webnovel

Detak jantung cinta kita

Dari detak jantung jadi cinta. Hati yang hancur, dapatkah diperbaiki? Winda seorang perawat merasakan perihnya patah hati ketika memergoki kekasihnya sedang bercumbu dengan wanita lain. Pepatah berkata cinta baru memulihkan luka lama. Luis, sang pasien di tempat kerja Winda menjadi 'obat' yang hadir menyembuhkan luka hati Winda. Kisah cinta bersemi hingga mereka memutuskan untuk mengikat cintanya dalam satu janji suci. Namun takdir berkat lain, Luis mengalami kecelakaan. Harapan hidup kecil, ia akhirnya memutuskan untuk mendonorkan jantungnya untuk seseorang yang ia pilih. Mampukah Winda melepaskan kepergian Luis dan melanjutkan hidupnya? Bertekad menutup hatinya tapi sekali lagi seorang lelaki yang ternyata penerima donor jantung Luis masuk dalam hidupnya. Mampukah dia membuat Winda melupakan Luis? Detak jantung orang yang sama di tubuh yang berbeda. Dua lelaki satu jantung. Hemmm ... Cerita ini hanya karangan author, maaf jika ada kesamaan nama karakter atau kemiripan kisah. Jangan lupa masukkan novel ini kedalam library/ daftar baca kalian ... Untuk mendapatkan info tentang novel hasil karya dari author, silakan kunjungi : Fb : Pena_aQuina Ig : @pena_aquina

Pena_aQuina · Urban
Not enough ratings
464 Chs

372. Tingkah Big Bos.

Dinda berpikir jika rekan kerjanya sudah selesai istirahat, kemungkinan big bos akan kembali ke ruangannya dan berhenti mengganggu, sebab merasa tidak enak jika ada karyawan lain. Bukankah selama ini big bos mengganggunya jika ia sedang sendirian.

"Ehmm, ngomong-ngomong ini jam istirahatnya bukankah sudah berakhir seharusnya?" celetup Dinda.

"Ohya? Ah mungkin jam milikmu yang rusak" jawab Dias asal.

"Aku lihat jam kantor yang ada di dinding itu" Dinda menunjuk ke arah jam dinding yang tersemat di salah satu sisi dinding kantor.

"Tapi jamku belum berakhir. Mungkin jam dinding itu sudah mau habis batreinya."

Dinda lalu melihat layar monitor di hadapannya. "Nah, ini di monitor juga sama, sudah jam satu siang. Bukankah seharusnya waktu makan siang sudah berakhir dua puluh menit lalu?" protes Dinda. "Tidak mungkin jam di layar monitor ini habis batrei."

"Ehmm ah tunggu, lihat kesini sebentar" suruh Dias.

"Apa lagi?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com