webnovel

We're Getting Married Tommorow

"huh?"

"aku tahu kau punya pertanyaan untukku" jawab Chaewon masih serius mengeringkan rambut.

'dari mana dia tahu?' pikir Kyuhyun.

Chaewon mematikan pengering rambut dan menatap Kyuhyun dalam cermin "apa kau sedang berpikir dari mana aku tahu?"

Kyuhyun mengangguk.

"insting" jawabnya sambil memasukan kembali pengering rambut itu ke dalam laci, "jadi, katakan saja" dengan santainya Chaewon kembali duduk di tempat tidur.

"di New York, fenomena sepertimu termasuk langka. Maksudku, wanita yang masih perawan" Kyuhyun berbalik untuk menatap Chaewon secara langsung.

"memang"

"mengapa kau memutuskan untuk tetap seperti itu?"

"tidak ada alasan khusus, hanya pilihan hidup"

"apa sebelumnya pernah ada pria yang mengajakmu untuk melakukan sex?"

"tidak, karena aku akan langsung memutuskan hubungan jika bertemu dengan orang yang memiliki maksud seperti itu "

"tapi tidak denganku" Kyuhyun menyeringai.

"karena kau pria yang aneh"

"aneh? Apa maksudmu?"

"Semakin aku menjauh, kau semakin mendekat"

Kyuhyun tersenyum.

"ada lagi?" Chaewon memastikan.

"kurasa tidak. Sebaiknya kita ke ruang tengah, karena makan malam akan di antarkan"

Mereka pergi ke ruang tengah dan menyantap makan malam yang beberapa saat kemudian di antarkan ke kamar mereka.

"besok aku akan ada rapat pagi, setelahnya kita akan mengadakan prosesi pernikahan menggunakan adat Jepang" Kyuhyun menginformasikan di sela-sela acara makan malam mereka.

"menikah besok? Kenapa tidak diskusikan dulu denganku?"

"kita hanya menjalankan prosesi sederhana saja. Kita bisa merayakannya sesuai keinginanmu saat kembali ke New York"

Chaewon menaruh sumpitnya dan dengan nada yang dingin ia berkata "kau tahu bukan itu yang aku permasalahkan. Aku ingin kita berdiskusi jika menyangkut hal yang melibatkan kita berdua. Aku tidak suka dengan keputusanmu yang sepihak ini"

"Doesn't matter. Pada akhirnya kita akan menikah baik besok atau kapanpun itu"

Chaewon menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi "apa kau akan tetap seperti ini di masa depan?"

"apa?"

Chaewon tahu Kyuhyun mengerti maksudnya hanya saja Chaewon tidak akan mengulang pertanyaannya lagi. Chaewon hanya menatap Kyuhyun dengan raut wajah yang serius.

"sejak hari pertama kau memintaku untuk datang ke ruanganmu seorang diri. Kau selalu memutuskan segalanya secara sepihak. 'berikan anak itu padaku', 'mulai saat ini kau tinggal denganku', 'kita akan menikah' semua kau putuskan sendiri tanpa melibatkan aku. Dibutuhkan dua orang untuk membangun yang namanya sebuah hubungan, karena dua orang yang terlibat di dalamnya maka keduanya harus diikut sertakan dalam membuat keputusan agar hubungan tersebut tetap berjalan."

Kyuhyun terdiam mendengarkan runtutan kalimat yang bisa dibilang sebagai isi hati atau bentuk protes dari Yoon Chaewon.

"aku bisa saja memutuskan untuk pergi di hari pertama kau meminta bayiku. Tapi aku tidak melakukannya karena kau ayah dari bayi ini, suatu saat nanti dia pasti ingin mengetahui siapa ayahnya. Selain itu, aku juga memiliki pekerjaan yang harus kupertanggung jawabkan."

"apa saat ini kau sedang merajuk?"

Chaewon melipat tangannya "menurutku mendiskusikan sesuatu untuk kepentingan bersama sebelum mengambil keputusan adalah hal yang wajar"

"baiklah. Aku tidak pernah menang saat berargumen denganmu. Jadi apa yang kau inginkan?"

"apa kau sudah menyelesaikan segala urusanmu dengan para wanita-wanitamu?"

"jika itu yang kau khawatirkan, kau tidak perlu memikirkannya lagi. Aku sudah tidak lagi berhubungan dengan mereka saat bertemu denganmu" Kyuhyun mengembangkan senyumnya yang Chaewon anggap sebagai ekspresi bodoh.

