Evan segera membungkuk untuk membantu Luci berdiri. Gadis itu benar-benar terpukul dengan hebatnya.
"Jadi karena sabit itu Daniel meninggal?" Evan menegang tak percaya. Lelaki itu menutup mulutnya dan berjalan mondar-mandir tak tentu arah. "Tapi berarti kau tidak sengaja melakukannya kan? Itu semua kecelakaan. Ujung sabit itu terlempar dari pegangannya untuk kemudian melesat dan mengenai perut…" Evan menghentikan kata-katanya.
Di depannya saat ini Luci sudah berleleran air mata. Gadis itu bahkan sudah menangis sesenggukan dan tak berdaya. Tidak mengherankan. Ini adalah momen ketika dia harus mereka ulang kematian orang yang paling dia cintai, walau hanya dalam bentuk sebuah cerita singkat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com