Yi sambil menatap Xin

"Ini bukan berarti aku sedang membantunya, hanya saja, posisi ini benar benar tidak tepat. Jangan sampai mata adikku dikotori dengan kejadian didepan" Ucap Xin

"Apa langit benar benar melihat perasaan An Ming, sampai sampai memberi kesempatan sampai seperti ini?" Ucap Xiao Yi kagum

"Jangan berpikir yang macam macam. Sekarang fokus memberi pelajaran pada para tuan muda yang merasa diri mereka diatas awan ini" Ucap Xin dengan senyuman mengerikan

"Sikopat!" Cibir Xiao Yi

"Oh, siapa yang menyangka disini lebih menyenangkan dibanding mengelilingi ibukota. Saya bertanya tanya, apa saya bisa bergabung untuk sekedar meramaikan" Ucap Xin tersenyum ramah sambil mendekati para tuan muda yang sedang menindas pengemis jalanan

"SIAPA ITU!" Ucap mereka berbalik menatap Xin dan Xiao Yi

"Pa.... Pangeran kedua, d...dan Tuan muda Yi?" Ucap mereka gugup

"A... Apa yang dilakukan Yang Mulia Pangeran dan tuan Muda Yi disini?" Tanya mereka sopan

"Eh, apa maksud pertanyaanmu itu untuk mengusir kami dari sini?" Tanya Xin memiringkan kepala

"I....itu, bu... bukan begitu Yang Mulia. A... Anda jangan salah paham" Ucap mereka ketakutan

"Jadi, maksudmu aku bodoh?" Ucap Xin dengan nada tidak bersahabat

"Bu... bukan begitu. Ya... Yang Mulia Pangeran tolong jangan marah. Ka... Kami sungguh tidak... AKHHHH" Ucapan orang itu yang tiba tiba berteriak membuat semua yang melihatnya takut

Saat orang itu masih berbicara, sebilah belati melesat, dan menusuk dada kanan orang itu. Sial sekali, jantung orang itu posisinya tapat dikanan, membuat nyawanya melayang seketika. Dan yang melihat semua itu hanya bisa meneguk ludah kasar. Semua orang tahu seberapa buruk sifat Xin, orang yang selalu berpura pura bodoh, tapi itu tidak bisa menutup fakta bahwa Xin seorang sikopat, bahkan dia lebih sikopat dibanding Xing yang pada dasarnya memiliki sifat dingin

"Terlalu banyak bicara" Ucap Xin dingin

"Hey hey! Jangan serakah. Aku masih disini loh" Ucap Xiao Yi

"Baiklah. Dua orang saja. Sisanya biar aku yang melakukannya" Ucap Xin perhitungan

"Setidaknya itu dua orang" Ucap Xiao Yi setuju

"Ayo kita selesaikan ini dengan cepat" Ucap Xin dan mulai menyerang

"Dasar tidak sabaran" Ucap Xiao Yi yang ikut andil

Xin ada Xiao Yi menyerang Tuan muda itu hingga cacat, hanya satu orang yang mati

"Puasnya" Ucap Xin menepuk nepuk tangan yang kotor

"Dasar serakah. Setidaknya kau Membunuh salah satu dari mereka. Sedangkan aku hanya bisa menghajar dua orang saja?!" Ucap Xiao Yi dengan nada kesal

"Lain kali, kau akan mendapat bagian yang lebih banyak" Ucap Xin menepuk nepuk pundak Xiao Yi

"Te...terimakasih ka...karena su.... sudah menolongku tuan penyelamat" Ucap salah satu pengemis yang menjadi korban para tuam muda tadi

"Oh, itu tidak masalah. Karena aku orangnya baik, pintar, ganteng lagi" Ucap Xin dengan narsisnya

"Ekh" Gumam pengemis itu 'Aku belum pernah bertemu orang senarsis ini' Batin pengemis itu dengan ekspresi yang rumit

"Tidak perlu hiraukan dia. Sebaiknya kalian jangan tinggal ditempat seperti ini. Para tuan muda itu tidak akan ada habisnya" Ucap Xiao Yi

"Terimakasih tuan penyelamat" Ucap mereka, kemudian pergi dari sana

"GEGE. GEGE ADA DIMANA!!" Teriak Xiaying

"XIAXIA. JANGAN KESANA! ITU BAHAYA!!" Ucap An Ming mencoba menghalangi Xiaying

"Astaga! Itu Xiaying" Kejut Xin dan Xiao Yi

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jangan sampai dia melihat kita dalam kondisi yang kotor seperti ini? Gawat?!" Ucap Xin panik, mulai mondar mandir seperti strika rusak

