webnovel

Dance Of The Red Peacock.Ind

HongEr seorang anak berwajah manis yang menyenangkan, dengan tawa yang indah seperti cahaya matahari, seperti di dunia ini tidak ada hal yang bisa menggoyahkan keceriaannya, yang membuat semua tak bisa berpaling darinya. Kisah petualangan bocah dengan sepasang mata dan rambut berwarna merah baru saja dimulai, bersama dengan kakaknya tercinta FeiEr menjelajah JiangHu dan menemukan segala hal mulai dari yang menyenangkan hingga menegangkan. Its Bromance to Romance. Ini cerita ringan tentang bagaimana Cinta bisa muncul dalam bentuk apa saja, bahkan perasaan cinta yang timbul kepada orang terdekat yang tidak bisa dikendalikan. Its fun, its cute^^ ================ Cover bukan milik saya just borrowed it guys, but he is so pretty yah ^^

Sweet_SourKiwi · Eastern
Not enough ratings
129 Chs

Perjalanan Ke Istana

---------------

Hari berikutnya.

TangYi mendekati AYao yang siap menghadapi lawannya hari itu, kompetisi ini bagai tempat memanaskan otot bagi aYao, sejauh ini ia belum menemukan lawan yang tangguh, tapi dua belas besar terdiri dari pada ahli yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Yao kau bisa melawannya, tapi jangan terlalu cepat, setidaknya lima jurus" bisik TangYi.

AYao menurunkan kepalanya.

"Siap Yang Mulia"

....................

Di kursi penyelenggara, SangGuan JiuYe sudah duduk di kursinya bersama beberapa ketua unit penyelenggara kompetisi, tidak disangka kompetisi tahun itu seperti biasa berjalan dengan sangat baik walau ada sedikit insiden di awal-awal penyelenggaraan, semua cukup bangga dengan hasil kerja keras mereka selama berapa lama mempersiapkan diri.

BaiHu duduk di samping JiuYe.

"Adik Bai apa adik akan langsung menuju ke istana malam ini?" Tanya JiuYe.

BaiHu mengangguk. Udara dan matahari pagi itu sangat mendukung untuk final hari ini.

"Yah tapi setelah semua selesai kak, TangYuan dan Hong akan ke sana terlebih dulu siang ini, aku dan Fei akan menyusul nanti malam, Baginda Kaisar sudah tak sabar ingin melihat Hong sehingga mengutus pengawal khusus untuk menjemput hari ini.

Di depan gerbang SangGuan, kereta kencana megah sudah berhenti sejak pagi, beberapa pengawal dengan Jirah emas menunggu siaga di samping kereta dan kuda mereka masing-masing, walau sebenarnya TangYuan dan Hong belum bersiap untuk berangkat.

JiuYe terkekeh.

"Hehehe Baginda memang seorang paman yang sangat perhatian, beliau menyayangi anak-anak adik dengan sepenuh hati"

BaiHu tersenyum. Ia ingat saat Fei lahir dan saat Hong masih bayi, baginda tak henti-hentinya mengirimkan hadiah bahkan pengurus terbaik dari penjuru negeri untuk dua putranya, bahkan guru mereka khusus didatangkan sesuai titah Baginda, tidak ada yang boleh kurang sedikitpun.

"Yah begitulah, suatu keberuntungan untuk Fei dan HongEr"

....................

Di kamar HongEr.

"Hong sudah siap belum?" Seru TangYuan, tak lama muncul Hong dari balik kamar kecil, sudah berpakaian lengkap dan siap berangkat, pakaiannya berwarna dominan merah dengan rajutan benar berwarna-warni cerah dan bagian bawah yang lebar dan megar, ringan saat tertiup angin yang lewat, rambutnya sudah diikat rapih ke atas dengan cepol mengenakan mahkota merak emas yang cantik, bagian kanan kiri dikepang disertai pita berwarna merah keemasan yang lalu menjuntai di rambut panjang ikalnya, TangYuan langsung menarik Hong mendekat dan mencubit pipinya gemas.

"Ih putra Ibunda sangat tampan sekali, oh Hong memang sangat indah dipandang mata"

Tapi wajah Hong cemberut.

"Ibunda, kenapa Hong harus pergi duluan, memangnya tidak bisa pergi bersama saja, setelah kompetisi khan masih sempat" gerutunya.

