"Tenanglah, Lu! Ider tidak akan membencimu hanya gara-gara kau berharap dia menciumu." Luci menepuk dadanya sendiri berulang kali, berusaha menguatkan diri.
Setelah bisa memantapkan keyakinan tersebut, gadis itu segera bangkit dari ranjang untuk kemudian membongkar isi koper miliknya dan berganti pakaian. Dia memilih setelan yang santai namun masih terlihat cantik. Rambut dikeringkan dengan hair dryer.
Saat alat tersebut berdengung pelan di telinganya, keyakinan Luci runtuh seketika. Gadis itu membanting pelan hair dryer di atas kasur kemudian dia menutupi wajah dengan kedua tangannya sendiri. "Aaaaa, malunya! Aku tidak akan bisa menghadapi Ider jika begini. Pasti situasinya sangat canggung."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com