"GEGE!" Panggil Xiaying saat menemukan Xin dah Xiao Yi

'Uh, Xiaying keras kepala bangat sih. Gimana kalau dia liat mereka yang punya penampilan aneh? Gawat!' Batin resah

"Gege lagi ngapain sih? Kenapa lama bangat?" Ucap Xiaying menghentak hentakan kakinya

"Gege tidak terluka 'kan? Tidak lecet 'kan?" Tanya Xiaying melihat Xin dari atas sampai bawah

'Huft, untung Xiao Yi selalu membawa pakaian ganti' Batin Xin "Kami tidak apa apa. Hanya mengurus beberapa masalah kecil. Tak perlu khawatir" Ucap Xin senyum ramah

"Benarkah?" Tanya Xiaying dengan tatapan rumit

'Apa dia melihat sesuatu yang mencurigakan?' Batin Xin berkeringat dingin "Te.... Tentu saja" Ucap Xin gugup sambil memalingkan wajah

'Dia harusnya tidak dapat melihat sesuatu yang mencurigakan, bukan?' Batin Xiao Yi risau

'Haha, emang enak tuh, dikerjain. Takut 'kan?!' Batin Xiaying tertawa "Syukurlah kalau tidak terluka. Kalau gege sampai terluka, ayah pasti akan mengurung kita di Istana, dan tidak boleh keluar. Itu sangat mengerikan" Ucap Xiaying berlebihan

'JLEB' [Xiaying tidak khawatir padaku sama sekali]

'JLEB' [Xiaying tidak khawatir padaku sama sekali]

'JLEB' [Xiaying tidak khawatir padaku sama sekali]

'Jadi, dia tidak mengkhawatirkan kami sama sekali?' Batin mereka terkejut

"Baiklah. Karena semuanya sudah selesai, ayo kita nonton teater drama" Ucap Xiaying semangat

"Baiklah" Ucap mereka semua lesu

Mereka pergi ke teater drama dan menonton. Setelah puas menonton teater, mereka kembali ke Istana saat hari hampir gelap

"Saya memberi salam pada Putri Xiaying, pangeran Xin dan para tuan muda" Ucap seorang gadis memberi salam pada mereka

"Hm" Gumam mereka dengan wajah datar dan dingin

'J@l@ng ini... berani beraninya dia tidak sopan padaku' Batin gadis itu kesal, tapi ekspresinya tetap tenang "Saya ingin tahu, apakah saya memiliki kehormatan untuk mengundang tuan Putri Xiaying menghadiri perjamuan teh yang akan diadakan dipaviliun saya?" Ucap gadis itu

"Sebelumnya, saya belum tahu siapa nona ini. Saya harap, nona ini bisa memaklumi kondisi saya ini yang terlalu bodoh untuk tidak mengenal orang orang disini" Ucap Xiaying sambil tersenyum dingin 'Dia sangat bodoh dengan menjebak diri sendiri' Batin Xiaying

"Tuan, tahan diri anda untuk tidak menyindir orang" Ucap Sistem yang mengambil wujud burung dan terbang didepan wajah Xiaying

"Puft" Tawa para pria itu tertahan 'Sebenarnya dia tahu apa yang dia ucapkan atau tidak' Tawa mereka dalam hati

'J@l@ng ini' Batin gadis itu kesal sambil mengepalkan tangan "Ah, saya benar benar minta maaf Putri. Saya tidak bermaksud untuk menghina tuan Putri seperti itu" Ucap gadis itu dengan segenap kesopanannya "Kalau begitu, saya akan memperkenalkan diri. Nama saya Qing Hao, Putri yang diangkat langsung oleh Kaisar dan Permaisuri" Ucap gadis itu, yang bernama Qing Hao dengan nada lembut, namun gerak tubuhnya menunjukkan bahwa dia begitu angkuh dengan posisinya, seolah dia berada diatas awan

"Ah, ternyata Putri Qing Hao yang digunakan oleh Kaisar dan Permaisuri sebagai pelampiasan kasih sayang karena aku tertidur. Pasti sangat menyangkan menjadi orang lain, karena kelihatannya, anda sangat menikmatinya" Ucap Xiaying tersenyum manis

"Tuan?! Kamu jangan menindas pemeran utama lagi. Anda sekarang sedang menanam dendam dalam hatinya. Jika seperti ini, kita akan dalam masalah" Ucap Sistem terbang sana sini khawatir

