3 Menemani kakek tua menyeberang jalan.

Setelah berbincang dan berkeliling, Ivannie yang melihat masih ada sisa waktu sebelum diri nya bekerja di tempat yang lain, menggunakan waktu nya untuk sedikit mengerjakan pekerjaan di rumah itu.

Setelah waktu untuk ivannie harus ke pekerjaan berikut nya hampir tiba, ivannie pun pamit dan pergi.

Beruntung nya perumahan tempat nya bekerja tidak masuk terlalu dalam. Jadi mempermudah Ivannie dan Ivannie bahkan bisa berjalan menuju jalan utama lalu bisa melanjutkan nya dengan angkutan umum.

Tiba di luar pintu gerbang perumahan, saat lampu merah menyala Ivannie bergegas untuk bisa menaiki angkutan umum dengan arah yang sesuai tujuan nya.

Ivannie yang bersiap menaiki angkutan umum, membatalkan langkah nya dan kembali ke jalur penyeberangan.

Ivannie lalu menyapa seorang kakek tua yang sedang berjalan dengan pelan - pelan mencoba menyeberangi jalan an yang padat itu.

" Hallo kakek, saya sedikit takut untuk menyeberangi jalan. Boleh saya menggandeng tangan kakek ?. " tanya Ivannie dengan sopan dan senyum nya yang ramah.

" Ha ... ha ... gadis muda apa yang kamu takut kan ? Silakan pegang tangan ku. Jangan takut lagi, aku yang akan menjaga mu. Jika lampu nya berwarna merah, itu arti nya mobil berhenti dan itu kesempatan kita yang menggunakan jalan. " jelas kakek tua itu dengan penuh perhatian.

" Terima kasih kakek, aku akan mengingat nya dengan baik. " ucap Ivannie ramah.

Karena jalan nya lambat membuat lampu sudah berwarna hijau. Tapi Ivannie dan kakek tua itu masih berada di tengah - tengah jalan.

" Tin .... tin ... tin ... tinnnn !!!!. " suara klakson mobil saling bersahutan tanda si pengemudi mobil di jalan tidak sabar.

" Haiya ... manusia sekarang sangat tidak sabar dan sangat tidak pengertian. " ucap sang kakek dan berusaha jalan lebih cepat.

" Kakek ... abaikan saja mereka. Kita menyeberang di tempat penyeberangan, jika mereka bisa mengendarai mobil dan memiliki SIM harus nya mereka mengerti apa arti nya zebra cross ini. " ucap Ivannie dengan riang.

" Ha ... ha ... kamu gadis yang baik. " ucap sang kakek yang menyadari bahwa gadis muda di samping nya bukan takut menyeberang jalan sendiri tapi gadis muda itu ingin membantunya nya tapi dengan cara tidak langsung karena tidak ingin kakek yang sudah tua ini menjadi tersinggung.

Ivannie juga memberi tanda dengan tangan nya agar mobil - mobil itu tetap berada di posisi netral. Ivannie juga membuat tubuh nya menjadi pelindung dengan menempatkan diri nya di sebelah kanan si kakek.

Tiba di seberang, Ivannie pun melepaskan tangan nya dari tangan sang kakek.

" Kakek ... apa rumah mu masih jauh ?. " tanya Ivannie mencemaskan si kakek itu.

" Ha ... ha ... aku sering sekali berjalan seperti ini dan melakukan hal seperti ini hampir setiap hari tapi ini pertama kali nya ada orang yang sangat peduli dan mencemaskan ku padahal kamu tidak mengenal ku. " ucap si kakek.

" Maaf kan aku kakek. Aku tidak bermaksud ... " ucap Ivannie tidak enak hati karena berpikir si kakek sudah merasa tersinggung dengan sikap dan pertanyaan Ivannie.

" Ha ... ha ... tidak usah merasa bersalah, justru kakek tua ini merasa senang bisa bertemu dengan mu. Biasa nya anak muda seorang sangat tidak tahu sopan dan juga tidak peduli pada orang tua seperti ku. Kamu pergi lah lanjutkan urusan mu. Jangan kuatir, rumah kakek tua ini sudah tidak jauh. " ucap sang Kakek.

" Tapi ... " Ivannie sedikit ragu untuk meninggalkan si kakek tua ini.

avataravatar
Next chapter