Pagi - pagi sekali kakak adik sedang di sibukkan dengan persiapan keberangkatan mereka ke London. "Earl, jangan sampai ada yang ketinggalan!"
"Hm, apa Kia sudah dijemput?"
"Belum."
"Kenan!" Yang dipanggil sudah berdiri dihadapannya sembari membungkukkan badan. "Iya, Nona Earl."
"Jemput, Nona Kiara. Sekarang!"
"Tidak perlu." Potong Calvino. Kenan yang paham betul dengan tatapan Tuan nya langsung melenggang dari sana. Namun, sebelum pergi membungkukkan badan sebagai salam hormat.
Ekor mata Calista melirik tajam seolah bertanya, kenapa harus Kakak sendiri yang menjemput? Kenapa tidak Kenan saja?
Tidak ada satu katapun yang terucap dari bibir kokoh selain usapan lembut pada puncak kepala. Beriringan dengan itu semakin menjauh dari sang adik tercinta. "Mana kunci mobil?" Pintanya pada Kenan.
"Ini, Tuan."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com