" Saya memang sedang mengendarai mobil tapi ... mobil itu bukan milik saya. Saya hanya seorang sopir jadi saya tidak berani. Saya minta maaf tidak bisa membantu. " ucap si pria itu dengan raut wajah kecewa.
" Bos mu tidak akan tahu. Selesai mengantar ibu ini dengan mobil bos mu, langsung ke tempat cuci mobil. Anda bisa membuat mobil bos anda kembali bersih dan saya akan memberi mu uang untuk cuci mobil nya. " ucap Ivannie.
" Itu tidak mungkin, karena bos ku punya hidung yang sangat sensitif. Beliau pasti akan mengetahui nya. Dan lagi saat ini beliau sedang berada di dalam mobil, menunggu saya kembali. Saya ke sini hanya untuk membeli rokok. Maaf ... " ucap pria itu pada Ivannie masih dengan raut wajah penyesalan.
" Sakit ... tolong aku !!! Aku sudah tidak tahan. Ini sangat sakit. Ini adalah kehamilan pertama ku. Cepat tolong aku. Aku sudah tidak dapat menahan lagi rasa sakit ini. " teriakan si ibu hamil itu.
" Di mana mobil mu ?. " tanya Ivannie dengan suara bergetar karena mulai ikut terbawa suasana panik.
" Itu di depan. " tunjuk si sopir itu.
" Tolong bantu aku menjaga ibu ini sebentar. " ucap Ivannie lalu berjalan dengan bergegas keluar mini market nya dan menuju mobil yang sedang parkir itu.
" Tunggu !!! Bos ku ... dia orang yang cukup sulit di tangani ... " ucap sang pria itu yang sia - sia karena Ivannie yang sudah terlanjur keluar mini market itu dan tidak mendengar suara pria itu.
Melihat mobil yang sedang parkir itu, membuat Ivannie ragu. Itu karena mobil itu memang bukan mobil biasa. Mobil itu tampak bersih dan bersinar dan Ivannie bisa memperkirakan itu mobil yang sangat mahal walaupun Ivannie tidak mengerti apapun tentang mobil.
Langkah Ivannie pun sempat berhenti karena ragu.
Tapi mengingat wajah dan teriakan ibu hamil yang masih ada di dalam mini market nya dan sangat jelas terlihat si ibu itu sangat kesakitan, membuat Ivannie memberanikan diri nya melangkah lagi mendekati mobil itu.
" Tok ... tok ... " Ivannie mengetuk kaca mobil yang gelap itu.
Ivannie tidak bisa melihat pria yang sedang berada di dalam mobil karena mobil mewah itu menggunakan kaca film yang gelap. Dari luar tidak bisa melihat ke dalam dari yang berada di dalam bisa melihat jelas keadaan di luar.
Ivannie kembali mengetuk kaca pintu mobil itu karena tidak mendapat respon atau pun jawaban.
" Tok ... tok ... tokkkk !!!. "
Lalu kaca jendela pun turun dan Ivannie langsung di sambut suara dingin seorang pria yang dengan wajah yang tidak melihat ke arah nya tapi mata nya fokus melihat beberapa kertas yang berada di tangan nya.
" Kenapa pakai mengetuk kaca jendela segala ?!. Tanpa rokok itu, tidak usah kembali. Minta mereka memberikan rokok itu pada mu. Tambahkan harga nya kalau perlu. "
" Maaf tuan ... saya ingin meminta bantuan anda. Ini sangat mendesak. " ucap Ivannie.
Mendengar suara yang terdengar adalah suara wanita dan pria yang berada dalam mobil itu pun merasa kenal dengan suara itu, dengan segera pria itu memalingkan wajah nya dari kertas - kertas yang berada di tangan nya untuk melihat siapa sosok wanita itu.
" Kamu ?!!!. "
Ivannie dan pria itu sama - sama saling terkejut saat kedua mata mereka bertemu dan saling melihat.