"aku hanya tidak ingin di masa mendatang tiba-tiba saja salah satu atau bahkan beberapa dari mereka protes padaku karena telah merebut pria mereka. Aku bisa menerima segala perlakuan mereka tapi aku tidak akan tinggal diam jika mereka menyakiti bayiku." Kecam Chaewon.

"aku bisa memastikan bahwa itu tidak akan terjadi" janji Kyuhyun penuh percaya diri.

Chaewon menghela nafas "apa yang membuatmu yakin seperti itu?"

Dengan angkuh Kyuhyun mengakui"aku punya uang, mereka yang pintar tidak akan berani mencoba untuk mengusikku dan orang-orang yang penting bagiku. Jikapun ada yang berani maka mereka harus siap menerima konsekuensinya"

"ada sesuatu yang perlu kau ketahui" Chaewon kembali melanjutkan makannya yang tertunda. Kyuhyun menunggu kelanjutan dari topik yang diangkat Chaewon dengan sedikit rasa penasaran.

Chaewon menyelesaikan makannya dan diakhiri dengan segelas teh hijau. Kemudian kembali melanjutkan topik bicaranya "di hari aku terjebak dalam lift, aku mendapat paket misterius berisikan bangkai tikus. Aku masih belum mengetahui siapa yang melakukannya dan mengapa?"

Kyuhyun terkejut karena baru mendengar hal ini "kenapa kau tidak mengatakan padaku sebelumnya?"

Saat ini Chaewon sudah bisa membahas masalah ini dengan lebih santai "pada saat itu aku masih syok dan tidak bisa mengatakannya"

Alis Kyuhyun bertaut, raut wajahnya pun penuh dengan rasa cemas bercampur kesal. Ia marah pada siapapun yang berani mengusik kehidupannya "tenang saja, aku pasti akan menemukannya dan memberinya pelajaran yang setimpal" Kyuhyun meyakinkan.

Chaewon mencoba bangkit walau sedikit kesulitan karena perutnya yang sudah membesar ditambah faktor posisi duduk yang berlesehan di lantai tatami.

Kyuhyun bangkit untuk membantu Chaewon "mau ke mana?"

"aku ingin mencari udara segar"

"baiklah, tunggu sebentar" Kyuhyun pergi mengambil mantel mereka

"aku ingin pergi sendiri" pinta Chaewon saat melihat Kyuhyun telah kembali dengan mantel yang telah terpasang di tubuhnya dan juga mantel Chaewon yang ada di tangannya.

Kyuhyun tentu saja protes keras "tidak bisa, ini sudah malam dan di luar sangat dingin"

"kau tidak suka jika aku memutuskan sendiri?"

"tentu saja. Terlalu riskan untuk membiarkanmu pergi sendiri, lagipula kita sudah setuju untuk saling berdiskusi sebelum memutuskan"

Chaewon mengambil mantelnya dan berjalan keluar dari kamar mereka diikuti oleh Kyuhyun yang menyusul di belakangnya. Chaewon masih diam, pandangannya tetap lurus ke depan, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"apa ada sesuatu yang masih mengusik pikiranmu?" Kyuhyun kini berjalan di samping Chaewon.

Chaewon menikmati pemandangan malam pohon pinus yang berdiri di hamparan salju tipis yang menutupi tanah. Lalu ia berhenti untuk melihat bulan sabit yang bersinar terang "ada sesuatu dalam pikiranku yang berkata bahwa mungkin ini karena aku akan menikah denganmu. Mereka yang tidak suka denganku berbuat seperti itu.."

"jadi karena ini kau bertanya tentang urusanku dengan wanita-wanita itu?" Kyuhyun memeluk tubuhnya dari belakang.

Chaewon dengan enggan menganggukkan kepalanya "tetapi..tidak banyak orang yang tahu identitasku sebagai calon istrimu."

"tidak perlu kau pikirkan lagi. Aku yang akan menyelesaikan masalah ini secara tuntas dan aku akan melindungimu dari apapun itu." Kyuhyun membalikkan tubuh Chaewon lalu menangkup wajahnya dan memberikan kecupan yang dalam di dahinya.

"lebih cepat kita menikah maka lebih baik bagimu juga" Kyuhyun masih mendorong pemikirannya akan pernikahan mereka.

Chaewon tidak menyetujui maupun menolaknya. Ia hanya ingin berdiam dalam pelukan hangat Kyuhyun malam ini.