Ivannie akhir nya memutuskan untuk mengambil cuti kuliah pada semester akhir nya.
Ivannie mencoba mencari pekerjaan tambahan yang bisa di lakukan nya dari pagi sampai siang. Untuk siang sampai sore dan sore sampai malam, Ivannie sudah mendapatkan nya.
Ivannie bekerja dari pukul sebelas siang sampai pukul empat sore menjadi kasir di sebuah minimarket. Dari pukul lima sore sampai pukul sepuluh malam Ivanka bekerja sebagai kasir di salah satu restauran.
Mencari pekerjaan bukan lah hal yang mudah. Ivannie mendapat tawaran pekerjaan mengurus salah satu rumah kosong yang di tinggal pemilik nya karena pemilik nya berpindah tugas di kota lain.
Perumahan yang terletak di kawasan elite, memiliki luas tanah 400M dengan dua tingkat.
Ivannie mendapat tugas untuk menjaga kebersihan di rumah itu juga menjaga rumah itu.
Ivannie juga di wajib kan tinggal di rumah itu dengan catatan tidak membawa tamu masuk.
Untuk Sabtu - minggu Ivannie di perbolehkan kembali ke rumah nya sendiri.
Setelah mempertimbangkan semua nya, Ivannie memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan itu.
Selain Ivannie mendapatkan bayaran yang lumayan besar, Ivannie juga bisa menghindar dari kejaran para rentenir itu. Karena tidak mudah untuk bisa keluar - masuk perumahan elit ini.
Dan Ivanka akan kembali ke rumah kecil nya setiap hari Sabtu - minggu.
Ivannie di minta menandatangani kontrak selama satu tahun dengan pemilik rumah itu.
Karena pemilik rumah itu tidak ingin repot berganti - ganti orang terus menerus, sementara mereka nanti nya sudah berada di kota lain nya.
Ivannie juga langsung di minta mulai bekerja di esok hari nya, karena pemilik rumah mewah dan keluarga nya pun akan segera pindah kota.
Esok nya setelah bersiap - siap Ivannie pun pergi ke tempat tujuan nya. Ivannie datang ke rumah yang akan di urus nya dengan tujuan untuk bertemu langsung dengan si tuan rumah yang akan menjadi bos nya.
Mereka satu keluarga terdiri dari dua orang dewasa yang adalah pasangan suami - istri sekaligus pemilik dari rumah elit itu. Dan tiga orang anak, anak pertama perempuan, anak ke dua laki - laki dan anak ke tiga perempuan.
Sang nyonya sangat ramah pada Ivannie. Saat Ivannie datang, sang nyonya menyapa nya dengan hangat. Dan sang nyonya lalu mengajak Ivannie berkeliling rumah nya.
" Rumah elit memang berbeda. " benak Ivannie.
Rumah itu sangat elegan dengan barang - barang dan perabot mewah di dalam nya.
Di lantai bawah selain ruang tamu, ruang keluarga dan dapur, mempunyai tiga kamar tidur dan satu ruangan khusus untuk berolah raga.
Di lantai atas hanya ada satu kamar utama dan dua kamar tidur. Kamar tidur utama di tempati oleh tuan dan nyonya rumah. Kamar yang satu di tempati oleh anak perempuan yang pertama, dan kamar yang lain di tempati oleh anak perempuan yang bungsu.
Anak lelaki nya menempati salah satu kamar yang berada di lantai bawah.
Ivannie pun mendapatkan kamar tamu yang berada di lantai bawah.
Hari pertama Ivannie bekerja dengan mereka, Ivannie sudah langsung bisa menyesuaikan keadaan.
Nyonya rumah mengerti tentang jam kerja dan kapan Ivannie baru bisa tiba di rumah.
Ivannie menjelaskan perihal dia melakukan pekerjaan part time lain nya dari siang hingga malam hari.
Sang nyonya menyaran kan Ivannie untuk mengurangi pekerjaan nya karena kuatir Ivannie terlalu lelah.
Tapi mendengar penjelasan Ivannie yang ingin menabung untuk bisa kembali menuntaskan kuliah nya di tahun depan, membuat sang nyonya rumah pun mengerti dan merasa kagum pada semangat Ivannie.