webnovel

22. Cantikkk

Jaiden, Jeffry dan Bintang masuk ke dalam ruang tata rias dengan terkejut saat melihat ketua mereka di sana sedang tertidur pulas saat di make up-in. Di sana juga ada Riyan yang lagi nopang dagu Atala agar periasnya lebih mudah mengaplikasin make up di wajah Atala, sebenernya tadi Atala ga tidur masih ngobrol sama periasnya cuman karena lama jadinya Atala ngantuk.

kok bisa ada Riyan? iya, soalnya Atala telpon minta beliin kopi sama cake. pas dateng Atala malah tidur dan agak sedikit merepotkan periasnya.

"emm..." Atala membuka mata perlahan dan ingin mengucek matanya, untung saja sang perias langsung memegang tangan Atala.

dengan setengah sadar Atala menoleh ke arah sang perias "mau ngucek mata kak", sang perias menggeleng pertanda tak mengizinkan Atala. yang baru bangun tidur hanya bisa cemberutnya, sekarang tahap terakhir yaitu mengoleskan liptint di bibir Atala.

"jangan tidur ay, nanti giliran kamu" ucap Riyan yang masih setia menopangi dagu Atala.

"hemmm iya".

Jaiden, Jeffry, dan Bintang hanya bisa cengo di sana melihat ketuanya yang sudah siap dengan penampilan yang bisa dibilang baru di mata mereka. Atala yang dipoleskan bedak, sedikit blush on yang menghias pipinya, eyeshadow yang sesuai kulit dengan eyeliner yang tipis menghiasi matanya begitupun dengan liptint ombre yang baru saja dipakaikan.

"sudah siap, sudah selesai ya kak, kalau gitu saya izin pergi" pamit sang perias dan membereskan barang-barang make up-nya.

"terimakasih" ujar Riyan membungkukkan sedikit badannya kepada sang perias.

setelah kepergian sang perias, Atala bangun dengan jiwa yang sudah penuh di dalam dirinya. "AAAAAAA SIAPA ITU ANJING YANG DIKACA COK" teriaknya saat melihat diri sendiri.

"itu lu begowww, sumpah oon banget punya ketua" cibir Bintang memutar matanya malas.

"anjir???" Atala menatap tak percaya ke pantulan kaca yang menampilkan dirinya.

"udah ayok cok, itu udah ditungguin yang lain ini juga udah mau sore" ucap Jaiden menyadarkan Atala, sore? SORE! ASTAGA DIA LUPA NANTI BAKAL CHECK UP.

"c'mon bradeh".

Atala sudah berada di atas panggung, ia melihat banyak mata yang tertuju padanya. mereka juga terus meneriaki nama geng Opet, "GENG OPET! GENG OPET!" walaupun memang lucu tapi itu memunculkan sebuah rasa pede pada geng Opet.

"selamat sore semua" sapa Atala pada penonton di bawahnya.

"SOREEE" sahut mereka dengan perasaan gembira.

Jaiden memulai duluan bermain drum, disusul Jeffry dan Bintang dengan petikan gitar. Setelah beat yang pas Atala mulai mengeluarkan suaranya, bernyanyi merdu membuat penonton lain ikut kebawa suasana. Di sana Riyan yang juga menonton pacarnya sedang bernyanyi ikut tersenyum saat melihat Atala tersenyum.

semua orang menikmatinya, bahkan artis yang datang juga menikmatinya. Festival kali ini sangat seru bagi mereka.

(ini sesuai imajinasi kalian saja, geng Opet nyanyi lagu apa)

+-+-+-+-+

"Okey sip, sudah selesai nak. sudah selesai, dan saya ingatkan untuk tidak menekan atau memberatkan tangan kiri kamu, perban ini sangat tipis saya takut kalo jahitannya ke buka lagi" ujar Dokter memberitahu apa-apa, ia tak mau Atala operasi terus menerus. Ndak bakal sembuh-sembuh nanti tangannya.

"baik dokter, terimakasih. oh ya, aku punya hadiah buat dokter" seru Atala dan ngasih satu kotak kue di meja sang dokter.

"wahh, banyak sekali. terimakasih, nak Atala dan nak Riyan".

"sama-sama Dokter, kalo gitu kami izin pamit. bye dokter" pamit Atala sedikit membungkuk ada Dokter.

Setelah check up, Atala meminta Riyan untuk menyeduhkan kopi hangat untuknya. Ia sangat ingin minum kopi, malem-malem gini kan enaknya minum kopi. Sekolah juga besok libur karena abis festival, Riyan yang disuruh cuman menuruti perintah Atala.

"Mommy... Daddy..." panggil seorang anak kecil yang baru turun tangga.

Atala menoleh ke arah tersebut, dan melihat Kaizen yang sedang mengucek matanya. Sepertinya Kaizen terbangun dari tidurnya, Atala melebarkan tangannya sudah siap memeluk Kaizen. si Kaka langsung saja memeluk sang Mommy dan menduselkan wajahnya di dada Atala.

"Mommy, you're so beautiful" ujar Kaizen menatap sang Mommy.

"no sayang, aku ganteng".

"Mommy..." panggil Kaizen

"kenapa hm?" tanya Atala sembari mengelus rambut Kaizen.

"Mommy cantik" jawab Kaizen dan menduselkan wajahnya lagi di dada Atala.

Riyan datang dengan 2 cangkir kopi hangat, kemudian ditaro di atas meja dan duduk di samping Atala. Ia menyenderkan pundaknya di bahu Atala dengan helaan nafas yang seperti cukup lelah, Atala berasa seperti Istri nya Riyan saja kalo kayak gini. Mengurus anak, tidur ber2 dengan Riyan.

"Kai kenapa belum tidur?" tanya Riyan mengelus punggung si sulung.

"aku kebangun, Dad. pas aku bangun, ku kira kalian belum pulang" jawab Kaizen.

"maafkan Mommy Kai, tadi Mommy check up dulu" ucap Atala tanpa sadar mulai memanggil dirinya Mommy.

...

Atala diam beberapa detik dan tiba-tiba saja wajah nya memerah semua, Atala menggaruknya perlahan sungguh gatal wajahnya saat ini. Sumpah dia tuh paling gasuka sama penyakit aneh kek gini.

"Daddy, kenapa Mommy menggaruk wajah?" tanya Kaizen dengan wajah polosnya.

"hanya gatal Kai, ayo kita ke kamar. kamu harus tidur" Riyan bangun dari duduknya dan menggendong Kaizen yang tadinya sedang dipangku Atala.

Riyan menggendong Kaizen dengan satu tangannya, dan tangan yang satu lagi diulurkan untuk Atala yang masih menggaruk wajahnya. Atala menerima tangan Riyan, dan mereka pun naik ke lantai 2.

pertama ke kamar Twins, di sana Keivan sudah tidur dengan pulas sambil memeluk mainan Superman nya. Riyan berjalan mendekati kasur Kaizen dan menaruh anak sulungnya di atas kasur itu dengan perlahan, sebelum keluar dari kamar si kembar Atala dan Riyan satu persatu mengecup pipi anak mereka dan mengucapkan selamat malam untuk Kaizen.

"good night Mommy, Daddy have a sweet dreams".