Leonard mendongak ke bawah mengintip wajah cantik yang masih bergelung ke dalam pelukan. Tidak ingin membangunkan sang istri yang masih tertidur pulas kembali dipeluknya tubuh ramping dengan sangat posesif.
Meskipun matanya ikut memejam akan tetapi tidak dengan pikirannya. Pikirannya melayang jauh memikirkan pertemuan sang istri dengan Darren. Tanpa dapat dipungkiri berbagai pikiran buruk bersarang didalam benaknya. Seharusnya Leonard percaya 100% pada sang istri tercinta, akan tetapi rasa cemburu telah membuatnya dipenuhi dengan berbagai pikiran negative.
Iris hitamnya kembali terbuka sempurna. Ditatapnya langit - langit kamar dengan tetap memeluk erat tubuh ramping. Hembusan nafas berat mengiringi deru nafasnya menemani bayang - bayang pertemuan Calista dengan Darren yang kembali berputar - putar dalam benaknya bagai kaset rusak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com