Eryk tertawa keras seketika itu juga, yang membuat Gaea tersentak kaget tidak menyangka pria itu akan menertawakan dirinya. Ia mengira Eryk pasti tak percaya.
"Apanya yang lucu!?"
Eryk mengacuhkan, sibuk tertawa hingga air mata muncul di pelupuk matanya saking lucunya gurauan Gaea tadi, hingga bersedak akan tawanya yang tiada henti.
Dua hari ditinggal, sungguh luar biasa sekali Rainer dan Gaea, terutama Rainer.
Gaea semakin keras mengepalkan tangannya, sama sekali tidak bersimpati pada keadaan Eryk yang tengah terbatuk-batuk malah agak terhibur sebab sudah meremehkannya.
Eryk berhenti tertawa akhirnya, menghapus cairan bening dari matanya, menatap Gaea dengan pandangan meremehkan, "Selamat kalau begitu."
"Eh?" Gaea terkejut Eryk tidak marah akan pengakuannya, ia sempat mengira bakalan bertengkar lagi. Memang benar adanya jika Eryk tidak memiliki perasaan padanya.
"Eryk!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com