webnovel

23. Lian

Atala dan Riyan kini sudah berada di kamar, Atala sibuk membersihkan make up yang masih menempel di wajahnya sementara Riyan sibuk bermain game di ponselnya. Selesai nya Atala membersihkan make up, ia tak lupa mencuci muka dan menggosok gigi.

Alangkah terkejutnya Atala saat Riyan memeluknya dari belakang "bangsat! eh, sumpah ya lo gausah ngagetin gua kayak gitu?! dikira gua kaga punya jantung kali" sentak Atala dan langsung bergegas berkumur-kumur.

"astaga ay, kalo orang gapunya jantung mana bisa hidup? ya tentu saja kamu punya jantung".

"ga gitu juga ya sialan, minggir! sana, gosok gigi lo" suruh Atal sembari melepaskan pelukan Riyan dan meninggalkan Riyan sendiri di kamar mandi.

drrttt... drrtt...

Atala mengambil ponselnya yang berbunyi, ia melihat nama yang ditampilkan layar membuatnya tersenyum merekah. Atala langsung saja menarik ke atas tombol hijau yang ada di layar dan menjauhkan dirinya dari kasur.

": Atala

': Seira

"haloo kak Ei".

'malam sayang, kamu lagi ngapain hm? jam segini belum tidur'.

"aku abis gosok gigi kak, ini niatnya mau lanjut nonton tapi kak Ei malah nelpon".

'oh... gasuka kakak telpon ya?'.

"GA! maksudnya ga gitu, aku suka Kaka telpon kok".

'hahaha iya iya, kakak besok pulang de. kamu mau jemput kakak ga?'.

"beneran? iya nanti aku jemput! aku punya kejutan buat kakak nanti hehehe".

'kejutan?'.

"Yap! kejutann, sudah Ala mau bobo kak. selamat malam, sweet dreams ka".

'kamu juga, Ade'.

Atala tersenyum senang dikala tau bahwa Kaka sulungnya akan pulang dengan begitu ia akan bertemu dengan ponakannya, Lian. Atala tak sabar menunggu Lian, terus nanti dirinya akan memperkenalkan si kembar sama Lian.

"Lian pasti seneng" gumam Atala.

"siapa Lian?" bariton milik Riyan menyapa indra pendengaran Atala.

"ponakan gua, Kaka gua besok mau balik terus gua juga ada niatan mau jemput".

"mau ajak kembar sekalian?".

"iya, soalnya bakal jadi kejutan buat Kaka gua".

"yaudah, ayo tidur ay".

+-+-+-+-+

Atala terbangun dari tidurnya di saat ada sesuatu yang sedang mencium-cium pipinya, ia membuka matanya dan terlihat 2 anak kecil dengan wajah yang mirip sedang tersenyum merekah. Kaizen sama Keivan.

"Kai... Kei... aku mau tidur uh" lirih Atala memejamkan matanya lagi.

"Mom... jangan tidur lagi, Daddy bilang kita mau jemput aunty" ucap Keivan menggoyang tubuh Atala.

"MOMMY" teriak sang kembar berusaha membangunkan Mommy nya yang sangat amat kebo ini.

"Twins, jangan teriak pada Mommy kalian. sudah, lebih baik kalian mandi terlebih dahulu, bibi Suci sudah menunggu" ujar Riyan yang sedang menyenderkan dirinya di pintu sambil menatap si kembar yang masih berusaha membangunkan Mommy mereka.

"tapi Dad-" ucapan kembar terpotong saat Riyan menyuruh mereka untuk turun ke bawah.

"gaada tapi-tapian, Twins. C'mon, just let Daddy wake up your mommy" tegur Riyan.

"okeh Dad" Kaizen dan Keivan akhirnya berjalan lesu keluar kamar.

"anak gua kok digituin?" tanya Atala yang sudah duduk sambil menyenderkan punggungnya di kepala kasur.

"kamu udah bangun ay?".

"pake nanya, jawab dulu kenapa anak gua digituin?".

"harus tegas sayang, nanti mereka bakalan ngelunjak" jawab Riyan merapihkan rambut Atala yang mencuit ke atas.

Atala memutar matanya malas dan menyuruh Riyan menyingkir agar dia bisa turun dari kasur, ia berjalan gontai ke kamar mandi tak mempedulikan Riyan yang ingin bermanja-manja dengannya.

