Keduanya tersentak terutama Calista, wajahnya pucat pasi. "Kita sedang membicarakan-" Ucapnya gelagapan, tidak berani menatap tajamnya mata sang kakak. Tahu ada yang coba Calista sembunyikan, makin mendekatkan wajahnya.
"Membicarakan apa? Siapa yang tidak ku sukai?" Jemarinya terulur meraih dagu Calista. "Katakan!"
"Em bukan tentang siapa yang tidak Kakak sukai tapi, kita sedang membicarakan makanan kesukaan mu. Aku kasih tahu calon Kakak ipar kalau … " jeda sejenak, menatap Lenata penuh arti, memintanya untuk diam. "Kakak tidak suka makanan pedas."
"Oh, iya itu memang benar, aku tidak bisa makan pedas."
"Berarti selera kita beda. Aku penyuka pedas."
Mengusap kepala Lenata. "Selera tak jadi masalah sayang. Perbedaan itu kan indah. Oh iya, tolong bantu Calista, akan ku siapkan mobil."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com