TangYuan menarik tangan Hong mengajaknya duduk sebentar di kursi, ia lupa memasang tusuk rambut emas yang diberikan GaoNiang kemarin, wanita itu bisa marah padanya dan berpikir ia menghilangkannya.

"Sudah Hong jangan membantah, sore juga Ibunda akan menyusul, pengawal istana sengaja datang menjemput sepagi ini, kalau Hong tidak ikut mereka akan terus berdiri di sana menghalangi jalan, memangnya Hong tega melihat mereka menunggu lama, lihat wajahmu sini, duh sudah sempurna" TangYuan gemas membelai pipi Hong yang sudah mengkilap karena sangat beningnya, membersihkan dengan saputangannya.

"Jangan pasang wajah seperti itu, Hong suka makanan istana khan? Bibi permaisuri sudah menyiapkannya sejak pagi kalau Hong pergi malam semua makanan itu akan rusak, sayang sekali khan"

Hong menahan tangan Ibundanya.

"Ibunda ikut yah, Hong tidak mau pergi sendiri"

TangYuan tersenyum, terlebih Hong lalu menjatuhkan kepalanya ke tangannya, dibelai rambut Hong lembut.

"Anak ini, Ibunda akan menyusul sebentar lagi segera setelah selesai Ibunda dan Ayahanda juga kak Fei akan menyusul yah, Hong tenang saja, Ibunda sudah kenal dekat dengan pengawal istana yang menjemputmu kali ini, ia sangat hebat dan bisa diandalkan, Hong pasti akan baik-baik saja di jalan yah"

Hong tetap tidak mengangkat kepalanya, ia bahkan memeluk Ibundanya erat.

"Ibunda"

Tapi,

Tak berapa lama kemudian, di depan gerbang rumah besar SangGuan.

"Heeeeee" ringkik salah satu kuda jantan besar yang menarik kereta kuda.

"Kak, HongEr haus" seru Hong yang diantar Fei keluar rumah, BaiHu dan TangYuan berjalan pelan di belakang keduanya.

"Sayang, apa baik membiarkan Hong pergi duluan ke istana? Anak itu kelihatannya tidak semangat sekali, sayang bukannya tidak bisa jauh dari HongEr yah?" Tanya BaiHu pada TangYuan yang menggandeng tangannya.

Fei memberikan minum pada Hong, seorang pelayan baru saja mengantarnya dengan sangat cepat.

"Ini minum-mu dik"

Dengan mata berbinar Hong menerimanya, setelahnya Fei harus membersihkan bibir Hong yang basah.

"Kau ini, minum yang benar, berantakan sekali" Hong hanya bisa cengegesan, ia paling mengandalkan kakaknya dalam hal apapun juga, Fei sudah biasa melayani semua keinginan Hong, karena rasa sayangnya yang berlebihan ia tidak merasa keberatan sedikitpun.

"Ini rambutmu nyangkut dik"

Keseruan pertandingan final di dalam aula Phoenix membuat pemilik rumah tak bisa ikut mengantar, tapi beberapa orang mencurigakan terlihat melirik dari kejauhan, membuat Fei waspada.

Tak lama kemudian rombongan bergerak, perlahan kereta yang dikawal lebih dari sepuluh pengawal tangguh dengan Suang sebagai kepala pengawal meninggalkan halaman rumah besar SangGuan.

"Klop klop klop klop"

TangYuan sebenarnya ada perasaan tidak enak membiarkan putra kecilnya pergi duluan, tapi tugasnya sebagai istri JieEr BaiHu belum berakhir di upacara penutupan, ia masih menggerutu kesal kenapa kakaknya mengirimkan jemputan lebih cepat dari biasanya, menyebalkan pikirnya.

Setelah rombongan kereta menghilang di ujung jalan, BaiHu dan TangYuan masuk kembali ke kediaman besar SangGuan, sementara Fei masih berdiri di tempatnya, meneliti beberapa orang yang lalu menghilang dengan cepat, ini, bukan hal baik, pikir Fei, tapi, ada pengawal besar Suang yang mengawal rombongan, siapa yang bisa mengalahkannya?

Fei bertolak kembali ke dalam rumah besar SangGuan, lebih baik segera menyelesaikan urusannya dan menyusul Hong.

-----------------