"Mari kubantu."
Agnes mendongak melihat pria yang baru saja ditabraknya, semua para siswa Pelita Bangsa seketika riuh gaduh melihat sosok yang mengulurkan tangannya ke Agnes.
"Kamu!" bulat mata Agnes melihat pria itu. "Ngapain kamu di sini?!" Agnes segera berdiri.
"Mau aku bantu ga?" Senyum pria itu yang tak lain Bagas, santai.
"Nggak!" ketus Agnes menepuk-nepuk roknya.
"Bukankah orang itu yang ada di video ini!? Hei! Kamu ngapain ke sini? Mau bikin video lagi, hah?" sindir salah satu siswi Pelita Bangsa dengan angkuhnya.
"Kamu … Nora, kan? Teman sekelas Agnes?" tanya Bagas sedikit mendekat.
"M-mau apa Anda! Ini di sekolah, ya! Jangan macam-macam, banyak CCTV!" ancam Nora berlagak berani.
"CCTV? Hah, apa kau pikir aku takut dengan mainan anak kecil seperti itu?" Seringai Bagas, sementara murid-murid lainnya hanya melihat sambil berbisik.
"Cukup, Bagas!" kesal Agnes mengepalkan kedua tangannya.
"Bagas?" gumam Nora dalam hati melirik Agnes yang berdiri di belakang mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com