"Saya bisa menghilangkan mualmu," ujar Pak Yoga santai sembari mengelus kumis berbentuk w. Keringat Kevin bercucuran hingga lehernya basah, padahal udara di sekitar sini sejuk hingga ia sempat kedinginan.
"B-Bagaimana caranya Pak? Bapak mau kasih saya obat? Saya udah minum obat kok," jawab Kevin terbata.
Guru berkumis tebal itu tersenyum manis. Senyum yang tak cocok dengan wajah garang Pak Yoga. Ia menggenggam penggaris kayu yang entah sejak kapan ada di tangannya. Lalu memukul pantat Kevin kencang hingga terdengar bunyi 'Tak'.
"Arghhh sakit Pak!" teriak Kevin mengelus pantatnya
#
.
.
.
Semua bus sudah sampai di sebuah gedung yang di kelilingi pohon besar. Gedung yang seperti penjara para kriminal kelas kakap. Nampak menyeramkan dengan para pria yang sudah menunggu di depan gerbang dengan wajah datar. "Selamat datang," sambut para pria bertopi hitam kompak seraya membungkukkan badan ketika semua guru dan siswa sudah turun dari bus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com