'Sungguh sangat menyenangkan melihat wajah protagonis wanita yang sangat kesal, tapi tidak bisa menunjukkan kekesalannya karena harus menjaga etika seorang Putri' Tawa Xiaying dalam hati

"Xiaxia.." Ucap Xin terpotong oleh tangan Xiaying yang memiliki arti 'jangan ikut campur'

'Dia sedang berkata bahwa, semua yang kudapatkan sekarang ini berkat dirinya yang tertidur, dan aku memanfaatkan semua itu? Sialan?!' Batin Qing Hao kesal "Sepertinya anda salah paham tuan Putri. Saya sama sekali tidak seperti itu" Ucap Qing Hao tertawa canggung

"Saya bertanya tanya, kemana tuan Putri seharian ini, sehingga saya menunggu selama dua jam, tapi tidak datang datang juga. Ternyata anda ada disini" Ucap seorang pria dengan aura dingin yang menguar dari tubuhnya

'Astaga!! Siapa dia? Siapa yang dia maksud? Dan dia sangat tampan!! Apa tuan Putri yang dia maksud adalah aku? Itu sangat luar biasa jika seseorang yang sangat sangat tampan dan terlihat sangat kuat mencariku, aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan baik seperti ini' Batin Qing Hao "Salam tuan. Saya bertanya tanya siapa tuan ini, dan ada urusan apa mencari Putri ini?" Tanya Qing Hao dengan hormat

'Hohoho, seseorang sangat tidak sabar, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini sama sekali' Batin Xiaying tertawa jijik

'Dasar lotus putih' Batin para pria

'Siapa wanita tak tahu malu ini? Berani sekali dia menyelaku?!' Batin pria itu kesal "Saya tidak tahu pelayan dari kediaman mana anda, hingga dengan tidak tahu malunya, menyela ucapan guru ini. Apakah pelayan di Istana ini diajarkan untuk menyela pembicaraan tuannya dengan guru tuannya? Jika seperti ini, Istana ini akan memiliki reputasi yang buruk karena sifat tidak tahu malu seorang pelayan" Ucap pria itu dingin dan tajam

'JLEB' [Pelayan]

'JLEB' [Tidak tahu malu]

'Jadi, pria ini adalah guru Xiaying. Dan dia... Berani sekali dia menghinaku?!' Batin Qing Hao kesal "Sa...." Ucap Qing Hao terpotong

"Ahem. Guru, sepertinya jiejie angkatku sudah salah paham. Mungkin dia mengira, guru sedang berbicara dengannya. Guru, perkenalkan, dia tuan Putri Qing Hao, Putri yang diangkat Kaisar dan Permaisuri saat kecil untuk menjadi penggantiku, untuk melampiaskan kasih sayang mereka pada Putri Qing Hao" Ucap Xiaying halus

'Bagaimana bisa Kaisar dan Permaisuri mengangkat wanita j@l@ng tak tahu diri seperti ini menjadi anak. Ini sangat memalukan' Batin Zilong "Hanya pengganti yang tidak memiliki hubungan apapun. Saya tidak peduli!!" Ucap seseorang yang disebut guru, sudah pasti dia adalah Zilong "Saya harap, tuan Putri ingat bahwa dari dua jam yang lalu anda harusnya mengikuti kelas memanah" Ucap Zilong menatap Xiaying tajam

"Apakah kita ada kelas memanah? Kenapa aku tidak tahu?" Ucap Xiaying memiringkan kepala

"Kami sudah menyuruhmu untuk pulang lebih cepat, tapi kau terlalu bersenang senang dan tidak mendengarkan kami" Ucap Xin

'Kenapa aku malah diabaikan sekarang?' Batin Qing Hao kesal "Em, Putri ini masih memiliki urusan, dan harus segera kembali. Saya harap, Putri Xiaying bisa menghadiri perjamuan teh yang kuadakan. Kamu bisa membawa siapapun bersamamu" Ucap Qing Hao

"Kalian juga tadi bersenang senang. Tapi, kenapa hanya aku yang disalahkan?!" Bantah Xiaying kesal 'Segeralah membalasku. Aku sangat menantikan pembalasan dendam dari protagonis wanita ini' Batin Xiaying

"Baiklah, baiklah. Kita masih memiliki sedikit waktu sebelum matahari terbenam untuk berlatih" Ucap Zilong

'Sialan! Lagi lagi aku diabaikan. Awas saja kau Xiaying. Aku akan membalasmu, bersenang senanglah untuk saat ini' Batin Qing Hao langsung pergi dari sana karena tidak ada yang menanggapinya