webnovel

Dia Ternyata Takdirku

Pernahkah kalian membayangkan jika orang yang selalu ada denganmu adalah takdir hidupmu? Sangat mengejutkan dan terkadang tak masuk di akal jika dipikir dengan logika. Namun kejadian ini bisa di bilang dengan takdir yang sedang di alami gadis belia nan rupawan. Gadis ini bernama Rachel dengan usianya yang baru menginjak 17 tahun. Dimana masa puber pada seorang gadis sedang bergejolak. Ia tak menyadari jika teman dekatnya yang selalu menemaninya selama 10 tahun ini adalah takdir cintanya. Seorang pria bernama Johan yang berumur 18 tahun, satu tahun lebih tua dari Rachel, tetapi mereka besar dan tumbuh bersama karena kedua orang tua mereka saling mengenal. Lalu bagaimanakah perjalan cinta Rachel hingga akhirnya jatuh kedalam pelukan Johan?

Rachel_Oktafiani · Teen
Not enough ratings
10 Chs

Chapter 01

Haiii.. namaku Rachel Angela Santoso, biasanya aku di panggil Rachel dan ada juga beberapa temanku memanggilku Angel. Mereka bilang siiihh.. aku lebih pantas di panggil Angel karena menurut mereka aku seperti angel dari surga. Ngakak banget sih nggombalnya.. Yaaa.. mereka bilang seperti itu karena postur tubuhku yang standart 160cm, kulit putih dan memiliki paras yang cantik dengan rambut hitam panjang yang lurus. Banyak teman cowokku yang berkali-kali menyatakan perasaannya padaku dan mereka hanya tergila-gila dengan parasku saja. Aku tak begitu tertarik dengan alasan yang seperti itu, lagi pula saat ini aku yang masih duduk di bangku SMA kelas 2 ingin fokus pada studi saja. Tak ingin menjalin hubungan pacaran sebelum aku lulus SMA. Yaa.. itu targetku sih.. Aku ingin mencapai nilai terbaik semasa SMA ini.. apalagi nilai kelas 2 ini berpengaruh untuk kelas 3 nanti, jadi aku tak ingin pusing mikirin cinta dan pacaran dulu..

Namun bukan berarti aku tak ada cowok yang aku taksir ya... ya pasti ada..laahh.. cowok yang aku taksir ituu.. Dia kakak kelasku.. atlet basket di sekolah.. tampangnya seperti oppa-oppa korea gituuu.. Namanya Rico. Menurut aku dia tuh cowok tertampan se sekolah.. Namun sayang banget, saat ini si doi sudah punya gebetan.. jadiii yaaa.. hanya di angan ajaa.. hehehe.. Ketampanan dan keahliannya bermain basket dilapangan itu yang membuatku selalu semangat pergi ke sekolah. Sekalian gituu cuci mata.. apalagi kalau abis kena pelajaran yang bikin otak panas.. kan biar ada adem-ademnya gituu.. hehehehehe..

Dan hari ini hari pertamaku masuk sekolah di bangku kelas 2 IPA. Senang rasanya sudah naik kelas dan tinggal menjalani beberapa tahun, lalu sudah lulus SMA gitu.. gak sabar bisa menantikan rasanya jadi anak kuliah..

Seperti biasa tiap pagi aku selalu berangkat bersama sahabatku Johan. Iya.. karena rumah kami satu kompleks, dan dia sudah jadi temanku sejak aku SD.. jadi kita sudah sangat dekat banget. Apalagi orang tua kita juga sudah saling kenal dekat. Tak masalah buatku untuk bermain bersama Johan hingga saat ini.

" Racheeeelll..". Teriak Johan yang telah datang menjemputku pagi-pagi.

" Ohhhh Johan.. masuk dulu.. Rachelnya masih siap-siap di kamar..". Ucap papi yang membukakan pintu ketika Johan datang.

" Pagi om.. iya.. makasi ya om..".

" Nikkk cepetan turun ada Johan sudah jemput lhooo..".

" Iyaaa piii...". Aku langsung bergegas membawa tas ranselku dan jaket yang tergantung kursi belajarku dan langsung turun menemui Johan di ruang tamu.

" Maaf yaaa.. aku tadi lama.. hampir aja buku paket biologiku ketinggalan tadi.."

" Nggak apa kok.. Akunya yang kepagian juga. Ya udah yuk kita berangkat. Omm.. tante.. Johan berangkat dulu yaaa.."

" Lho sudah mau berangkat aja nih?". Ujar papi yang sedang sarapan di ruang makan.

" Sudah om tadi mama bawakan bekal buat Johan dan Rachel".

" Wadduuuhhh.. mamamu kok repot-repot segala sih Johan.. sampai Rachel di siapkan bekal juga.. padahal kalo tante bawakan bekal selalu di tolak sama Rachel.."

