Terhitung sudah dua hari lamanya Darren meninggalkan mansion, selama itu pula Calista tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak. Wajahnya putih pucat, bawah mata menghitam, sinar matanya tidak lagi menyilau indah kecuali sorot mata penuh luka.
Tidak jauh dari posisinya saat ini Leonard terus saja mengawasinya dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding berpadukan kaki menyilang. "Masalah apa yang sudah kau alami Calista? Kenapa kau jadi seperti ini? Apa kau benar - benar mencintainya sampai menyiksa dirimu sendiri seperti ini? Lalu, apa di hati mu sudah tidak ada Leo mu ini, hum? Benarkah kau sudah melupakan ku, Calista? Benarkah di hatimu sekarang hanya ada nama Darren?" Lirihnya berpadukan dengan hembusan nafas berat mengiringi deru nafasnya, beriringan dengan tatapan mengunci pada Calista nya yang sedang menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa dengan menatap langit - langit taman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com