Mendengar pertanyaan tuan Ken membuat Ivannie marasa aneh.
" Ia tuan, apa saya perlu membatalkan libur saya esok untuk di tukar hari lain nya ?. " tanya Ivannie.
" Tidak ... sayang sekali kalau kamu sudah ada rencana. Baik lah lain kali saja. lain kali aku akan mempertemukan kalian. " ucap tuan Ken.
Walau Ivannie bingung dengan ucapan tuan Ken, Ivannie memilih hanya menganggukan kepala saja lalu permisi kembali ke posisi nya.
Esok hari nya Ivannie tidak menyangka kalau Hendry akan datang lebih awal Dari waktu yang mereka janjikan.
Waktu menunjukan pukul lima lewat lima belas menit sore hari, saat Ivannie melihat Hendry memasuki mini market tempat Ivannie bekerja.
Ivannie yang masih di sibukan dengan pengecekan barang masuk, hanya menganggukan kepala nya saat melihat Hendry.
" Sudah ku kasih tahu jam tujuh malam baru aku bisa pulang, tapi dia datang terlalu awal. Biarkan saja lah, bukan urusan ku. " benak Ivannie.
" Ivannie ... ini minum lah dulu. " ucap salah satu rekan nya yang tiba - tiba datang dengan menyodorkan sebotol air mineral dingin.
" Ooooh ... terima kasih. " ucap Ivannie menerima air mineral dingin itu.
Karena kebetulan Ivannie juga merasa kehausan, tanpa sungkan lagi Ivannie langsung membuka segel dan meneguk isi nya.
" Jangan berterima kasih pada ku. " ucap rekan nya.
" Ia, nanti aku ucap kan terima kasih juga ke bu bos buat air mineral nya. Tapi aku juga harus berterima kasih pada mu juga karena sudah mengantarkan nya untuk ku. " ucap Ivannie tersenyum tulus.
" Itu ... air itu bukan dari bu bos. Tapi dari pria tampan yang duduk di depan. " ucap rekan Ivannie sambil menunjukan jari telunjuk nya.
Ivannie melihat ke arah yang di maksud rekan nya. Dan melihat ternyata pria aneh yang akan makan malam bersama nya.
Pria itu sedang duduk santai di kursi luar yang memang di sediakan pihak mini market nya, untuk pengunjung bisa duduk - duduk santai.
Pria itu hanya duduk santai dan terlihat sedang bermain game dengan ponsel nya.
" Ivannie ... lihat lah !. Hanya dengan dia duduk diam saja, terlihat sangat keren, wajah nya juga tampan. " ucap rekan Ivannie.
Ivannie kemudian kembali melayangkan pandangan mata nya ke arah pria itu.
" Dia memang tampan, tapi otak nya bermasalah. " ucap Ivannie lirih.
Dan hanya dalam hitungan detik setelah Ivannie mengucapkan kata itu, mata pria itu menatap ke arah nya, tersenyum pada nya dan melambaikan tangan nya.
Ivannie hampir tersedak air minum nya, dan cukup malu rasa nya. Untung nya si pria tidak mendengar ucapan nya barusan.
" Ivannie lihat lah, dia melihat , tersenyum dan melambaikan tangan nya ke arah sini. Kamu mengenalnya ?. Atau jangan - jangan dia pacar mu yah ?. Ivannie ... kamu beruntung banget, buat aku iri deh. Seperti nya dia juga anak orang kaya yah ?. Walaupun terlihat sedikit lebih tua dari umur mu, tapi tampan nya masih kebangetan lho. " ucap rekan Ivannie senyum - senyum menggoda Ivannie.
" Iiiihhh ... apa an sih. Kakak, bu bos lagi lihatin kita lho. " ucap Ivannie mencoba menghindari obrolan tentang pria itu.
" Baik lah ... aku kembali ke pos ku, kamu lanjutkan kerja mu. Tapi nanti harus cerita ke aku yah, semua nya !!. " ucap nya sambil berlalu meninggalkan Ivannie.