Atala kini sudah siap dengan kaos putih dan kemeja hitam oversize, serta celana panjang yang bergambar anime.

Riyan pun sudah rapih dengan kaos pendek yang sedikit mengetat pada tubuhnya, serta celana panjang hitam yang menutupi kakinya.

begitupun kembar, mereka memakai pakaian yang dibelikan Atala kemarin. Hoodie dengan celana pendek yang mereka kenakan sekarang, serta sepatu yang sangat keren.

"Mommyyy" panggil Keivan.

"kenapa Kei?" tanya Atala, ia sebenernya mau gendong Keivan tapi tangannya masih belum sembuh hwhw.

"kita mau kemana?".

"jemput aunty Ei, nanti kalian punya teman baru".

+-+-+-+

"ABUELAAA, ABUELOOO" teriak kembar dan langsung memeluk Dery dan Mira yang memang sudah melebarkan tangannya.

Fyi: Abuela itu nenek dan Abuelo itu kakek, ini panggilan dari bahasa Spanyol.

"holaaa cucu-cucu Abuelo tersayang" sapa Dery mengecup satu persatu pipi Kaizen dan Keivan.

"mana kak Ei, Ma?" tanya Atala.

"lagi jalan ke sini, De" jawab Mira.

Mereka menunggu beberapa menit dan tiba keluarga kecil dengan anak yang mungkin bisa dibilang berusia sama dengan Keivan dan Kaizen.

Anak kecil itu langsung memeluk kaki Atala, dengan sigap Atala berjongkok dan langsung memeluk anak kecil itu. Membuat Kaizen dan Keivan cemberut dipelukan Abuela dan Abuelo nya, Atala? masih memeluk anak kecil itu sambil tersenyum gemas.

"Haloo Lian, gimana kabar kamu hm?" tanya Atala mengusap dahi anak kecil itu agar poninya tak menusuk matanya.

"aku baik-baik saja Kak, Bunda bilang aku bisa sembuh sebentar lagi" jawab Lian.

"syukurlah, Lian kamu semangat terus! nanti bisa main sama Kak Ala terus, ya ga?".

"hum! iya".

Riyan yang dari tadi melihat Atala kini menoleh ke arah Kaizen dan Keivan yang sedang cemberut dan mendekat ke arah nya, memeluk kakinya dengan wajah murung itu. Riyan tebak, pasti nanti mereka bakalan nangis di rumah.

"oh! ini Kak Ala mau kenalin temen baru buat Lian, Kai... Kei... sini sayang, ini kenalan sama temen baru" titah Atala.

Namun hanya anggukan yang di dapat, mereka ber2 berjalan mendekati Lian tanpa semangat sedikitpun hanya ada perasaan iri pada Lian. "nah, kenalin diri kalian masing-masing" Atala menatap Kaizen terlebih dahulu, mengkode agar Kaizen duluan yang kenalan.

Dengan kepekaan Kaizen, ia menghela nafas dan mengulurkan tangannya "Aku Kaizen".

Lian menerima jabatan tangan dari Kaizen "Li-lian".

setelah itu berpindah ke Keivan, "aku Keivan dan jangan kamu ambil Mommy kamu ber2".

"eh?" bingung Lian dengan ucapan Keivan.

"pfftt, ga bakalan Kei" ucap Atala sambil terkekeh kecil melihat kelakuan gemas anaknya.

"oh jadi ini kejutannya, sebenernya Kaka ga terkejut si De" ujar seorang perempuan cantik dengan kacamata hitamnya.

"Lah? kok ga kaget?".

"ya udah dikasih tau sama Mama kalo kamu ngadopsi anak".

"kebiasaan Ma, jangan kasih tau duluan dih" gerutu Atala.

"Holaa Twins, holaa Lian. Rich aunty kalian yang gudluking ini coming!!" teriak Mara yang baru saja datang dengan memegang helm mahalnya, Atala menatap itu ke arah Mara. pasti itu helm baru, soalnya warnanya putih bukan hitam.

"Kak Maraaa" sahut Kaizen, Keivan dan Lian.

Mereka ber3 menghampiri Mara dan memeluk aunty coolnya, Atala senang bisa melihat kembar sepertinya akan akur dengan Lian.