17 Boa Hancock

PERINGATAN CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR SEKSUAL DAN TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIBAWAH 17 TAHUN

di dalam ruangan gelap terdapat sepasang kekasih yang sedang menindih satu sama lain.

setelah asik bermain dengan payudara hancock yang besar saya membawa turun satu tangan kebawah dan membuka gua tersembunyi yang tidak disangka sudah basah disana. cairan yang keluar dari dalam sudah tidak terbendung yang berarti dalam beberapa waktu hancock mengalami beberapa orgasme.

"betapa buruknya kau sayang" dhika berkata sambil menunjukkan cairan orgasme hancock kepadanya

"hmm tak tahu malu" hancock berkata sambil menutupi wajahnya karna malu

saya sangat suka setelah melihat bagaimana hancock bertindak malu malu. saya memindahkan tangannya yang berusaha menutup waajah cantiknya. dia melihat saya dan kita saling memandangi dalam beberapa saat. saya mengelus pipinya yang memerah, saya ingin memanjakannya dan menikmati seluruh tubuhnya. saya mendekatinya dan mencium keningnya tidak berenti disitu saya turun ke matanya sambil menikmati sesi ciuman kami saya terus memijat payudara kirinya sambil memasukkan jari tengah saya ke celah vaginanya. setelah itu saya mencium hidungnya dan tidak lama kemudian saya turun kelehernya dan meninggalkan beberapa bintik merah.

adik kecil saya sudah tegak menunjuk langit memindahkan satu tangan saya dan mengambil adik kecil. saya menggodanya dengan memainkan adik kecil saya di luar vaginanya yang merah muda dan tidak membiarkannya masuk dengan mudah.

"jika sayang ingin membawanya masuk, sayang harus memohon dengan keras" dhika mendekati telinganya dan membisikkannya

"tidak aku tidak mau hubby, itu memalukan" hancock berkata dan menggelengkan kepalanya

"kalau begitu kita liat sampe kapan sayang akan bertahan" dhika berkata dan tersenyum sambil menambah kecepatan kesekan di luar vaginanya

"aahh uhhh aahhh, hubby aku tidak tahan lagi masukan ke dalam" hancock mendesah dan berkata

"memohon lah dengan benar sayang" dhika berkata

hancock menggigit bibirnya dan akhirnya menyerah dan memohon kepada dhika "hubby tolong masukkan adik kecilmu ke dalam vaginaku yang basah dan hancurkan selaput darahku dengan satu dorongan" sambil melebarkan vaginanya dengan kedua tangannya

"baiklah" dhika berkata

saya menaruh adik kecil saya di dekat vaginanya dan mendorongnya dengan satu kali jalan seperti apa yang di mau hancock. perasaan yang begitu ketat ini lebih ketat dari sex sebelumnya benar benar ada hartu karun kah di dalamnya. setelah adik kecil saya masuk sepenuhnya saya melihat ke bawah dan melihat darah mengalir dari dalam vagina hancock, ini menandakan kedua kalinya saya menaklukan perawan.

"aaaahhhhh" hancock mengiris kesakitan sambil meneteskan air mata dari kedua matanya

saya melihatnya seperti itu secara langsung menjadi tidak tega dan akhirnya bertanya "bagaimana ingin berhenti" sambil mengelus wajah cantiknya

"tidak hubby lanjutkan aku senang karna kita sudah resmi menjadi suami istri itu makanya aku menangis" hancock berkata dan memaksa tersenyum karna rasa sakit di tembus adik kecil saya

aku mengangguk dan bertanya sekali lagi "apakah sayang yakin" melihatnya juga mengangguk saya akhirnya memutuskan untuk bergerak secara perlahan

setelah 5 menit berlalu erangan hancock semakin liar yang menandakan kesakitannya digantikan oleh kesenangan. selama 10 menit terakhir ruangan itu dipenuhi dengan suara daging berair yang saling menumbuk juga erangan menggoda dari hancock yang cukup keras. tidak memperdulikan seseorang mendengarkan mereka, mereka terus melakukannya sampai benih dhika meledak di dalam rahim hancock.

sampe sekarang tidak ada satu pun yang memberikan ulasan atas novel ini. apa kita drop aja novel ini :(

avataravatar
Next chapter