" Nggak apa tante.. mama yang mau kok..".

" Ihh mami ini ya.. sudah-sudah.. mulai besok mami aja yang siapin bekal buat kita. Okee?? Daahhh Rachel sama Johan berangkat dulu ya mihh.. piihh.. byeee..". Sambil cium pipi mami dan papi aku pun berangkat naik sepeda motor bersama Johan ke sekolah. Ya.. sekolah kami memang tidak terlalu jauh dari rumah hanya 3 meter jauhnya.

" Kamu nanti pulang sekolah ada ekskul nda?". Tanya Johan padaku sewaktu di tengah jalan.

" Hah? apa? Nggak kedengeran". Teriakku pada Johan saat di tengah jalan yang padat dengan orang-orang yang berangkat kerja maupun ke sekolah. Hanya 15 menit kami telah sampai di sekolah. Johan langsung memarkir sepeda motornya di tempat parkir siswa dan aku menungguinya.

" Kamu tadi tanya apa sih? Nggak kedengaran tadi di jalan..". Tanyaku kembali pada Johan.

" Nggak.. mau tanya aja kamu nanti pulang sekolah ada ekskul apa nggak..".

" Ohhh.. nggak kok.. hari ini ekskulku libur.. cuman nanti aku mau ke perpus dulu abis kelas selesai.. mau cari bahan buat presentasi biologi besok.. kenapa? Apa kamu ada janji sepulang sekolah nanti? Kalo iya gak apa kok kamu balik dulu, aku pulangnya bisa naik taxi online..".

" Nggak.. aku nggak ada janji apa-apa.. hmmm nanti mau aku temani buat cari materinya?"

" Hmmm.. boleh deh.. sekalian minta di ajarin sama orang genius.. hehehehe.."

" Halahhh ngomong apa sih kamu ini..."

" Ya sudah kita sudah sampai kelas.. aku masuk kelasku dulu yaa Jo.. thank you..". Ucapku sambil meninggalkan Johan di depan kelas..

Sesampainya di kelas..

" Eeeecciieee.. sekarang kamu jadian nih Ngel sama Jojo?". Ujar teman-temanku yang langsung resek ketika aku datang.

" Hah?? Apa?? Jadian sama Jojo?? Mana ada?? Dari dulu ya kita cuman temenan kok gak ada jadian-jadian gitu..".

" Masa siihh.. kalau nggak jadian kok tiap hari barengan terus.. pulang pergi lagi..".

" Apa sih kalian kok pagi-pagi sudah resek. Kalau kalian iri dan cemburu Jojo lebih dekat dengan aku ya bilang aja iri.. nggak isah nyindir-nyindir seperti itu.. gak mempan buat aku.". Jawabku dengan ketus pada beberapa temanku yang cemburu akan kedekatanku dengan Johan.

" Ihhh apa'an sih tu Angel?! Sok kecakepan banget? Dekat sama Johan aja belagunya kaya ratu?!". Ujar temanku Melinda yang

ternyata dia menyukai Johan sahabatku.

" Uhhmmm.. bukannya emang Angel cakep ya Mel? Kan banyak cowok yang naksir juga sama dia?". Ucap Sally, salah satu teman Melinda yang polos dan super baik di antara teman-teman yang lain.

" Ihhhh.. apa'an sih Sal? Kok kamu malah belain si Angel itu?! Kamu itu temanku apa bukan sih?! Udah ah! Bete deh jadinya!". Sambil pergi kembali ke tempt duduknya.

" Teng.. teng.. teng.. teng.." lonceng sekolah berbunyi, seluruh murid masuk kedalam kelas dan beberapa menit kemudian jam pertama pun dimulai. Entah kenapa hari ini jam terasa lebih cepat dari biasanya. Atau karena moodku lebih baik hari ini? Karena cuaca hari cerah? Atau aku senang karena Johan akan membantuku sepulang sekolah nanti? Yah entahlah.. apapun yang membuat moodku baik, yang pasti hari ini aku merasa sangat senang.

" Yak, pelajaran hari ini selesai sampai di sini ya.. jangan lupa tugas yang saya berikan untuk di kumpulkan minggu depan ke ketua kelas ya..". Ucap guruku saat mengakhiri kelas.

" Baik bu..". Suara serentak murid kelas dan guruku langsung meninggalkan ruang kelas. Tak lama mata pelajaran pertama usai, jam pelajaran kedua pun langsung di mulai. Suasana kelas sontak riuh dan ramai karena guru yang akan mengajar pelarajan kali ini bukan guru yang biasanya, melainkan guru baru yang akan mengajar. Semua temanku heboh karena mereka melihat guru baru yang akan mengajar bahasa Inggris kali ini wanita yang masih muda dan cantik. Tak hanya cantik, namun memiliki postur tubuh yang rupawan bak model. Semua anak laki-laki di kelasku ramai memperbincangkannya.